[1] Jefri Nichol Kesayangan????

104K 9.2K 1.9K
                                    

A/n : Haiii^^ Komentar dan Vote kalian sangat berharga bagiku{}
Vote tembus 2k dan komentar tembus 2k next update aku bakal buat part yang lebih panjang dari ini♡

^^

Hati dan logika terkadang tidak searahSaat kebingungan melanda, semuanya melebur jadi satuSusah untuk berpihak pada salah satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati dan logika terkadang tidak searah
Saat kebingungan melanda, semuanya melebur jadi satu
Susah untuk berpihak pada salah satunya


^^

Menjadi sangat dicintai oleh seseorang memberimu kekuatan, sementara mencintai seseorang secara mendalam memberimu keberanian

Baik berani mengungkapkannya atau berani memendamnya, itu terserah...

👓

"Oooh Natusa...
Namamu seindah rembulan.
Wajah cantikmu seindah rembulan.
Senyum manismu seindah rembulan juga.
Andai saja dikau tersenyum kepadaku,
Aku akan mencium lutut Pak Ji sang penjual pentol bakar di kantin kita.
Aku bahkan rela menciumnya demi dikau Natusa..."

"Bentar dulu, deh." Natusa memotong puisi itu dengan kesal. Kupingnya udah terbakar habis mendengar puisi mengerikan itu.

"Duduk manis dan dengarkan dahulu Natusa. Kakanda masih belum selesai."

"Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau kejar...
Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau perjuangkan...
Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau beri senyuman...
Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau beri sikap manis yang menggemaskan..
Aku hanya berharap jikalau engkau,
Senantiasa mau tersenyum kepadaku tanpa terus-menerus menendang kakiku yang tidak bersalah...

Mengapa engkau sangat galak?
Engkau bagaikan harimau yang mengaum-ngaum meminta makanan gratis.
Engkau bagaikan babi hutan yang mendengus keras di keheningan malam.
Engkau bagaikan rembulan yang tidak bersinar."

Puisi Bonong selalu berhasil buat dia naik pitam. Cowok culun yang punya nama asli Rinto Gevara itu selalu Natusa panggil Bonong karena jidatnya nonong. Natusa mencebikkan bibir sambil menatap Bonong tajam. Kenapa sih dia harus satu kelas sama Bonong? Apakah ini yang dinamakan jodoh? NO! Nggak mungkin!

"Engk---"

"STOP!" Natusa berdiri dan menatap Bonong marah. "Bisa nggak kalo buat puisi, jangan ngejelek-jelekin gitu!" Natusa menghitung dalam hati. Mungkin ini puisi ke-31 yang dikumandangkan Bonong buat dia. Dari semua puisi itu, tetep aja nggak seperti yang Natusa harapkan! Semuanya selalu bersifat ngejatohin. Entah seperti kucing garong, kodok pincang, cicak gendut, macan kelaparan, bahkan roh jahat juga pernah disebut Bonong dalam puisinya. Kalo cuma bersifat ngejatohin, Natusa juga bisa buatin Bonong puisi!

Find A Way to My Heart (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang