Tragedi dalam cinta bukan ketika suatu hubungan berakhir lebih cepat, tetapi ketika kita menunggu lama untuk memulainya.
^^^
Siapakah abang supir ini?:v
^^^
Sekolah hempar. Adegan Laser menyatakan rasa sukanya pada Natusa segera merambat di seluruh penjuru sekolah. Kali ini desas-desus yang terdengar dilebih-lebihkan itu tersebar bukan karena tulisan Fairsya. Namun karena saksi mata yang ada di tempat kejadian menyebarkannya.
Berbeda dengan Laser yang cuek bebek, Natusa dibuat kelimpungan. Tadi setelah Laser mengatakan hal yang menurutnya tidak masuk akal, Natusa langsung speechless. Matanya melotot lebar pada Laser yang juga menatapnya. Menganga lebar, Natusa hampir saja meneteskan air liur.
Setelah beberapa detik akhirnya dia tersadar. Sambil menggertakkan gigi, ia berjalan menghampiri Laser di lapangan dan menarik tangan Laser keras, hendak menampol kepala Laser kalau bisa menusuk jantungnya dengan pulpen di tempat yang sepi.
Namun ketika Natusa menarik Laser menjauh, kaki Laser menancap kuat di tanah lapangan. Seberapa keras Natusa membuat kaki Laser bergerak, tetap saja tidak bisa. Dengan kemarahan yang semakin membuncah Natusa berkata dengan gemas, "gue pengen ngobrol berdua sama lo!"
Laser mengangkat kedua alisnya ketika menjawab, "berdua? Kenapa nggak di sini aja? Biar semua orang tau kalo gue suka sama lo."
Sorakan beserta siulan segera terdengar dimana-mana. Wajah Natusa langsung merah padam antara malu, putus asa, bercampur marah. Dengan wajah yang terlihat konyol karena matanya hampir keluar, Natusa berkata, "bercanda lo nggak lucu!" Ia langsung pergi dari sana dengan langkah kaki yang dihentakkan keras.
Laser tak kuasa lagi menahan tawa. "Siapa yang bercanda, sih?" Jawab Laser dengan pertanyaan setelah menetralisir tawa.
Natusa menggeleng keras saat mengingat kejadian tadi. Mengingatnya membuat Natusa semakin frustasi. Ia menutupi pipinya yang kembali merah padam.
Walaupun tidak ingin mengingatnya, Natusa tetap merenungkan semuanya. Dia merasa bingung. Laser bercanda? Tapi kenapa ... Ah, nggak! Natusa tidak habis pikir. Untuk apa Laser mengatakan hal sebodoh itu di depan banyak orang? Pengen Natusa dibully habis-habisan sama para fansnya? Tidak mungkin! Tidak ada yang berani dengannya. Tak kunjung mendapat jawaban pasti, ia mengenyahkan bayangan wajah tengil Laser dalam pikirannya.
Laser emang biang masalah! Jangan-jangan Laser berniat balas dendam padanya? Apa Laser berniat membuat dia baper terus pas lagi sayang-sayangnya, Laser mau ninggalin? Haha. Natusa bukan tipe cewek yang gampang baper!
KAMU SEDANG MEMBACA
Find A Way to My Heart (SUDAH TERBIT)
Teen FictionMimpi adalah bunga tidur. Namun bagaimana jika mimpi menghantuimu, mengekangmu pada setiap sudut kesunyian, menjebakmu tanpa tahu jalan keluar? Mimpi rasa nyata. Masihkah kamu berani tidur? *** Laser kena getahnya juga! Salah sendiri jadi cowok usi...