Chapter 19

5.3K 341 10
                                    

Mimpi Yui

Yui berdiri di sebuah padang rumput. Ia melihat berbagai jenis burung terbang dan berlari ke suatu tempat.

Mulai dari burung kolibri yang kecil.

Mulai dari burung kolibri yang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(burung kolibri/hummingbird)

Hingga burung unta yang besar.

Hingga burung unta yang besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(burung unta/ostrich)

Ia mengikuti burung - burung itu. Yui melihat sosok kakaknya dalam wujud setengah merak.

Kakaknya punya jambul, sayap, dan ekor.

Para burung menghampiri kakaknya dan bersujud di hadapannya.
'Inilah raja kita', kata burung kolibri.

Yui merasa heran. Kenapa burung - burung itu bersujud di depan kaki kakaknya.

Sementara itu di Konoha, Minato dan Kushina mengalami mimpi yang sama.
Tapi mereka berhadapan langsung dengan si raja merak. Burung - burung menjadi saksi.
"Pulanglah, Naruto. Kami merindukanmu", Kushina dan Minato memohon pada sang raja.
'Orang tua macam apa itu? Menelantarkan anaknya sendiri', kata burung pipit. 'Sekarang malah memohon'.
'Ya. Mereka itu baka ningen', kata burung bangau.

Naruto mengaktifkan rinnegannya. "Pulang katamu, hah!? Setelah sekian lama kalian menelantarkanku, lalu voila!? Biarpun kalian memohon hingga kalian sendiri bau tanah, aku tak akan tergoda dengan permintaan kalian".
"Kami merasa bersalah, Naruto. Pulanglah! Hanya itu yang bisa menebus dosa lama kami", pinta Minato.
"Baiklah, aku percaya pada kalian". Tangan kiri Naruto berubah menjadi tangan mekanik. "Tapi senjataku tidak!". Naruto menodongkannya ke arah Minato dan Kushina.

MinaKushi mulai begidik ngeri. Dalam pikiran mereka, apa yang akan dilakukan sang raja?

"Berlutut dan mohon ampun padaku. Aku bukan anak kalian, tapi pemimpin kaum burung".
'Wah! Saatnya mereka merasakan amarah raja kita', kata burung elang.

"Berlutut...". MinaKushi mulai berlutut. "Mohon ampun, Yang Mulia. Kami akan membebaskanmu".
"Hmmm... baiklah aku akan membiarkan kalian pergi. Tapi, *Minato dan Kushina mulai begidik ngeri* aku beri kalian hitungan sampai 3 buat enyah dari hadapanku!".

"1...". Minato dan Kushina mulai berlari menjauh. "2...".

Naruto menembakkan misil yang ada di tangan mekaniknya ke arah mereka.
"3! Rasakan itu, kalian binatang kotor!".
'Hahaha! Terima itu, baka ningen!', kata burung beo.

Dunia Nyata

Kushina dan Minato terbangun setelah mengalami mimpi aneh itu. Mereka merasa sangat bersalah. Mereka menelantarkan anak mereka yang ternyata adalah raja burung. Mereka sekarang hanya bisa berharap.

Di tempat Yui, Yui bangun pada pagi harinya setelah mengalami mimpi aneh itu. Ia tak menyangka kalau Naruto adalah raja burung.

Sementara itu, Haruka memandang Naruto yang masih tidur. Mata Naruto masih tersembunyi di balik kelopak matanya. Senyum manis terukir di wajahnya.

"Putraku". Haruka mencium keningnya. "Ibu menyayangimu, nak". Haruka membelai rambutnya. Haruka memilih tidak membangunkannya sampai Naruto mendapatkan istirahat yang ia perlukan.
"Rambutmu lembut. Kaa-chan kira kasar". Haruka terus memandangi wajah tampan putranya yang tengah tertidur.

Di tempat Yui, Yui bercerita tentang mimpi anehnya.
"... Semua burung tunduk padanya".

Jiraiya hanya memandang cengo. Muncul sebuah pertanyaan di benaknya: Kenapa Naruto bisa menjadi raja burung?

Jiraiya mengajak Yui ke Bird Park. Di sana, ada banyak burung dari berbagai macam spesies. Alasan Jiraiya mengajak Yui ke Bird Park adalah agar Yui bisa mempelajari tentang burung dan tidak mudah terkecoh dengan keindahannya.

Kembali ke Haruka dan Naruto, Naruto membuka mata biru safirnya.
"Bagaimana tidurnya tampan? Apakah nyenyak?".
"Hai", kata Naruto.

Naruto kemudian mandi dan sarapan di hotel. Mereka  kemudian pergi ke Bird Park.

Di sana, Naruto sedang melatih anak burung pipit terbang.
"Ayo sedikit lagi!". Si burung pipit terus mengepakan sayapnya. Karena berhasil, Naruto memberinya biji - bijian sebagai hadiah.
'Yang Mulia memberiku hadiah!', kata anak burung pipit.

TBC...

Kumogakure no NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang