Chapter 20

5K 313 24
                                    

Di Konoha, Minato dan Kushina makan di ichiraku ramen.
"Apa kalian pernah mendengar cerita Kujaku Ninja?". Keduanya menggeleng.

Teuchi memulai ceritanya. "Kujaku Ninja. Ninja Merak. Cerita ini sudah tersebar di mana - mana! Suatu ketika *nadanya diseram - seramkan* ada seorang anak yang dikejar penduduk desa. Penduduk desa menyerangnya, lalu meninggalkannya setengah mati hanyut di sungai".

Minato dan Kushina mulai begidik ngeri. "Saat itulah, si anak bertemu dengan raja segala burung di alam bawah sadarnya. Sang raja mengatakan bahwa anak itu adalah reinkarnasinya. Di dunia nyata, anak itu diselamatkan oleh sekelompok ninja".
"Lalu?", tanya Kushina.
"Anak itu punya keluarga baru. Sang raja ingin sekali mengancurkan desa asal anak itu. Sang raja memberinya sebuah kekkei genkai langka bernama Peacock Release dan kemampuan untuk bicara dengan burung".

Mereka berdua mulai bergidik ngeri. Tak disangka sang raja burung ingin balas dendam melalui reinkarnasinya.

"Sang raja sendiri adalah raja yang arif dan bijaksana. Ia adalah Shu si merak biru".

Minato dan Kushina hanya bisa bergidik ngeri mendengarnya.

Di tempat lain, Tsunade sedang mencari jejak keberadaan Naruto. Ia kini sedang makan di sebuah restoran cepat saji. Kebetulan, si pelayan suka bercerita.
"Apakah kau pernah mendengar cerita Kujaku Ninja?", tanya si pelayan.
"Aku pernah mendengarnya, tapi bagaimana ceritanya?".
"Kujaku Ninja. Ninja Merak. Ninja reinkarnasi dari Shu si Raja Merak. Alkisah, ada sebuah Kerajaan Burung. Shu si merak biru dipilih oleh para burung untuk menjadi raja mereka. Menurut legenda, Shu adalah raja yang arif dan bijaksana. Namun, setelah sekian lama ia memerintah, kerajaannya dihantam oleh meteor besar".

Tsunade mulai begidik ngeri. "Shu sempat merasa dirinya sudah mati. Namun, Kami-sama memberinya kesempatan untuk terlahir kembali dalam tubuh seorang anak. Namun, reinkarnasinya disiksa penduduk dan ditinggalkan setengah mati hanyut di sungai".

Mata Tsunade melebar. "Saat itulah Shu bertemu dengan reinkarnasinya. Ia ingin sekali balas dendam pada orang - orang yang sudah menyiksa anak itu. Ia memberinya kemampuan untuk bicara dengan burung dan kemampuan memanipulasi bagian tubuh merak".

"Lalu apa yang terjadi dengan anak itu?", tanya Tsunade.
"Anak itu diselamatkan oleh sekelompok ninja dan dibawa ke desa mereka. Anak itu kini memiliki keluarga baru".
"Ini informasi yang berguna", batin Tsunade.

Di tempat lain, Haruka telah menemani anaknya bersantai di sebuah kolam. Naruto tengah memberi makan para angsa.

'Ini dia raja kita', kata para angsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ini dia raja kita', kata para angsa.
Para angsa segera menyambar makanan itu. Rupanya mereka lapar sekali.

Sepulang dari Bird Park, Naruto dan ibunya kembali ke hotel. Naruto rupanya sudah berbaring di atas tempat tidur king size itu.

Haruka berbaring di samping anaknya.
"Kemarilah sayang". Haruka mendekatkan Naruto pada pelukannya.
"Kaa-chan? Hoahm...". Naruto mulai mengantuk.
"Waktunya tidur". Haruka membelai kepala Naruto. Naruto kemudian menutup matanya dan berkelana di alam mimpinya.

Haruka kemudian duduk di samping anaknya. "Naruto". Haruka mengelus surai pirangnya. "Tidurlah. Kaa-chan akan menjagamu".

Naruto tanpa sadar tersenyum. Senyuman itulah yang disukai Haruka. Haruka kemudian mencium keningnya.
"Selamat tidur, sayangku", bisik Haruka di telinga Naruto.

Pipi Naruto tanpa sadar memerah mendengarnya. Naruto masih bisa mendengar kata - kata penuh kasih sayang itu walau sedang tertidur. Kata - kata ibunya adalah kata terindah baginya.

Di mindscape, Shu tersenyum mendengar kata dari Haruka.
"Terima kasih karena sudah membesarkan reinkarnasiku, ningen".

TBC...

Hai, readers!
Chapternya makin panjang nih. Nantinya Tsunade bisa mengungkap siapa si reinkarnasi dari raja burung.

Read and comment please!

Kumogakure no NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang