Seperti hari kemarin,semakin kesini hari hari Melda semakin sunyi dan sepi,berbagai canda tawa,ledekan cacian yang biasanya ia lontarkan bersama Vinka mulai meredup bersamaan dengan gurauan gombalan receh dan tingkah absurd Rendy yang tak lagi menyapanya.
Awalnya keadaan inilah yang Melda inginkan sejak dulu karna tak tahan akan sikap mereka yang berhasil membuatnya jengkel seharusnya ia merasa senang karna hal itu sudah terjadi tapi malah sebaliknya hal yang ia kira ini menenangkan karena hidupnya sudah tidak diganggu oleh dua makhluk itu justru menjadi kelemahannya saat ini,ia begitu kesepian dan benar benar kehilangan sehingga membuatnya rindu akan kedua sikap mereka itu.
Melda masih diam dalam lamunanya,tidak memperhatikan bu Eliyah guru fisika yang tengah menjelaskan materi.
"Melda!!kamu dengar apa yang saya jelaskan?"ucap bu Eliyah berhasil membuat Melda kaget bukan kepalang
"Eeee mmaaaf bu--"
"Tolong perhatikan jangan melamun!jika kamu mengulanginya lagi silahkan lanjutkan lamunan kamu diluar!"tegas bu Eliyah memberikan peringatan
"Bbaik bu,"
fokus mel fokus batin Melda
Diam diam Rendy melirik Melda,ia merasa iba dengan keadaan Melda yang selalu sendiri sekarang.
Maafin gue mel,
^^
Melda mengaduk aduk menu makan siangnya,canda tawa para murid terdengar jelas ditelinga Melda,
mereka terlihat sangat bahagia dan kompak bergosip ria dengan teman mereka masing masing,berbeda dengan Melda ia duduk sendiri dimeja paling pojok kantin tidak ada satupun yang menemaninya Amanar pun belum keliatan batang idungnya,kesian Melda udah kecil duduk sendiri dipojokkan lagi.
Melda membenamkan wajahnya diatas meja
"Pasti lu nungguin gue kan?"
Melda mengangkat kepalanya,
"engga!!"Amanar duduk dihadapan Melda
"Kenapa setiap pesen nasi ga pernah dimakan?sayang tau!"
"Sayang?"
"Iya nasi ajah gue bilang sayang apalagi lu!"cetus Amanar berhasil membuat Melda ngefly
"Apaansi!"Melda berusaha menyembunyikan wajahnya yang terlanjur merah
"Mubazir ga kalo ga dimakan."
"Hem"
"Kalo gitu makan dong!"
"Ga napsu gue!"
"Diluar jam segini masih banyak orang yang lagi usaha buat makan,lah lu tinggal nyuap ajah susah!"
"Bukannya gitu ky,gue bener ga napsu!"
"Kalo gitu kapan lu kenyangnya?"
"Biarin ajah ah biar makanan yang kenyang liatin gue!"ucap Melda ngawur
"Dasar cewe aneh!"
"Aneh gini tapi nyaman kan deket gue!"goda Melda menaik naikkan alisnya
"Eeengga ah biasa ajah"
"Ah masa!"
"Rendy mau ajah ya sama cewe kayak lu!"
"Jangan sebut nama dia!"
"Kenapa?"
"Galau gue kalo denger nama dia,kapan dia bisa maafin gue ky?"desir Melda
Amanar tersenyum senang,"akhirnya lu bisa galau karna Rendy ga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
Non-fictieAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...