"APA!!!LU GA BOHONG KAN??SEKARANG MEREKA DIMANA??oke makasih"
Melda berlari menuju ruang kelas kosong yang merupakan tempat tongkrongan komunitas Sopsetan
terdengar beberapa jarak dari ruangan Sopsetan sorak sorai para murid.Melda berjalan menyusup kedalam melewati keramainan para murid yang menonton pertarungan antara Rendy dan Arhan
"RENDYY!!"teriak Melda dari ambang pintu
Arhan pun melepas cengkaramanya pada Rendy.
Semua mata tertuju ke arah Melda
"GILA!!NGAPAIN BERANTEM DISINI NANGGUNG BANGAT KENAPA GA DILAPANGAN AJA!!"ucap Melda ia terlihat marah plus Khawatir pada Rendy terlihat sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah segar.
"KALIAN JUGA KENAPA GA LERAI MEREKA BERDUA,KENAPA KALIAN DIEM AJAH!!KALIAN GA LIAT KEDUANYA UDAH BABAK BELUR GINI!GIMANA KALO INI TERDENGAR SAMPAI KE TELINGA GURU!!"ucap Melda terlihat sangat kesal
Komunitas Sopsetan hanya terdiam,"lu juga bry,lu kapten
Sopsetan kan seharusnya lu bisa nenangin Rendy,dan lu juga ky kenapa diem ajah!Tino lu juga,mereka ini juga tanggung jawab lu!!"ucap Melda tidak henti bicara"LU SIAPA SIH?NIH CEWE SO JAGOAN BANGAT NUNJUK NUNJUK KITA SEMUA!!!" teriak lelaki yang bernama Fajar anggota Coca cola menatap tajam Melda
"LO GA PERLU TAU SIAPA GUE,SEKARANG PERGI DARI SINI AJAK TEMAN TEMAN LO SEMUA." Melda membalas tatapan Fajar tak kalah tajam
Fajar mengangkat tangannya,menunjuk wajah Melda"BERANI BERANINYA LO TERIAKIN GUE--"
"Turunin tangan lo sekarang!!"kini Rendy berdiri di depan Melda
Fajar tersenyum kecut." apa jangan jangan dia ini cewe lu?"
Rendy tidak menggubris lalu menatap tajam Fajar."gue ga suka sama kelakuan lu!mundur atau tonjok??"
Fajar melirik Arhan,sama seperti Rendy Arhan pun mengisyaratkan Fajar untuk mengalah.
Rendy terdiam,ia mencoba menahan amarahnya,"ini urusan Laki udah jangan ikut campur!"ucap Rendy dan berlalu
"Ren!!"Melda berjalan menyusul Rendy,disusul dengan anggota
Sopsetan sambil melakukan perang mata oleh anak anak komunitas Arhan yaitu komunitas coca cola yang berdiri berjejer di dekat pintu."Urusan kita belom selesai,gue harap kalian semua semua bisa selesain dengan gantle!"teriak Arhan
Amanar hanya menoleh dan meneruskan langkahnya.
"Rendy!!"Melda menahan tangan Rendy
Rendy melepas genggaman Melda
"Ookke sorry,lu kenapa bisa berantem sama Arhan?"ucap Melda hati hati
"Gue udah bilang kalo ini urusan anak laki!"
"Ren bibir lu berdarah,"Melda membulatkan matanya
"Gapapa!"
"Gabisa!kalo infeksi gimana,terus kalo ibu tau lu ketauan berantem gimana?" omel Melda menarik Rendy ke uks Rendy tidak mengelak ini justru ia merasa senang melihat Melda yang begitu khawatir dengannya kini ego nya berkurang demi sedikit.
"Diem!gue ga mau denger suara absurd lu itu,"ucap Melda,"ini muka jadi ada pulaunya warna ungu lagi,"Melda mencoba mencairkan suasana.
"Ga lucu!"
"Gue bukan pelawak jadi ga lucu!"ucap Melda tersenyum
Ingin sekali Rendy mencubit pipi Melda,tapi ia masih marah pada Melda ya egonya itu belum sepenuhnya hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
No FicciónAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...