4.^Read^

291 27 0
                                    

Melda meraih ponselnya mencari aplikasi bergambar telepon dengan latar berwarna hijau.

Ia mengetik nama seseorang dikotak pencarian whatsappnya

Zaky

Lelaki yang menjadi incaran para wanita di sekolahnya.

Ia tersenyum memandang foto profil Amanar bergaya candid memakai sweater navy abunya tidak lupa dengan topi berwarna hitam yang menutupi kepalanya. Baginya butuh perjuangan untuk mendapatkan no Amanar ini,karena yang memiliki no Amanar hanya segelintir orang,bahkan bisa dihitung dengan jari tangan ditambah jari kaki.

Amanar  tidak suka memberi no nya kepada orang lain kecuali untuk hal yang penting,selebihnya privacy

"Akhirnya dapet juga no nya,makasih Rendy,"ucap Melda sendiri sambil memandangi foto Amanar

Setelah berhasil susah payah membuat Rendy lengah akan ponselnya,diam diam Melda mengambil ponsel Rendy ketika dirinya menemani Rendy futsal tadi.

Diam diam Melda menyalin kontak Amanar ke ponselnya ia terpaksa melakukannya jika ia memintanya secara langsung pasti Rendy akan mengintrogasinya dan ujung ujungnya tidak memberi no telepon Amanar dan balik lagi ke pernyataan awal karena Amanar tidak suka memberikan no nya kepada orang lain terutama cewe,jangan harap deh bisa dapat dengan mudah ya kecuali punya orang dalam hehehe.

"Chat ga ya?tapi takut ga dibales ah?"ucap Melda bimbang.

Melda mondar mandir berfikir keras,"chat ajah ah kali ajah dibales,optimis mel optimis!tapi gue harus chat gimana ya?"tanyanya bingung

P
Saveback ya
#Melda

Melda sudah mengetik dipapan keyboardnya dan memencet tombol send.

Pesan yang ia kirim masih ceklis dua dan berwarna abu abu.

"Dia on,"teriak Melda senang bukan kepalang

Tak lama centang abu berubah menjadi biru pertanda jika Amanar sudah membacanya.

Senyumnya mereka lebar,ia terus menatap layar ponselnya berharap mendapat balasan whatsapp nya dari Amanar

10 menit berlalu pesannya tidak dibalas juga.

"Melda turun makan dulu,"teriak Ifan kakak laki lakinya di depan pintu

"Iyaa bentar!"

Melda beranjak dari tempat tidurnya dan turun kebawah,"mending gue makan dulu karna nunggu juga butuh tenaga mel,"cetus Melda turun dari ranjangnya

Setelah selesai makan ia kembali meraih ponselnya,tidak ada satupun notif balasan dari pesan yang ia kirim pada Amanar,whatsapp nya hanya ramai dengan grup whatsapp dan 5 pesan beruntun dari Vinka.

Ia merasa malu pada dirinya sendiri melihat pesannya yang cuma diread.

"Seharusnya lu mikir mel,"ucap Melda meruntuki dirinya,"bego lu lagian cewe tuh ga pantes ngechat duluan,jangan berharap deh bisa deket sama dia,"

READ empat huruf satu kata beribu luka.

"Terkadang cinta itu seperti whatsapp.....
Dikirim belum tentu sampai
Sampai belum tentu dibaca
Dibaca belum tentu dibalas,"

Melda mencibir sambil meremas boneka doraemon kesayangannya itu.

^^

"Melda!!"Melda mengenali teriakan tersebut yang berasal dari mulut makhluk absurdnya Rendy.

Dengan caraku           (Amanar Abdillah) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang