Amanar masih fokus menatap layar sambil memegang stik ps memainkan salah satu game kesukaanya dan menghiraukan Rendy yang sedari tadi mengoceh tentang Melda.
"Ky,lu denger gak si?"dengus Rendy kesal menggebrak meja
"Engga,"
"Minta disleding nih anak!"
"Sleding ajah!!"
"Gue ga mau debat.jadi gimana ky menurut lu?"jengah Rendy
Amanar menghela nafasnya melepas stik ps ke lantai."gimana apanya?"ucapnya dengan wajah datar dan tidak bersalah.
"Astagfirullhaladzim,"dengus Rendy frustasi sambil mengacak rambutnya
Amanar terkekeh,"kalo mau tembak tembak ajah kali,"sebetulnya Amanar mendengar semua celotehan Rendy sejak tadi.
Rendy meringis,"gue takut di tolak masa!"
"Alasan lu sumpah basi bangat!"tawa Amanar
"Ihhh gue serius Abdi!!"jitak Rendy
"Jangan sebut nama bapak gue!!"kesal Amanar
"Keceplosan sorry!"tawa Rendy
"gue punya saran buat lu!!"ujar Amanar
"Saran apa?"ucap Rendy mendekat
Amanar nyengir,"gimana kalo lu kasih jurus jaran goyang ajah biar ga ditolak,"tawa Amanar nyaring
"Hahahaha lucu!!"Rendy melempar bantal untung saja Amanar sudah berancang ancang sehingga dapat menepis bantal tersebut dan berbalik mengenai Rendy yang memang tidak menyadari bantal yang ia lempar kembali kearahnya
"Setan lu!!"teriak Rendy kesal
"Lagian usaha ren usaha,lu godain dia kek buat dia baper kek gitu!lu kan udah sering ngebaperin cewe, pasti kalo udah baper perlahan dia bakal suka sama lo!!"ucap Amanar serius
"Ini beda ky,kalo sama yang lain cuma buat main main jadi suka nyeplos ajah gitu tapi kalo sama Melda lain lagi bisa dibilang serius lah gitu!"ucap Rendy
"Gue suka kalo lu serius,"Amanar menepuk bahu Rendy
Rendy hanya menatap sinis Sahabatnya itu.
"Lagian lu berdua kan sahabatan lama dari sd udah saling kenal ya kali Mangga ga suka sama lu.gue yakin dia pasti punya rasa yang sama kayak lo rasain ke dia!!"ucap Amanar meski hatinya merasa iri.
"Bener juga siapa tau dia malu buat ngungkapin perasaanya ke gue ya bisa dibilang dia gengsi gitu,lagian cewe emang ga pantes ungkapin perasaannya duluan ke cowo gue juga gasuka cewe gitu ya lebih tepatnya suka sama cewe yang jual mahal lah."ucap Rendy menyeringai
Amanar tersenyum sinis,"kepedean si panjul! Suka cewe yang jual mahal tapi mainnya sama yang murahan dasar ABG labil."mengambil secangkir kopi susu dihadapannya
"besok gue bakal tembak dia,"ucap Rendy bersemangat
Pfttttttt..Amanar menyembur segelas kopi susu yang baru saja ia minum.
"Anjir jadi gerimis nih!!"ucap Rendy
"Cepet bangat!!"ucap Amanar dengan nafas yang tidak beraturan
"Lebih cepat lebih baik!"ucap Rendy percaya diri
Nyesel gue bilang gitu batin Amanar
"Gimana menurut lu ky?"
"Terserah,"Amanar melihat jam tangannya,"
udah malem gue mau pulang!!"ucapnya berdiri"Oke sob,hati hati!!"
"Gue mau pamit sama tante dulu!!"cetus Amanar berjalan duluan.
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
NonfiksiAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...