"Lepasin tangan gue ren!!"teriak Ambar
"Ga akan."cetus Rendy
"Rendy lepasin tangan gue please!"
suara Ambar terdengar bergetar karena menangisRendy berbalik,terlihat Ambar yang berkali kali menyeka air matanya.amarahnya seketika padam melihat Ambar menangis.
"Lu nangis?"tanya Rendy memicingkan matanya
Ambar tidak menjawab.
Rendy tertawa geli."hahaha ternyata cewe kayak lu bisa nangis juga!!"
"Segalak sejutek apapun cewe dia tetep cewe yang selalu merasakan segala sesuatunya pake hati pake rasa beda sama cowo yang gunain segala sesuatunya pake logika."Ambar melakukan pembelaan.
Rendy menatap Ambar yang sedari tadi menunduk,"maaf."
"Haha gue ga salah denger kata maaf dari mulut lu?"
"bar gue minta maaf,jangan marah gitu dong tatap muka gue!!"rengek Rendy sedikit kesal.
"Ga mau!!"
"Kenapa?"
"Lu serem!!"
Rendy terkekeh."muka ganteng gini ko dibilang serem."ucap Rendy sambil merangkul Ambar
"Dan jahat!!"sambung Ambar lalu menepis rangkulan Rendy dan beranjak pergi.
"bar!!!"teriak Rendy menahan Ambar
"Apa."kini Ambar menatap tajam kearahnya
Rendy mengangkat tangannya menyentuh pipi Ambar yang agak memerah,Ambar terlihat terkejut diam tidak berkutik bertatapan langsung dengan Rendy sedekat ini"pasti sakit kan gue minta maaf gue ga sengaja sumpah."suara Rendy terdengar tulus dan penuh penyesalan
Ambar mencoba mengontrol nafasnya ia terlihat salting atas perbuatan Rendy
Nih cowo kenapa jadi begini?
Ambar tidak menggubris terus melangkah meninggalkan Rendy yang terdiam.
Dia itu cewe lu cepet kejar dia
hatinya terdengar bicara seperti itu layaknya bisikan bisikan pengaruhan.
"Ah tapikan cuma pura pura,cewek mah gitu suka ngambek gue juga udah minta maaf kan sama dia tadi."ucap Rendy egois
Lu yang ajak dia jalan tapi biarinin dia pulang sendirian
Rendy menghela nafas lalu mengejar Ambar yang hampir hilang dari pandangannya.
^^
Melda termenung memikirkan Ambar disusul pernyataan Arhan padanya.
Amanar melihat ke spion yang sengaja ia arahkan ke Melda.
"Mel!"melirik Melda yang nampak diam saja"Hem?"
"Kenapa diem?hm"
"Gapapa gue capek ajah!"sahut Melda tersenyum
"Sandaran di punggung gue gapapa!"cetus Amanar melirik Melda sekilas dari spion
Beneran nih haduh kenapa ga dari tadi lu bilang gitu ky.
"Hah?"
"Lu capek kan,sandaran ajah."Amanar mengulang ucapannya
"Ssseriusan gapapa?"tanya Melda gugup
"Gapapa."
Haduh mimpi apa gue semalem
"Kalo peluk boleh ga?"ceplos Melda
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
NonfiksiAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...