1.^Amanar zaky Abdillah^

615 44 0
                                    

"Mel liat itu Amanar kan?"ucap Vinka berbinar binar

"Amanar siapa?"Melda masih belum mengerti.

"Itu tuh yang lewat ah lu mah!"

Melda melihat dua orang lelaki memiliki postur tinggi badan yang sama,lelaki hitam manis dengan rambut lurus yang berdiri sedangkan sebelahnya lelaki berkulit putih menutupi rambut dengan topi biru yang terlihat menyerap dengan leher putihnya.

"Oh,dia."Melda terkekeh kecil

Itu mah Zaky vin batin Melda

"Syut jangan kenceng kenceng tar kalo orangnya nengok gimana?"

"Ya ga gimana mana,eh mppphh--

"Melda!!"Vinka menutup mulut Melda

"Mphahahaa gila tangan lu bau sambel kacang anjir!"teriak Melda

"Hehe sorry tadikan gue makan siomay!"

"Cuci tangan sono bau tau!"

"anterin,"ucap Vinka seperti anak kecil

"Cuci tangan juga minta dianterin ampun gue mah,"gerutu Melda.

Vinka hanya cengengesan sesampai dikamar mandi dia pun memutar keran dan membersihkan tangannya.

"Udah bersih coba nih cium,"ucap Vinka mengulurkan tangannya di wajah Melda.

"Gausah!ayo cepet bel masuk istirahat udah bunyi noh."Melda menggidik geli.

"Sensi amat!"

Mereka berdua menghentikan langkah kakinya ketika melihat Amanar sedang kumpul kumpul didepan kelas mereka yaitu 12 Ips 8.

Amanar memang sering bermain dengan anak cowo kelas mereka sebenernya ini bukan untuk pertama kalinya melainkan untuk kesekian kalinya.

Melda menelan ludah membasahi tenggorokannya yang kering,sedangkan Vinka sudah mondar mandir ga jelas terlihat gugup sekali dia

"Vin jangan alay!"pinta Melda dengan tatapan mautnya membuat sahabatnya itu berhenti

"Terus gue harus apa,ya allah lu liat kan mel dia lagi main sama anak cowo kelas kita,terus mainnya didepan pintu lagi!"ucap Vinka dramatis

Melda memutar bola matanya,
"bilang permisi nanti juga pada minggir!"ucap Melda santai tapi sebenernya ia juga merasa gugup.

"Yaudah tapi lu duluan ya,"pinta Vinka mendorong kecil Melda

"Loh ko gue?"ucapnya agak ngegas dikit

"Kan lu udah akrab juga sama bocah laki pasti nanti pada nurut,"ucap Vinka santai

Memang ada benarnya juga perkataan Vinka ini,ia pun melangkah kedepan.

"Misi misi,"ucap Melda mencoba memecah kerumunan anak laki laki

Suara Melda kalah besar dibanding segerombolan anak laki yang sedang asyik bercerita tentang game online yang mereka mainkan dan masih menutup rapat ambang pintu.

Dengan caraku           (Amanar Abdillah) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang