Melda mendengus kesal beranjak dari tempat tidurnya berjalan menuju jendela untuk memastikan ucapan Arhan benar atau tidak.
"What nih cowo bener ga main main sama ucapannya."gerutu Melda melihat Arhan duduk menunggu diatas motornya yang terpakir dihalaman rumahnya.
Melda meraih sling bag nya dan keluar menemui Arhan.
"Simple jadi nambah cantik,"senyum Husyen melihat Melda dari atas sampai bawah
Melda memutar bola matanya,"lu mau ajak gue kemana?"
Husyen tersenyum,"gimana kalo kita ke tempat favorite lu?"
"Gue ga punya tempat favorite!"
"Yaudah kita ke tempat favorite gue."
Melda terdiam ia terlihat ragu bagaimana pun juga Arhan tetaplah musuh Rendy ia takut jika Arhan menjadikannya bahan dari rencananya.
"Mending ke mall ajah deh,gue yakin tempat favorite lu pasti membosankan."cetus Melda asal
Tanpa banyak bicara Arham mengangguk setuju.
^^
"Sebenernya lu mau ajak gue kemana sih?jangan bilang kalau lu cuma ajak gue keliling keliling muter muter jalanan."tanya Ambar sedikit mengencangkan suaranya karena kondisi jalan yang cukup ramai.
Rendy tersenyum,"namanya juga jalan jalan ya pasti keliling masih untung gue ajak lu jalan jalan pake motor bukan jalan beneran."saut Rendy melirik Ambar dari spion yang terlihat kesal.
"Kalo gini namanya buang buang waktu!"Ambar mengerucutkan bibirnya melihat itu Rendy tertawa geli
"Jangan ketawa ini ga lucu!"omel Ambar
"gue bilangin ya jadi cewe tuh yang manisan dikit jangan marah marah terus!"
"Hahahaha Gue ga perduli!"
"Udah muka jutek marah marah terus jadi keliatan serem,gimana cowo mau deketin kalo lu kayak gini yang ada pada kabur duluan liat muka jutek lu!"sambung Rendy
"Lu kalo ngomong suka seenaknya ya,terus lu apa kalo bukan cowo yang deketin sampai mohon mohon sama gue!"omel Ambar sambil mencubit pinggang Rendy
Rendy meringis kesakitan,"udah jutek suka marah marah galak lagi untung cuma pacar pura pura kalo sampe beneran mungkin gue termasuk cowo yang mengenaskan didunia ini."gerutu Rendy
Ambar terdiam membuat Rendy merasa janggal akan ucapannya tadi
"Lu ga baper kan sama ucapan gue?"lirik Rendy dari kaca spion terlihat Ambar yang menggeleng pelan.
"Tadi gue cuma bercanda jadi jangan di masukkin ke hati."ucap Rendy kembali fokus pada jalanan.
Tanpa bersuara Ambar kembali mengangguk sebenarnya ia merasa tersinggung akan ucapan Rendy.
Separah itukah sikap gue sampe nih cowo bilang kayak gitu?
Ngikkkk..untuk kedua kalinya Rendy ngerem mendadak berhasil membuat Ambar terbentur helm yang dipakainya.
Ambar terlihat meringis kesakitan ingin sekali ia memukul Rendy sekuat tenaganya namun ia memilih untuk menahan emosinya.
Rendy yang melihat itu tertawa geli ia kembali mengerenyitkan dahinya melihat Ambar yang tampak tenang saja,"ga marah marah lagi atau pukul gue gitu?"
Ambar tersenyum gemas lalu menggeleng.
"Yaudah turun kita udah sampe!"
Tanpa banyak bicara Ambar turun dari motor Rendy meliriknya sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
Não FicçãoAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...