Chapter kedua•

12.6K 600 19
                                    

HAPPY READING 📖

--------------------------------------------

"Bawa seragam saya ke toilet wanita lantai 2, cepet"Miracle langsung mematikan ponselnya dan berjalan ke arah wastafel dan mencuci mukanya, tiba²....

---------------------------------------------

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Bg miracle yang bernama beny.

"Miss, ini seragam anda"Ucap Beny menyerahkan paper bag.

"Emm, kau boleh pergi"Ucap Miracle dingin. Beny mengangguk

"Permisi Miss" Ucap Beny dan pergi meninggalkan Miracle.

Segera Miracle mengganti pakaiannya. Setelah itu Miracle berjalan ke arah kelasnya setelah sampai ternyata tidak ada guru. Miracle menghela nafas lega.

Miracle berjalan ke arah bangkunya dan mengerutkan keningnya bingung Melihat seorang wanita cantik sekitar 3 orang duduk didepannya dan sampingnya.

Apa mereka murid baru?batin Miracle. Segera Miracle duduk disamping wanita cantik itu.

"Eem, kamu anak baru?"Tanya Miracle. Gadis itu menengok mengangguk dan tersenyum.

"Iya, Nama aku Adrianne Callice Davies, panggil aja alice"Ucap gadis itu. Miracle tersenyum dan mengangguk.

"Nama aku Victoria Miracle Nerdy S, Panggil aja aku Miracle"Ucap Miracle tersenyum. Tiba² gadis yang ada didepannya menimbrung

"Hai aku sahabatnya Alice, nama aku Laurinda Selvia Bailey, panggil aja Aurin"

"Hai aku juga sahabatnya Alice dan Aurin nama aku Leilani Talita Saunders, panggil aja Lita"

"Miracle"Ucap Miracle tersenyum. Tiba² guru pun datang.

"Pagi semua"sapa Bu Dilla.

"Pagi buuu"jawab serempak murid.

"Baiklah kita kedatangan teman baru silahkan perkenalkan diri kalian"ucap Bu dilla Auris, Alice dan Lita pun maju.

Setelah perkenalan Bu dilla menjelaskan pelajaran, 2 jam berlalu dan tibalah pergantian pelajaran. 2 jam berlalu dan

Tetttt Tetttt

Bel istirahat terdengar. Miracle pun menghitung

"1, 2,3.."

Temannya yang lain bingung.

"Eh kenapa kamu menghitung"tanya Aurin

"4, dan..."

"Miracle"panggil seorang pria datang dari arah pintu dan langsung mencium pipi Miracle.

Miracle hanya memutar bola mata Jengah. Aurin dkk bingung melihat pria tampan mencium Miracle yang notabenenya seorang Nerd.

Apakah mereka pacaran?"batin mereka bertiga bertanya.

"Iss, Bryan udah aku bilang kalo Dateng jangan sembarang nyium orang gih, ishh"Ucap kesel Miracle. Bryan malah tertawa dan memencet hidung Mancung Miracle

"Kalian pacaran?"tanya Lita. Miracle pun langsung mengeleng cepat dan Bryan mengangguk cepat.

"Iya pacar aku"Ucap Bryan memeluk pinggang Miracle erat. Sedangkan Miracle melotot. Aurin dkk mangut².

"Eh, bukan dia sahabat aku kok"Ucap Miracle. Dan mencubit pinggang Bryan.

"Iya. Kita sahabat dan calon pacar aku"Ucap Bryan membuat Miracle melotot tak percaya.

"Hahaha, udahlah ayo kita ke kantin laper aku, oh ya aku Aurin, ini Lita dan itu Alice"Ucap Aurin. Bryan mengangguk

"Gue Bryan"Ucap Bryan mereka mengangguk dan berjalan ke arah kantin. Selama di koridor para murid mencemooh Miracle sedangkan Miracle hanya menunduk dan tiba² Bryan merangkul Miracle menyembunyikan Miracle ke ketiaknya.

"Udah gak usah di dengerin"Bisik Bryan. Miracle mengangguk di pelukan Bryan.

Mereka pun sudah sampai di kantin dan memilih bangku pojok.

"Kalian pesen apa biar gue yang pesenin?"tanya Miracle.

"Samain aja semua, gimana kalo mie ayam sama es teh"Ucap Lita. Mereka mengangguk.

"Aku bantuin"Ucap Bryan. Miracle tersenyum dan menggeleng.

"Udah gak papa, kamu disini aja Ntar aku minta bantuan mang Mamat"Ucap Miracle. Bryan menghela nafas dan mengangguk.

Miracle pun berjalan ke arah tempat makanannya dan mengucapkan apa yang ingin di beli.

"Mang Mamat, Nat bawa ke meja pojok ya"Ucap Miracle.

"Baik neng"Jawab Mang Mamat. Miracle pun berjalan kembali ke arah mejanya. Namun tiba² dia..

BRUK

Miracle menabrak seseorang dan ternyata itu adalah Kiefer dkk. Miracle pun menelan ludahnya susah payah.

"Lo punya mata gak, hah!!?"bentak Kiefer. Miracle hanya menunduk.

"Mata Lo pakek kalo mau jalan jangan cuma pajangan, sampah"Ucap Kiefer sinis. Membuat Miracle sakit hati.

"Maaf kak"ucap Miracle terbata.

"Minggir Lo, eneg gue liat Nerd kaya Lo"Ucap Kiefer dan mendorong tubuh Miracle namun Miracle tak merasa sakit.

"B.. Bryan"lirih Miracle melihat siapa yang menangkap tubuhnya.

"Lo pengecut, Lo berani cuma sama cewek. Cihh"Ucap Sinis Bryan. Kiefer mengepalkan tangannya dan memandang Bryan tajam.

Tiba² Miracle membawa Bryan ke meja. Bryan memberontak namun Miracle masih tetap menariknya.

"Lo tuh apa²an sih, mir. Biar gue tonjok tu muka"Ucap Bryan. Miracle pun mengeplak jidat Bryan.

"Ya udah sono, hajar aja, Sono. Tapi inget selama sebulan gak usah ketemu gue"ancam Miracle membuat Bryan melotot ke arah Miracle.

"Eh gak² aku gak akan hajar tu orang kok, jadi jangan marah ya"Bujuk Bryan.

"Hem"

"Yesss"Bryan pun mengecup pipi Miracle dan memeluknya. Aurin dkk yang melihat itu merasa gimana gitu.

"Kalian ini malah kaya pacaran timbang sahabatan"ucap Alice. Membuat Miracle dan Bryan menyadari tak hanya mereka berdua di bangku ini.

"Hehe, kita udah kebiasaan bahkan satu sekolah ngira gue dan Bryan itu pacaran padahal sih gak"Ucap Miracle.

"Sebenarnya gue mau kaya gitu, mir. Tapi gua gak mau ngerusak hubungan persahabatan kita ini yang sudah terjalin 10 tahun lamanya"batin Bryan menatap Miracle dengan tatapan tak dapat diartikan.

"Hahaha"tawa mereka. Segera mereka pun memakan makanan yang telah di antar mang Mamat dan masuk ke kelas.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Maaf kalo kurang seru, Vote donk!! Kalo typo maklumin aja ok! Haha

Pokoknya harus vote ok!!

Lanjut??????

Haha pasti lanjut kok

Bye

~by. Ny.Zhang, vika


Apa yang akan terjadi?🤔

Pingin tau kelanjutannya? Pasti lah hehe. Ntar up lagi kok.

👇VOTE

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang