Chapter tujuh belas.

7.6K 436 32
                                    

KIEFER POV..

Gue merenung di balkon rumah memikirkan kejadian dimana Miracle yang berubah. Gue menghela nafas kasar.

Apa yang terjadi dengan Miracle? Sebulan dia tak masuk sekolah lalu setelah masuk kenapa dia berubah? Seperti bukan Miracle yang ku kenal?

Belum lagi Josh mengatakan jika Miracle masuk ke dalam hutan **** yaitu hutan berbahaya.

"Arghh, gue harus menyelidiki sendiri." Ucap Gue dengan tekad. Ya gue harus menemukan sesuatu.

Apa gue tanya Bryan? Bukannya dia adalah teman kecilnya? Mungkin Miracle sudah menceritakan semuanya kepada Bryan?.

"Mending gue tidur dulu, besok gue akan menyelidiki sendiri." Gumam Gue dan merebahkan tubuh gue di king Size.

Kiefer pov off.

Miracle pun sudah sampai di masion miliknya, tak ada yang tahu masion ini karena letaknya berada di tengah hutan yang sangat lebat dan berbahaya. Miracle membuka pakaiannya dan memasuki tubuhnya di bathtub dengan aroma strawberry. Miracle mengepalkan tangannya mendengar cerita Pamannya, Tian tentang mamanya. Ia mengepalkan tangannya.

"Aku akan membawa mu kembali mom, dad dan akan mengambil peti itu kembali, itu janjiku dan untuk Uncle Victor dan Aunty Tania akan ku perlihatkan kejam nya dunia ini." Batin Miracle tersenyum miring penuh tekad.

Pagi pun tiba.

Miracle masuk ke mobil Lamborghini menggunakan dengan pakaian Nerd nya. Dengan kecepatan tinggi ia melajukan mobilnya, bahkan sampai menerobos lampu merah. Untung tidak ada polisi yang menjaganya.

Sampai di sekolah ia memakirkan mobilnya di parkiran Cafe miliknya dekat sekolah. Tak ada yang mengetahui jika itu milik Miracle. Miracle pun berjalan menuju ke sekolahnya. Namun ia tiba-tiba terhenti karena sesuatu.

Ia berdecak karena handphone ketinggalan di  mobil nya. Dengan malas ia berbalik menuju mobilnya dan mengambil handphonenya. Namun saat akan menutup pintu tiba-tiba tangannya di cekal oleh seseorang.

Miracle membalikkan badannya ternyata dia adalah ... Kiefer.

"Apa? "Tanya Miracle dengan nada malas. Kiefer mencengkram erat tangan Miracle hingga Miracle meringis.

"Akh..lo apa-apaan sih? Lepasin!!" Bentak Miracle. Kiefer tak memperdulikan ucapan Miracle dan menarik Miracle menuju ke mobilnya.

Kiefer mendorong Miracle untuk masuk mobilnya, dan segera menguncinya lalu Kiefer berlari ke arah tempat mengemudi dan kembali menutup pintunya lalu menjalankan mobilnya.

"Kita mau kemana? "Tanya Miracle. Kiefer tak memperdulikan dan menambahkan kecepatannya. Miracle menghela nafas dan menyenderkan punggungnya lalu menghela nafas kasar. Tak lama ia telah sampai.

Miracle mengerutkan keningnya. Butik? Ya Kiefer membawanya ke Butik.

Kiefer membuka mobilnya dan masuk meninggalkan Miracle. Miracle berdecak kesal dan menusul Kiefer.

Ia pun berlari ke arah Kiefer. Terlihat Kiefer sedang berbicara dengan wanita paruh baya.
"Lo apa-apaan sih bawa gue kesini? "Tanya Kesal Miracle. Miracle mengepalkan tangannya melihat Kiefer tak menjawabnya malah menatapnya intens membuat jantungnya berdetak kencang.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang