Chapter dua puluh empat.

6K 375 21
                                    

Seorang gadis berjalan-jalan menggunakan pakaian yang cukup simpel dengan headset di simpan di telinganya. Tanpa disadari oleh gadis itu ternyata terdapat seseorang yang sedang mengikutinya dengan masker di wajahnya. Rambut hitam terurai dengan mata biru menyala, dia adalah seorang wanita.

Gadis itu memasuki gang yang lumayan sepi dan sempit membuat wanita dibelakangnya tersenyum miring.
"Kena kau.."gumam Wanita itu.

Wanita itu mengeluarkan sesuatu macam kain lap yang sudah di berikan obat bius dengan berjalan perlahan-lahan ia mendekati gadis yang terjongkok membenahi tali sepatu yang tercopot. Wanita itu bersmirk dan...

"Emhhhh..." Gadis itu memberontak ketika merasakan dirinya dibekap. Namun tenaga wanita itu sangat kuat hingga membuat gadis itu kewalahan dan tanpa disadarinya ia telah menghirup aroma obat bius membuat pandangannya semakin membuat dan juga tenaganya makin lemas.

"Ehmm.." gadis itu melenguh sebelum kegelapan menghampirinya. Wanita itu tersenyum miring dengan kerjanya.

"Rencanaku sudah 70% terpenuhi. Ckckck tinggal 30% lagi dan Boomm..Rencana berhasil dan kalian akan hancur." Ucap wanita itu dengan tawa mengerikan dan berakhir tersenyum miring sebelum menelpon anak buahnya untuk membawakan ia mobil.

-----

Miracle meregangkan otot-ototnya dan menatap topeng dihadapannya, ia tersenyum tipis melihat topengnya sangat mirip dengan seseorang.  Topeng ini terdapat alat yang membuat suara yang dikeluarkan pemakai topeng ini mirip dengan pemilik wajah topeng tersebut.

Ia menggerai rambutnya dengan memakai Soflen berwarna hitam pekat lalu memasangkan topeng tersebut.

Miracle tersenyum miring
"Permainan akan dimulai." Gumamnya.

Sedangkan di kelas XI MIPA 1, terdapat dua wanita yang sedang bercanda Mereka adalah Alice dan Lita. Mereka berdua juga menunggu kedatangan seseorang, hingga datanglah orang yang mereka tunggu.

"Hai guys.." sapa gadis itu yang tak lain Aurin. Alice dan Lita menegok dan membalasnya.

"Kemana aja? Tumben siang." Tanya Lita setelah Aurin duduk di disebelah Lita. Sedang Alice ia duduk sendirian karena Miracle jarang berangkat.

"Ban Bocor." Jawab singkat Aurin membuat mereka mengangguk. Namun Lita mengerutkan keningnya melihat ada yang beda dengan Aurin.

"Aurin.." panggil Alice, Aurin menegok kebelakang dan menaikkan satu alisnya.

"Kok Lo putihan?" Tanya Aurel membuat Aurin terdiam.

"Emmm, gue kan sering body lotion, gak kaya lo berdua." Ucap Aurin ketus dengan tersenyum miring mengejek. Lita dan Alice menatap Aurin kesal berniat menjawab namun diurungkan karena guru telah datang.

Sedangkan di Rooftop terdapat enam laki-laki sedang duduk di sofa yang telah disediakan dengan beberapa cemilan ditangan mereka.
"Oh ya, nih gue bawain permen ini. Kalian makan jangan sampai kalian emut sampai habis pokoknya sisakan dikit langsung telen, gak usah banyak tanya langsung di makan aja. Nanti kalo udah kalian elek bakal gue jelasin." Ucap Rion membuat mereka menatap Rion bingung.
Sedang Rian membagikan permennya kepada Jovin, Bobby, Nero dan Kiefer yang asik dengan handphone ditangannya bahkan sampai tersenyum tipis sendiri.

"Makan." Titah Rian, mereka menuruti perkataan Tian.

"Udah? "Tanya Rion setelah beberapa menit. Mereka mengangguk dan menatap Rion meminta penjelasan.
"Itu adalah permen GPS jadi setiap kalian kemana pun kita pasti tau, dan GPS ini akan mati jika detak jantung kalian sudah berhenti atau meninggal, oke." Ucap Rion membuat mereka mengangguk kecuali satu orang yang menggeram kesal.

"Lo apa-apaan sih, seenaknya aja masang GPS ditubuh orang, hah!!" Bentak Kiefer membuat Rian menatapnya.

"Ini demi kebaikan kalian, Karen kalian telah dekat dengan seseorang membuat dia harus memasang GPS itu." Ucap Rian dan menarik Rion pergi yang sedang meminum minumannya hingga minumannya tumpah dan membuat ia tersedak.

"Bangshat!!"

KRING-KRING.

Bel istirahat telah berbunyi, membuat ketiga siswi itu merapihkan buku-bukunya.
"Ke kantin? "Tanya Alice. Aurin dan Lita mengelengkan kepalanya.

"Ngak usah ada yang mau gue omongin." Ucap serius Lita membuat Alice dan Aurin menatapnya.

"Kenapa?" Tanya Aurin penasaran.
"Besok lusa kita ke markas, Mr dan Mrs meminta kita kesana, pergantian rencana dan membahas tentang keamanan mereka yang gak bisa kita tembus." Ucap Lita membuat seseorang disana yang tersenyum miring.

"85% rencana berhasil."

GUYSSS MAAF BANGET AKU TELAT UP YA!? SUMVAH TADI AKU GAK TAHU KALO BAKALAN PRAMUKAAN SETELAH SEKOLAH, MAAF BANGET.

BYEEE. LANJUT BESOK SELASA JAM TIGA SIANG, BYEEEEE

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang