chapter dua puluh delapan

6.1K 298 27
                                    

Miracle berjalan bersama dengan Leno, Kano, Celena, Celina dan keempat baby. Miracle mengendong Nana yang sedang mengemut permen sunduk yang ada di mobil. Kano? Dia Cuti seminggu karena akan full menjaga Miracle selama seminggu.

"Baiklah, Lebih baik kita ke Timezone. Bagaimana?" Tanya Celena, dengan semangat mereka menjawabnya setuju dengan kompak. Mereka bermain dengan rasa bahagia, Mereka cuek saat sekarang menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, mereka adalah anak dari pengusaha terkenal di seluruh dunia. Jadi jangan terkejut akan hal itu.

Miracle meminta izin ke toilet setelahereka sampai di Timezone, entahlah kenapa dia tiba-tiba kebelet pipis, mereka mengijinkan Miracle membuat Miracle segera berlari ke arah Toilet yang berada di lantai dua. Sedangkan Timezone dilantai tiga. Saat sampai di toilet dia menghembuskan nafasnya lega karena telah sampai di toilet dan juga karena toilet lumayan sepi.

Setelah beberapa menit Miracle keluar dari toilet dan berjalan ke arah Wastafel. Dia membasuh tangannya dengan sabun yang telah disediakan. Setelah selesai, Miracle mengeringkan tangannya di sebuah lapangan yang sudah disediakan. Miracle mengambil lip balm di Sling bag atau tas kecilnya.

Ia mengoleskannya di bibirnya agar tak terlihat pucat dan pecah-pecah. Dia menutup tutup lib balm, tapi tangannya melambat saat mendengar ucapan seseorang disampingnya.

"Kau tahu? Tadi aku melihat pewaris Fox Corp mengandeng tangan perempuan tapi dia bukan Mrs.Smith. Apa Hubungan mereka sudah putus?" Tanya seseorang wanita berambut sebahu. Sedangkan wanita disampingnya hanya mengedikkan bahunya tak acuh terlihat cuek.

Mereka tak mengetahui jika ucapannya membuat Miracle menitikkan air matanya. Segera Miracle memasukkan Lip balmnya dan berlari keluar toilet wanita. Wanita yang berambut sebahu itu terkejut melihat jika wanita yang disampingny adalah Mrs.Smith."

"Hanny, apakah dia Mrs Smith?" Tanya Wanita itu kepada temannya yang Cuek dengan keadaan masih terkejut, Sedangkan Hanny hanya mengangguk membuat wanita berambut sebahu itu membulatkan matanya.

"Hanny benarkah?" Tanya wanita itu tak percaya.

Pertanyaan itu membuat Hanny kesal
"Iya Clara!!!" Hanny meninggalkan wanita yang bernama Clara yang tersadar dan segera mengejar Hanny.

Miracle berlari dengan menutupi mulutnya agar tak mengeluarkan isakkan. Saat diparkiran matanya tanpa senagaja menatap.orang yang baru masuk kedalam kawasan parkiran, matanya hanya tertuju pada tangan yang bergandengan dan pindah merangkul di pundak wanita yang tertawa yang ternyata Lyna.

Miracle masih terdiam ditempatnya menatap dua orang tersebut hingga tanpa sadar jika kedua orang itu berjalan menuju mobilnya yang tepat berada didepan Miracle, otomatis maka akan melewati Miracle. Hingga tangan ditarik seseorang dan masuk kedalam pelukan seseorang saat kedua orang itu melewati. Mereka berdua tak dapat melihat wajah Miracle karena ditutupi oleh punggung besar yang memeluknya. Miracle mencengkram erat baju orang yang memeluknya.

"Dia bilang hiks bahwa akan ada uru hiks san kantor, tapi dia hiks  malah hiks memilih jalan hiks bersama wanita i hiks itu daripada aku hiks yang pacarnya sendiri di hiks hari ulang tahunnya hiks hiks..." Miracle menangis berada dipelukan yang ia tak tahu siapa dia, sekarang yang dia tahu hanya butuh Sandaran dan tempat berkeluh kesah.

"Hust..Tenanglah. Dengar jangan menangisi pria brengsek itu, dia belum tentu memikirkanmu saat dia jalan dengan wanita itu."

Miracle terdiam mendengar ucapan orang itu.
"Bryan."

"Hm."

Bryan. Pria itu yang memeluknya .
"Kamu seperti orang bodoh, menangisi orang brengsek itu." Ucapan pedas dari Bryan membuat Miracle mencubit pinggang Bryan dan membuat Bryan meringis.

"Wanita tak pantas mengeluarkan air mata seperti ini, hanya pria paling bodoh, paling bego, paling brengsek yang membuat wanita menangis. Seharusnya dia membuat wanita itu menangis haru dan bahagian bukan sebaliknya, right?

Miracle terdiam mendengar ucapan Bryan. Miracle mengangguk dan menampilkan senyuman tipisnya membuat Bryan tersenyum tipis.

"Menangis boleh jika itu menenangkan mu, tapi ingat jangan terlalu banyak mengeluarkan karena air mata wanita itu terlalu berharga dan terlalu suci untuk menyetuh dunia yang mulai kotor akibat perbuatan manusia yang tak manusiawi, jadi buatlah bumi ini suci dengan tangisan bahagia dan jangan kesedihan, ok?"

Miracle tak menjawab tapi malah memeluk Bryan erat, namun tak tahu jika tangan Bryan sedang mengepal di balik punggung Miracle.
"Lihatlah, akan ku buat kau menyesal." Batin Bryan.

Miracle terdiam dipelukan Bryan dan memejamkan matanya untuk merasakan kehangatan dari pelukan sahabat.

.



Haiiiii...

Akhirnya udah Update, YUHUUUU👏👏👏👏👏👏.

Gimana part ini, gak dapet feel-nya ya? Kalo gak jelas tau gak nyambung maaf ya, hehe lagi banyak pikiran. Karena menjelang HSN.

Vote nya jangan lupa, Follow tentunya dan Coment. Byeee....

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang