III.
The ConcernAkhir pekan adalah hari yang selalu dinantikan Taehyung. Dia menghabiskan waktu dengan saling berkirim pesan dengan Irene. Bahkan mereka sudah mulai menghubungi satu sama lain. Ya, ternyata aplikasi itu juga menyediakan voice call. Ia mulai merasa nyaman dengan Irene. Tetapi dirinya tidak bisa menolak rasa penasaran dengan gadis di cafe waktu itu.
Ting! Setelah cukup lama termenung tiba-tiba pesan yang ditunggunya akhirnya muncul dalam notifikasi ponselnya.
Her:
Berikan nomor ponselmu agar aku bisa menghubungimu nanti Taehyung.You:
Kau bisa langsung menelponku disini bukan?Her is calling...
"Halo?" Katanya setelah ponsel tertempel pada telinganya. "Tenanglah Irene. Hari ini aku tidak sibuk dan pastinya akan membalas pesanmu secepat mungkin." Katanya lagi setelah mendengar kalimat yang tidak mengenakkan dari lawan bicaranya. "Taehyung kenapa kau tidak ingin memberikan nomor ponselmu?"
"Bagaimana jika kita bertemu sekarang biar aku menjelaskan semuanya." Taehyung benar-benar penasaran dengan gadis itu. Gadis yang lebih menginginkan nomor ponselnya ketimbang untuk bertemu langsung. Ia begitu heran dengan lawan bicaranya kali ini. "Maaf Taehyung. Hari ini aku tidak bisa. Berikan saja nomor ponselmu agar kita bisa video call."
Tiba-tiba saja terbesit sebuah pertanyaan yang membuat dirinya semakin curiga. "Kenapa kau ingin melakukan video call? Takut jika diriku tidak setampan dari yang kau bayangkan sekarang?" langsung saja ia mengeluarkan apa yang ada dibenaknya.
Diam. Tidak ada suara balasan diseberang sana. Taehyung pun berdecak kesal. Tanpa menunggu lebih lama lagi ia pun langsung menutup percakapan sepihak.
***
"Seulgi noona, kau memiliki masalah dengan aplikasi jodoh yang diberikan Daniel?" Tanya dari sahabat karib adiknya, Seongwu. Ia mengenal baik Seongwu karena dia sahabat Daniel yang sering datang kerumah mereka. "Aku hanya takut jika aplikasi itu mencuri informasi yang ada diponselku-"
"Eh songong mending kau jangan campuri urusan noona ku deh." Sambung Daniel sementara ia mengetikkan sesuatu pada laptop nya dengan posisi berhadapan dengan Seulgi. "Dih! Kamu jangan berlagak tidak pernah mencampuri urusanku Kang Daniel." Kata Seulgi dengan kesal. "HAHAHA Baiklah perawan tua aku minta maaf."
"KANG DANIEL!"
"MAKANYA CARI PACAR SANA! KAU PIKIR AYAH TIDAK MENGKHAWATIRKANMU APA?"
Deg. Itu sangat menyentuh hati terdalam Seulgi.
"Kau tidak tahu jika selama ini Ayah selalu menantikanmu membawa pria untuk diperkenalkan kepadanya?"
"Da-Daniel ak-aku-" dia kehabisan kata-kata untuk merespon perdebatan itu. Seulgi tidak tahu Ayahnya mengkhawatirkannya jika sang adik tidak mengatakannya. "Daniel kau jangan berkata seperti itu pada noona-mu. Dia butuh waktu soal itu dan kau tidak bisa memaksanya." Itu suara dari Seongwu. Ia cukup kaget dengan perdebatan yang berakhir serius itu dan mencoba menenangkan sahabatnya.
Seongwu merasa gelagapan kali ini. Dia merasa tidak enak berada didalam perdebatan kakak beradik ini.
Seulgi tidak bisa menahan airmatanya dan dengan cepat masuk kedalam kamarnya.
"Arghh sial!" Umpat Daniel lalu mengacak rambutnya frustasi. Ia pada akhirnya membocorkan satu rahasia dari sang Ayah. "Apa kurangnya Twitterpated sampai dia ogah untuk memakainya? Padahal aplikasi itu masuk dalam top 10 apps bulan ini di AppStore." Seongwu yang duduk disebelah Daniel hanya diam. Dia tahu pria itu sedang berapi-api mengeluarkan kekesalan.
5 menit diisi dengan kesunyian.
"Mungkin aplikasi itu perlu ada perbaikan pada tampilannya agar tidak terlihat seperti aplikasi yang mencurigakan." Refleks Seongwu dan Daniel saling bertatapan beberapa saat, lalu kemudian membuka laptop masing-masing dan mengetikkan sesuatu disana.
***
Seulgi bagun dengan mata yang bengkak. Semalam dia menangis sesegukan didalam kamar. Dirinya membuka ponselnya dan melihat jadwal hari ini. Ternyata tanggal menunjukkan angka ke empat belas dan merupakan hari valentine. Pada saat valentine juga dirinya mempunyai jadwal untuk menjadi pekerja paruh waktu di cafe. Waktu menunjukkan pukul delapan pagi. Ia pun berdiri dari kasur kesayangannya dan keluar untuk membersihkan diri.
"Selamat pagi sayang." Sapa sang Ayah memecah kesunyian di ruang makan. Dia pun hanya tersenyum kaku membalas sapaan itu. "Kau ada kerja hari ini?" Tanya Ayah sembari duduk berhadapan dengannya. "Ada, Ayah. Aku akan bekerja dari jam 10 sampai jam 4."
"Bekerja paruh waktu?"
"Iya Ayah."
Setelahnya mereka diam, larut dengan pikiran masing-masing. Seulgi tidak berani untuk menatap Ayahnya. Dia malah sibuk menghabiskan roti selai dan susu coklat buatannya. "Sudahlah, jangan berpikir berlebihan tentang apa yang dikatakan Daniel semalam Seulgi-ah." Dirinya pun hampir tersedak mendengar apa yang Ayahnya katakan. Sepertinya Daniel telah menceritakan tentang apa yang terjadi semalam. "A-aku akan berusaha untuk itu Ayah."
"Jangan memaksakan untuk itu, sayang. Kamu akan menemukannya ketika hatimu sudah siap." Ayah menepuk pundak Seulgi dengan lembut lalu mengacak rambutnya. "Ayah tidak ingin memaksamu seperti adikmu."
"Ayah tahu bahwa kau yang paling mengerti tentang dirimu, yang selalu tahu apa yang terbaik untuk dirimu. Dan Ayah mempercayaimu." Perempuan bermarga Kang itu langsung memeluk Ayahnya dengan erat. Seulgi pun langsung menangis saat itu juga.
______________________________
Twitterpated be continue
Maaf yang komen sebelumnya soal aplikasi tantan. Karena sempat cengo gitu ga ngeh wkwkwk. Kupikir itu cuman becanda (karena namanya mirip nama anjing taehyung), ternyata memang ada aplikasi tantan itu dan iklannya dimana-mana 😂
Btw aku up karena bts comeback yeay! Lagu boy with luv nya sukak banget. Di album baru mereka kalian paling suka lagu apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Twitterpated
Fanfiction[completed] Cerita tentang hubungan yang saling mengikat, hampir tanpa ada kata 'cinta' didalamnya. Kata bukan berarti rasa, tetapi makna dari sebuah kata yang memunculkan 'perasaan'. Berawal dari sebuah aplikasi chatting, nasib mereka menjadi beru...