2.

1.1K 175 5
                                    




II.
Moody Aesthetic

Setelah Seulgi menyentuh kotak merah itu, muncul dua kotak berwarna biru dan merah muda. Dia pun tersenyum jahil dan bersiap untuk menyentuh kotak berwarna biru. Sebenarnya kedua kotak yang harus dipilih itu adalah pilihan jenis kelamin dari sang empunya ponsel. Agar aplikasi tidak salah 'menjodohkan' dengan 'sesama'. Bisa dibilang begitu karena pada deskripsi aplikasi dikatakan bahwa developer atau pengembang dari aplikasi hanya mendukung hubungan yang straight.

"Hahaha!" Tawanya meledak setelah menyentuh kotak biru bertuliskan 'male'. Seulgi pun dengan sigap keluar dari aplikasi dan membukanya kembali. Memulai ulang dari awal. Segampang itukah aplikasi ini? Perempuan bermarga Kang itu tak habis pikir. Ini sama seperti aplikasi omegle yang viral karena mereka bisa dengan bebas memberikan konten dewasa dalam chatroom yang sama.

Seulgi pun keasikan chatting dengan aplikasi itu dan tanpa sadar hampir melewatkan jadwal untuk menyanyi disebuah cafe jika dirinya tidak memberikan alarm pengingat pada ponselnya. Akhirnya ia pun bergegas untuk mempersiapkan diri pergi bekerja.

Sementara di perjalanan menuju ke tempat kerja ponselnya bergetar cukup lama pertanda seseorang sedang menghubunginya. Ia pun menempelkan ponsel itu ke telinganya tanpa ragu. "Halo?" Itulah kata pertama yang dikeluarkannya setelah terdengar suara pada ponselnya.

"Noona, kau dimana?"

"Aku di perjalanan menuju ke tempat kerja. Ada apa?"

"Kau telah mencoba aplikasi itu?"



"Astaga Kang Daniel, jadi kau menelponku hanya menanyakan soal aplikasi itu? Yang benar saja, Kau ini..." dan sementara di perjalanan gadis itu menceramahi adiknya panjang lebar. Dia tak habis pikir kenapa adiknya itu begitu tergila-gila dengan aplikasi. "... Sudahlah Kang Daniel jodohku sudah pasti Tuhan yang atur." Ia pun mengakhiri percakapannya sepihak karena dia sudah berada dekat dengan tempat yang dituju.

"Selamat sore- Oh Seulgi-ah!" Seru seorang pelayan cafe setelah melihat Seulgi membuka pintu hingga membuat bunyi pada lonceng pintu cafe tersebut.

***

Pria bernama Taehyung itu menikmati aplikasi yang belum lama di unduh olehnya. Ia terlampau senang dengan Irene yang notabene adalah teman chatting di Twitterpated. Dia suka dengan Irene yang memiliki perhatian penuh terhadapnya, dan akhirnya merasa bersyukur dengan aplikasi itu karena ia mulai membuka hatinya.

Dia sedang duduk di sebuah cafe yang tempatnya cukup jauh dari perusahaannya. Tidak ditemani siapa-siapa kali ini. Hanya ada ponsel, headset, dan segelas matcha latte diatas meja. Ia ingin menikmati waktu dengan diri sendiri. Istilahnya yang biasa didengar adalah me time.

"Unnie!"

"Soo-ya!"

Dirinya pun cukup terganggu dengan kedua suara perempuan yang cukup melengking itu. Dengan wajah yang sedikit kesal Taehyung pun mencari dimana asal suara itu. Kedua matanya pun menangkap mereka yang ternyata duduk tidak jauh dari tempatnya. Itulah mengapa dia bisa mendengar suara mereka berdua dengan jelas. Dan pada akhirnya ia pun memperhatikan keduanya yang tidak seheboh sebelumnya.

Taehyung tersenyum simpul ketika ia tertangkap basah memperhatikan seseorang tertawa yang membuat mata dari yang diperhatikan membentuk bulan sabit. Dilihatnya gadis itu tertawa dan tidak sengaja membuat kontak mata dengannya. Tawa yang begitu lepas dan terlihat manis. Tidak menunggu lama yang bermata bulat diantara mereka keluar dari cafe meninggalkan sosok yang bermata sipit sendirian bersama pensil dan buku sketsa.

Apakah dia mahir menggambar? Kurasa begitu. Dia pun mulai bermonolog dan mulai menikmati pemandangannya sembari menyeruput matcha latte yang mulai dingin itu. Bagi Taehyung melihat seorang perempuan menggambar disebuah cafe sendirian adalah sebuah hal menarik dan langka. Apalagi suasana cafe yang tidak sedang ramainya ditemani dan dengan kaca yang berhiaskan bulir hujan disamping perempuan itu menambah kesan aesthetic juga moody.

"Sial!" Gerutunya pelan ketika ia sadar bahwa momen seperti ini bagus untuk diabadikan dengan kamera kesayangannya tetapi sialnya dia tidak membawanya.

***

Seulgi merasa beruntung kali ini. Dia merasa senang dengan pekerjaannya yang mulai 'laris' dikalangan teman-temannya. Pada akhirnya ia bisa membeli baju bermerek yang diidamkannya setelah sekian lama menabung untuk itu. Bicara soal aplikasi yang direkomendasikan adiknya, dirinya tidak tergolong serius untuk memainkan aplikasi Twitterpated dikarenakan akhir-akhir ini mendapatkan proyek menggambar yang cukup banyak dari temannya.

Pada musim semi mendekati hari valentine, ia pun sadar bahwa teman-teman memintanya untuk mengganbar agar hasil gambarnya dihadiahkan kepada seorang pria mengingat kebanyakan sketsa yang dibuatnya adalah sketsa sosok pria.

"Unnie-ya tahun ini kau akan memberikan hadiah valentine kepada siapa?" Tanya Jisoo dengan semangat yang berapi-api setelah duduk disampingnya dan memberikan sebuah foto untuk digambar olehnya. Dan itu adalah foto dari pacar Jisoo. "Umm, mungkin tidak ada. Aha! Aku akan memberikan coklat kepada Daniel karena dia pasti akan menagihnya." Jawabnya disela-sela ia membuat sketsa gambar.

"Hah kenapa tiap tahun si bantet selalu saja mendapatkan coklat darimu?" Gerutu Jisoo terlampau tidak senang mendengar jawaban Seulgi. "Kau tertarik dengannya?" Yang ditanya pun matanya menjadi melebar merasa tak percaya jika hal itu ditanyakan kepadanya.

"Tidaklah Unnie kau kan tahu benar orangnya seperti apa. Kau tahu juga kalau aku sudah ada yang punya."

"Ya mungkin kau menjaga jodoh orang kali ini Soo."

"HAHAHA" tawa yang dibuat-buat Jisoo membuat Seulgi otomatis ikut tertawa lepas. Jisoo memang selalu sukses membuat dirinya dalam mood yang baik.

Disela tawanya mata Seulgi tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang duduk tidak jauh dari tempatnya. Tawa dan senyumnya entah kenapa tidak pudar ketika berkontak mata dengan pria itu. Dan dia akui bahwa paras dari pria itu termasuk dalam kategori tampan jadi senyuman itu tidak pudar dari wajahnya. Seperti sedang mengakui jika apa yang dilihatnya itu adalah sebuah mahakarya indah yang sayang untuk dilihat dengan mimik yang biasa saja.

______________________________

Twitterpated be continue

Selamat bulan april teman!
Tinggal sebulan lagi bakal sering up cerita ini (Aminn semoga 🙏🏻)

TwitterpatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang