16.

720 130 20
                                    






XVI.
Unliked




Taehyung duduk berhadapan dengan gadis dengan paras yang begitu cantik. Memiliki kulit yang putih bersih dan wajah yang sempurna, Taehyung mengakui akan hal itu jika mendeskripsikannya. Mereka saling membungkukkan badan sebagai tanda hormat. "Namaku Kim Taehyung. Senang bertemu denganmu."

"Namaku Bae Joohyun. Senang bertemu denganmu, Taehyung-ssi." Setelah itu keduanya memberikan senyum. Taehyung melihatnya tersenyum sumringah dan entah kenapa terkesan memaksakan. Taehyung melanjutkan perkenalannya kepada kedua orang tua dari Joohyun diikuti oleh kedua orangtuanya. Dia pun mulai berpikir bahwa ini adalah sebuah setting-an karena awalnya diberitahukan bahwa yang akan datang hanyalah tuan dan nyonya Bae.


Mulai muncul rasa tidak sukanya dengan makan malam kali ini.


Dia lebih banyak diam. Tidak banyak berbicara dan hanya menjawab seadanya. Ayahnya pun merasakan perubahan sikap Taehyung dan mulai bersikap aktif menutupi rasa tidak sukanya itu.


"Taehyung kau tidak ingin menanyakan sesuatu pada kami? Tentang Joohyun mungkin?" Nah. Taehyung mulai tahu tujuan dari makan malam kali ini. "Tidak." Jawabnya lalu tersenyum simpul. Ayah dan Ibu Taehyung tahu bahwa anak mereka tidak menyukai acara kali ini. Apalagi setelah mendengar pertanyaan dari nyonya Bae.


"Aku ingin mencari angin diluar." Tambahnya lagi yang sudah berdiri dan bersiap untuk keluar dari ruangan. "Aku ikut." Sambung Joohyun lalu mengikutinya pergi keluar.


Hening. Selama kurang lebih satu menit mereka diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Dari ekor mata Taehyung dapat dilihat bahwa Joohyun ingin mengatakan sesuatu dan dia hanya menunggu gadis itu untuk berbicara.

"Taehyung-ssi." Yang dipanggil pun membalikkan badan dan melihat sang empunya suara. Lagi, menunggu Joohyun melanjutkan apa yang ingin dikatakan olehnya. "Kau tahu Irene?" Gadis itu menatapnya dengan penuh harap. Taehyung hanya menyerngit heran. "Tidak."

"Kau yakin?"

"Ya."

"Kau tahu Twitterpated?"

"Ya."



"Aku Irene. Temanmu di Twitterpated." Sekarang Taehyung ingat. Tapi bagaimana Joohyun tahu kalau itu adalah dia? Bukankah sudah banyak pria bernama Taehyung diluar sana? Ia hanya diam tidak merespon apa-apa. Dia sebenarnya penasaran kenapa dia memilih nama Irene, padahal nama aslinya juga tidak terdengar aneh. Tetapi sekarang Taehyung memilih untuk tidak peduli lagi.


"Kau tahu? Aku masih single." Taehyung semakin heran. Lalu apa urusannya? "Aku.." Joohyun menggantungkan kalimatnya sedangkan Taehyung masih diam seribu bahasa.





"Bisakah kita memulainya dari awal?"




***


Sosok pria berperawakan tinggi dengan umur yang diperkirakan sudah lebih dari setengah abad itu datang menemui seseorang yang ternyata sudah menunggunya disana. "Taejun-ah!" Yang dipanggil hanya diam tidak merespon, sedangkan yang memanggil berdiri dan ingin berpelukan dengan Taejun tetapi tidak diindahkannya.

"Taejun-ah." Katanya lagi dengan lirih, melihat Taejun dengan raut wajah yang jelas begitu sedih. "Apa maumu?" Tanya Taejun dingin. "Aku ingin meminta maaf." Jawab pria itu lirih. Dia menatap tepat di kedua bola matanya. "Ada jawaban lain selain minta maaf? Aku sudah muak mendengar kalimat itu keluar dari mulutmu, Kim Jungwoo."

TwitterpatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang