VII.
So LightSetelah pertemuan yang penuh dengan aura canggung itu, mereka jarang bertukar pesan. Alasan Taehyung masih sama dengan sebelumnya: sibuk. Dia selalu mengatakan pada Seulgi bahwa dirinya sibuk. Tidak seperti dulu waktu ia dengan Irene dirinya berusaha meluangkan waktu untuk bertukar pesan. Bedanya waktu dulu ia tidak pernah mengatakannya kepada Irene kalau dia sibuk, tetapi sekarang ia langsung berterus terang kepada Seulgi.
Disisi lain Seulgi sah-sah saja jika Taehyung sibuk dan dia tidak pernah menggangu pria itu. Dia sadar bahwa dirinya juga mempunyai pekerjaan dan tidak bisa sering memegang ponsel. Jadi dia putuskan akan bertukar pesan jika Taehyung yang duluan mengirimkan pesan padanya.
"Unnie, kau waktu lalu bilang kalau sudah memiliki pasangan di aplikasi itu. Kenapa aku jarang sekali meluhatmu bertukar pesan ataupun menelpon si pasangan?" Tanya Jisoo membuyarkan lamuannya.
"Dia sibuk, Jisoo."
"Kau mempercayai alasan itu?"
"Begitulah." Jawaban singkat itu diakhiri dengan dirinya mengangkat bahu. "Jangan-jangan dia beralasan seperti itu karena memiliki yang lain?" Tanya Jisoo lagi, berusaha memancing Seulgi. "Yasudah berarti bukan jodoh-"
"APA?!" Pekik Jisoo sungguh tidak percaya dengan Seulgi kali ini. Apakah mungkin Seulgi menganggap yang dijalaninya kali ini adalah main-main? "Soo-ya, aku tidak ingin berharap banyak kepadanya. Kau tahu kan kalau kencan seperti ini jarang berakhir di pelaminan?" Jisoo hanya menggelengkan kepala sebagai awal sebelum ia menjawab. "Kalau kau tidak serius berarti ini tidak akan berakhir serius juga, unnie."
Kring!
Bel pintu berbunyi menandakan ada pelanggan yang masuk. Seulgi pun langsung menuju ke meja kasir dan segera menyapa. "Selamat datang, tuan-"
Deg.
Matanya melebar ke bukaan maksimal setelah selesai membungkukkan badan dan melihat siapa yang datang. Dua pria yang sangat ia kenal. Yang satu melihat dirinya dengan ekspresi yang sama dengannya dan yang satu lagi terlihat biasa saja. "Taehyung-ssi?" Pria bernama Taehyung tersenyum simpul. Dia menyuruh pria yang berada disampingnya untuk berkenalan dengan Seulgi. "Perkenalkan, aku Jihoon temannya Taehyung."
"Aku Seulgi. Senang bertemu denganmu, Jihoon." Mereka berdua pun bersalaman dan saling memberikan senyum canggung. Bagaimana tidak, Seulgi melihat kedua pria itu dan langsung mengingat kekacauan waktu itu di cafe tempatnya bekerja sekarang. "Acara perkenalannya sudah selesai dan kau boleh pulang Jihoon." Pria bernama Jihoon akhirnya pamit dan pergi dari cafe.
Eh? Seulgi bingung kenapa Jihoon hanya datang untuk berkenalan dan pergi. Ada apa ini?
Jisoo yang tadinya duduk entah sejak kapan sudah berdiri disamping Seulgi. Gadis itu tidak mengeluarkan sepatah kata dan hanya memperhatikan Taehyung.
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau mau datang kesini?" Tanya Seulgi pada Taehyung yang masih berdiri didepan meja kasir berhadapan dengannya. "Maaf tiba-tiba saja aku ingin menemuimu karena aku jarang memberimu kabar, Seulgi-ah. Ah, dan kumohon jangan memanggilku seformal tadi-"
"Ekhem!" Jisoo membuat suara agar menginterupsi percakapan mereka. "Jadi unnie tidak mau memperkenalkanku dengan 'pasanganmu'?" Tanya Jisoo dengan penekanan terhadap kata pasangan. Cengiran Seulgi sukses membuat Taehyung terkekeh pelan. "Taehyung-ah, kenalkan. Dia Jisoo temanku yang paling cerewet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twitterpated
Fanfiction[completed] Cerita tentang hubungan yang saling mengikat, hampir tanpa ada kata 'cinta' didalamnya. Kata bukan berarti rasa, tetapi makna dari sebuah kata yang memunculkan 'perasaan'. Berawal dari sebuah aplikasi chatting, nasib mereka menjadi beru...