Chapter 1

26.2K 1.7K 270
                                    

"Hola!"

Itu adalah hal pertama yang Off dengar saat pria kecil itu masuk ke dalam ruang klub. Ia belum pernah mendengar seseorang menyapa tanpa memberi waii. Kemeja yang sedikit kebesaran, tas selempang, jam tangan mahal, all smiley. Itu impresi pertamanya saat melihat Gun Atthaphan.

Hari itu menjadi hari pertama Off bertemu dengan Gun, dimana ia datang mengunjungi sahabatnya, Tay Tawan yang adalah salah satu anggota dari klub fotografi.

Gun adalah seorang model student, tipe orang yang menyebalkan bagi Off. Gun pintar, tipikal straight A student, dia ramah, seragam yang selalu rapi, wajahnya ada dihampir penjuru kampus, kekasih yang tampan. Sementara Off adalah kebalikan darinya; Malas, nilainya selalu berada di C dan D, dia arogan dan bermulut kasar, tidak pernah mengenakan seragam dengan benar, dan dia tidur dengan siapapun.

"That smiley boy over there, he's going to be such a pain in the ass." Off membisikan kalimatnya pada Tay. Jika saja saat ini Off memiliki kesibukan, ia tidak akan menghabiskan sorenya mendengarkan perkataan Gun soal liburannya dengan kekasihnya.

"Gun?"

"Iya, dia."

"Jika penggemarnya mengetahuimu mengatakan itu soal dia, mereka akan menerormu habis-habisan!" Bisik Tay.

"Jeez, what's so special about him?"

"Look at him, Peng. He's so small, cute, have a cute smile and cute laugh, everyone wants to be with him; women, men--"

"Ghosts, plants, animals in the zoo, probably." Off melanjutkan perkataan sahabatnya.

Tapi setelah hari itu, mata Off terus menangkap sosok kecil itu. Meskipun mereka tidak berada dalam jurusan yang sama, tidak berada dalam klub yang sama dan berteman dengan teman yang berbeda, mereka selalu berpapasan. Di jalan, di kantin, di toilet, dan di kafe dekat kampus mereka. Mereka tidak pernah bertukar kata, karena Gun tidak mengenalnya dan hanya Off yang sadar akan keberadaannya.

Itu menyebalkan, melihatnya selalu tersenyum dan tertawa setiap saat.

Tapi disuatu malam, saat Off baru saja selesai meniduri salah satu mahasiswi, seseorang mengetuk pintu asramanya. Dengan hanya mengenakan boxer dan rokok dimulutnya, Off membuka pintu asramanya dan menemukan Gun berdiri di depan pintu, basah kuyub, bergetar kedinginan, hidung yang merah, mata yang sembab dan tidak ada senyum yang terlukis diwajahnya.

Gun menatap ke arahnya, dan Off memperhatikan matanya yang bersinar seperti berlian.

Cantiknya. Batin Off.

"Ada seseorang yang ingin kulupakan, kudengar kau ahli dalam hal itu."

Berbulan-bulan tidak pernah saling bicara, itu adalah ucapan pertama Gun padanya. Off mengambil rokoknya, mematikannya di pot bunga dan tersenyum menyeringai padanya.

"Come on in."

***

2 hari sebelumnya

Itu adalah sore yang dipenuhi dengan awan, tidak panas dan tidak mendung. Gun merasa sedikit frustasi, ia kehabisan ide untuk merayakan hari jadinya dengan kekasihnya yang ke-4.

Gun dan kekasihnya, Mike sudah berkencan sejak mereka bersekolah di kelas 1 SMA. Mereka dikenalkan oleh Krist yang berada dikelas yang sama dengan Gun, Mike bersekolah di tempat lain namun hubungan mereka berjalan dengan baik sampai kuliah. Sekarang Gun mengambil jurusan literatur, sementara Mike mengambil jurusan teater.

The Campus Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang