Chapter 17

9.2K 969 147
                                    

Off menyeringai saat membaca judul berita hari ini; Calon pewaris dari perusahaan Elenox menjadi tersangka kasus penganiyaan seksual pada mantan kekasihnya. Off tertawa bahagia saat melihat wajah Mike yang disorot oleh kamera. Off menelpon seseorang setelah melihat berita itu.

"Hallo, baby bro."

"Oi, p. Thank you sudah meyakinkan papa untuk mencabut sahamnya dari Elenox."

"Tidak masalah, lagipula bagaimana bisa Mike melakukan itu pada calon adik iparku, huh? Padahal dia sangat tampan, bahkan ketampanannya melebihimu. Jika kalian berdiri bersebelahan, kuyakin kau yang akan disangka sebagai penjahatnya."

Off mendengus sebal saat mendengar hinaan dari kakak perempuannya, "Apa kau serius? Kau serius ingin mengajakku berdebat sekarang?"

"Bercanda." Balas kakaknya dengan tawanya yang lantang. "Tapi bagian dimana wajahnya lebih tampan darimu itu tidak bercanda, itu kenyataan. Karenanya deal with the fact."

"Paling tidak milikku jauh lebih besar darinya."

"Memangnya kau pernah melihatnya? Bagaimana jika dia lebih besar darimu?"

Off membuang nafasnya, ia bersiap untuk memaki kakaknya "Ck! Tidak bisakah kau berada dipihakku sekali saja?! Sebenarnya yang adikmu itu aku atau Mike?!"

"Oho, adik terkecilku merajuk rupanya. Baiklah, aku tidak akan membawa namanya lagi." Kata kakaknya, "Oh ya! Bagaimana keadaan adik iparku sekarang?"

Saat memikirkan soal keadaan Gun, bisa dibilang ia tidak sedang baik-baik saja. Tapi Gun sudah berhari-hari tidak masuk kampus dan ibunya mengatakan pada Off kalau ia terus mengurung dirinya di dalam kamar, ia hanya keluar untuk ke toilet dan makan, ia juga tidak terlalu banyak bicara dengan ibunya. Off mencoba untuk bertemu dengan Gun namun Gun memintanya untuk pulang karena ia tidak sedang ingin bertemu siapapun, ia juga tidak mengangkat teleponnya atau telepon dari Krist dan New, pria kecil itu menutup dirinya dan menjauhi semua orang.

"Soal Gun...aku tidak tahu cara menjelaskannya padamu, intinya dia sedang tidak ingin ditemui siapapun saat ini. Aku bahkan tidak bisa berdiri didekatnya tanpa membuatnya tersentak."

"Hmm, tentu saja ia tidak ingin bertemu dengan siapapun. Kuyakin ia trauma, merasa takut dan merasa malu. Beri dia sedikit waktu untuk berpikir, jangan terlalu menekannya. Kuyakin luka di dalam hatinya tidak bisa sembuh dengan cepat."

"Tapi aku tidak mengerti, mengapa dia harus menyembunyikan airmatanya saat dia punya bahuku untuk ia basahi."

"Seperti yang sudah kukatakan, Off. Beri dia sedikit waktu dan segalanya akan baik-baik saja."

"Tidak bisa." Jawab Off, ia tidak bisa membiarkan Gun sendirian hanya dengan pikirannya terlalu lama, ia ingin membantunya. "Aku harus bertemu dengannya dan menemaninya, aku yakin dia membutuhkanku saat ini."

***

Hari-hari terus berlalu tanpa bertemu dengan Off, ia merindukan Off, tentu saja. Tapi setiap kali ia melihat wajahnya, perasaan bersalah itu kembali muncul. Seharusnya aku bisa menjaga diriku, seharusnya aku tidak mengotori diriku, seharusnya itu bisa terjadi jika aku mengunci pintu. Gun terus berharap hal yang terjadi antara dirinya dan Mike tidak pernah terjadi karena jika begitu, maka ia tidak perlu mendorong semua orang yang sayang padanya menjauh.

The Campus Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang