"Kau yakin dengan ini? Aku bisa saja memutar balikan mobil dan mengantarmu pulang jika kau berpikir ini berlebihan." Krist bertanya sekali lagi pada Gun.
"Hmm, aku yakin." Jawab Gun.
"Baiklah, jika kau sudah yakin."
Krist dan Gun kemudian turun dari dalam mobil lalu masuk ke dalam gedung penjara. Krist adalah orang pertama yang bertemu dengan Mike, ia menunggu Mike keluar dan tak berapa lama Mike muncul dengan kedua tangannya yang terborgol. Melihat Mike begitu lusuh dengan tubuh yang kurus membuat hati Krist sedih karena meskipun ia mengacaukan segalanya, Mike pernah menjadi sahabat terbaiknya.
"Hei, Krist. Terima kasih sudah datang." Kata Mike seraya tesenyum padanya, Krist membalas senyumannya.
"Kau terlihat kurusan."
"Ya, aku turun berat badan. Tapi mereka memberiku banyak makanan yang enak dan bergizi, jadi aku sedang berusaha untuk mengembalikan berat badan semulaku."
"Hmm, makanlah dengan teratur." Kata Krist.
"Gun...apa dia sudah lebih baik? Terakhi kudengar dari ibuku, Gun pergi menemui psikiater. Itu semua karenaku, kan? Aku sudah melakukan banyak hal bodoh dan terus menerus membuatnya menangis. Aku hanya berharap ia bisa memaafkanku."
"Kenapa tidak kau tanya saja pada orangnya?"
Mike terkejut, "Apa Gun datang?" Dan Krist menganggukan kepalanya.
"Aku akan memanggilnya, setelah itu kalian bisa bicara berdua." Ucap Krist, ia berdiri dan berhendak untuk memanggil Gun namun ia memutar tubuhnya kembali. "Berjanjilah kau tidak akan membuatnya menangis lagi, Mike."
"Aku berjanji."
"Ok, aku akan memanggilnya."
Krist keluar dari ruangan persegi tadi, lalu menghampiri Gun. "Sudah siap bertemu dengannya?" Tanya Krist.
"Hmm, aku siap." Setelah mendengar jawaban Gun, Krist membawa Gun ke dalam ruangan persegi itu. Mike tersenyum kecil pada Gun saat mata mereka bertemu, Gun duduk di kursi yang tadi Krist tempati sementara Krist menunggu di depan.
"Hei." Ucap Mike.
"Hai."
Keheningan mengisi ruang diantara mereka, keduanya tidak tahu harus mengeluarkan kalimat apa dari mulut mereka. Mike kehilangan Gun sebagai kekasihnya, tapi ia mungkin masih bisa memperbaiki segalanya dan menjadi teman Gun. Mungkin.
Mike masih mencintai Gun. Tapi ia tidak bisa terus bertahan dengan keegoisannya. Dia harus meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada lagi kesempatan bagi mereka, karena Gun sudah bahagia bersama Off. Dia tidak ingin melakukannya lagi, sudah waktunya Mike untuk melepaskannya.
"Gun, atas apa yang aku lakukan padamu siang itu, aku minta maaf. Aku tidak tahu apa yang merasukiku, yang jelas aku menyesalinya. Aku menyesali segala yang terjadi antara kau dan aku." Ucap Mike dengan kepala yang tertunduk.
"Aku sudah memaafkanmu, Mike." Kata Gun, Mike kembali mengangkat kepalanya. "Memang butuh waktu yang lama untuk bisa kembali pulih, tapi pada akhirnya aku bisa memaafkanmu. Aku berharap dengan bicara padamu akan membuatku menjadi lebih baik dan bisa merangkul traumaku. I...i loved you, Mike. I did love you, tapi sekarang aku sudah bertemu dengan orang yang aku cintai, lebih dari yang pernah aku rasakan padamu dan...dan...kuharap kau juga bisa bertemu dengan orang itu dan berbahagia." Lanjut Gun sambil menahan airmatanya.
"Hei, mengapa kau menangis?"
"Tidak, siapa yang menangis?"
"Gun, aku selalu tahu saat kau menahan tangisanmu. Apa kau menangisiku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Campus Bad Boy
Fanfic[COMPLETED] Gun Atthaphan adalah seorang model student di kampusnya; pintar, disukai semua orang dan mempunya kekasih yang tidak hanya tampan tapi juga kaya. Dihari perayaan hari jadinya, Gun mengetahui bahwa kekasihnya tidur dengan orang lain. Pata...