Menyusul Tay ke Siam untuk makan siang adalah suatu kesalahan besar bagi Off. Karena ia harus mendengarkan perbincangan mereka tentang Gun yang baru saja berpisah dari kekasihnya. Off hanya bisa mendengarkan mereka berbincang-bincang sambil membakar daging, berpura-pura tidak peduli pada percakapan mereka.
"Aku ingin tahu mengapa Gun berpisah dari kekasihnya." Kata Tay.
"Kupikir hanya aku saja yang penasaran, mereka biasanya terlihat bersama kemana-mana. Aku tahu dari instagramnya Gun." Ucap pria bernama Pak, dia murid jurusan arsitek.
"Hmm, kira-kira karena apa ya?"
Itu karena Mike adalah seorang yang jahanam. Cibir Off dalam hati.
"Oh! Berarti masih ada kesempatan untuk kita mendekatinya, Pak!" Kali ini yang berbicara adalah salah seorang murid jurusan Ekonomi yang tidak ia ketahui namanya.
"Besok aku akan meminta nomor handphonenya." Ucap Pak lagi.
Dia tidak akan memberikannya padamu, bodoh. Meski kau memohon dan menangis didepannya, dia tetap tidak akan memberikannya padamu.
"Aku ingin mengajaknya pergi makan siang bersamaku."
Pfft! Kau pikir dia akan mengiyakan ajakanmu?!
"Tapi, apa kalian menyadari wajah Gun menjadi lebih bersinar dari sebelumnya? Like, auranya terasa berbeda dari sebelumnya. Ia terlihat lebih dewasa dan semakin cantik."
"Apa dia tidur dengan seseorang?"
Iya, dia tidur dengan seseorang. Dan orangnya itu ada disini, orangnya itu aku, manusia-manusia bodoh.
Ia menyembunyikan senyum bangganya dengan meminum teh hangatnya. Tay yang duduk disampingnya hanya bisa menatap sahabatnya dengan tatapan penuh heran karena pria itu terus merubah ekspresi wajahnya sejak ia sampai ke restoran.
Off terus mencaci dan membalas setiap perkataan mereka dalam hatinya. Ia berhenti memanggang daging saat mendengar salah seorang dari mereka mengatakan, "Gun selalu bicara dengan percaya diri, bayangkan bagaimana ekspresi wajahnya saat kau menidurinya di kasur.
Dickhead. Batinnya.
Off membanting sendoknya ke atas meja saat temannya mengatakan hal yang terakhir. Tay menatapnya dan melihat urat yang keluar dari dahinya, dan ia tahu Off marah.
"I'm out of here." Kata Off, ia mengambil dompet dan kunci mobilnya dari atas meja lalu berjalan keluar restoran setelah menepuk ringan pundak Tay. Tay menatap teman-temannya sambil tertawa canggung, lalu ia berlari menyusul Off.
"Peng! Kau mau kemana?" Tay menghentikan tangan Off sebelum ia masuk ke dalam mobilnya.
"Ada orang penting yang harus aku temui." Jawab Off.
"Orang penting?" Tanya Tay, ia kemudian menjentikan jarinya. "Pria kecil kemarin?"
"Hmm."
"Ok, laporkan progres kalian padaku!" Kata Tay, Off menggelengkan-gelengkan kepalanya pada sahabatnya. Lalu ia masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan Tay.
***
Mike merindukan Gun, dia merindukannya, pria kecil itu terlalu sulit untuk dilupakan. Mike bertemu dengan Gun melalui Krist, ia jatuh cinta pada pandangan pertama dan setiap kali ia bertemu dengannya, keinginannya untuk memiliki Gun semakin bertambah kuat. Ia terpesona pada semangatnya, pada sisi menarik dirinya yang tak terduga, ia lembut, ia mungil, ia indah dan tentu saja, cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Campus Bad Boy
Fanfiction[COMPLETED] Gun Atthaphan adalah seorang model student di kampusnya; pintar, disukai semua orang dan mempunya kekasih yang tidak hanya tampan tapi juga kaya. Dihari perayaan hari jadinya, Gun mengetahui bahwa kekasihnya tidur dengan orang lain. Pata...