Chapter 9

12K 1.1K 61
                                    

"Jika kau ingin menarik perhatian Gun, kusarankan kau berhenti melakukan itu."

"Melakukan apa?"

"Apapun yang membuatmu terlihat canggung." Ucap New. Ia berjalan ke arah Tay, melepaskan kamera yang menggantung di lehernya, lalu ia mengancingkan kancing kemeja yang Tay buka dan menurunkan rambutnya.

"Aku menghabiskan 1 jam untuk menata rambut itu dan kau menghancurkannya dalam sekejap."

"Kau tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk membuatnya menyukaimu." Ujarnya, New kemudian menuntun Tay ke depan kaca dan menepuk-nepuk pundaknya. "Lihat, kau tampan, keren dan punya kulit kecokelatan yang eksotis. Kujamin Gun akan menyukaimu jika kau menjadi diri sendiri."

Tay tersenyum sambil menatap New dari kaca, kemudian ia berbalik dan memeluk New. "Oi, thank you." Katanya.

"Aku tidak akan membantumu secara spesifik, karena aku tidak ingin membuat Gun tidak nyaman. Tapi jika kau berhasil mencuri hatinya, bersikap baiklah padanya. Karena dia sangat berarti untukku."

"Iya, aku tahu." Jawab Tay. Ia mengambil tasnya dan memakai sepatunya, bersiap untuk meninggalkan kamar New.

"Hei, nanti malam kau jadi menemaniku pergi makan burger, kan?"

"Tentu saja, aku akan menjemputmu setelah kelas selesai."

"Ok, kau kabari saja aku jika sudah dibawah." Ucap New. Tay menganggukan kepalanya dan pergi keluar dari kamar New.

Dimata New, Tay adalah teman yang asyik diajak bicara. New tidak pernah membahas masalah pribadinya secara detail, ia juga tidak pernah memberi tahu Tay soal yang ia pikirkan, tapi pria itu bisa mengetahuinya apa yang ada dalam pikirannya dengan cepat.

Mereka hanya berbicara tentang teman-teman yang mereka miliki dan menertawakan tingkah lucu mereka. Tay banyak berbicara tentang bagaimana ia menyukai gunung, dan Tay yang menyukai gedung pencakar langit. Kadang-kadang mereka bertingkah konyol dengan saling melemparkan 21 pertanyaan pada jam 12 pagi ketika keduanya duduk di mobil Tay dan memakan burger Mcd.

Tay menjadi lebih sering menghabiskan waktu bersama New karena Off sering menghilang, sementara New jadi lebih sering terlihat bersama Tay karena Gun yang sibuk dengan urusan kampusnya dan Krist yang sibuk dengan kekasihnya.

Pernah ada yang bertanya soal hubungan yang ia miliki dengan Tay, bertanya jika ia menyukai Tay atau bertanya jika ia berpacaran dengannya dan New tidak bisa menjawabnya tanpa menghela nafasnya.

Ia tidak menyukai Tay. Paling tidak, itu yang ia pikir. Ia suka saat menghabiskan waktu bersamanya, suka mendengarkan lelucon bodohnya, suka mendengarkannya bercerita tentang teman sefakultasnya. Tapi hanya itu saja, sebatas itu saja. Dia menganggap Tay sama seperti ia menganggap Gun dan Krist.

Tay pria yang baik, ia polos dan murni dan tidak punya motif buruk. Ia berpikir, Tay akan sangat cocok dengan Gun. Jadi, ia akan mencoba untuk membantu mereka berakhir bersama.

***

Gun memijat keningnya saat ibunya mulai menceramahinya soal cinta. Lebih tepatnya, ibunya mengocehinya karena berpisah dengan Mike. Ia tidak mengerti mengapa ibunya bisa menyukai Mike sampai sebanyak itu. Ibunya bicara soal bagaimana Mike mengejutkan Gun dihari ulang tahunnya dengan banyak balon dan lilin, bagaimana mereka terlihat begitu serasi saat berlibur bersama di Pataya. Kepalanya terasa mau meledak.

The Campus Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang