#22: Feeling Empty

1.5K 273 26
                                    

Sepanjang sisa pelajaran hari itu, Yeori sama sekali tidak bisa berkonsenterasi. Kata-kata Taehyung di koridor sekolah terus terngiang-ngiang dalam ingatannya.

"Aku menyukaimu."

Yeori menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kuat untuk mengusir bayangan-bayangan itu dari kepalanya. Namun, justru ingatannya semakin nyata.

"Mulai sekarang, kau hanya boleh ke mana pun bersamaku. Tidak boleh ada murid laki-laki yang mendekatimu termasuk teman-temanku, mengerti?"

Yeori meremas-remas rambutnya dengan frustrasi.

"Kau diam saja. Kuanggap kau setuju."

Suara Taehyung pun semakin jelas terdengar di telinganya sehingga Yeori menjatuhkan kepalanya di atas meja.

Eunri yang melihat hal itu langsung berbisik halus.

"Kau kenapa?"

Yeori diam tak menjawab.

"Hei," bisik Eunri lagi sambil sesekali melirik ke arah guru Lee yang sedang menerangkan proses terjadinya Perang saudara antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Yeori membalik wajahnya menghadap ke meja Eunri.

"Katakan padaku, bagaimana caranya membuat dirimu sendiri amnesia?" balas Yeori dengan suara yang juga berbisik.

"Hah?" Eunri jelas melongo mendengar pertanyaan seperti itu. Bagaimana bisa ada orang yang ingin dirinya sendiri amnesia?

"Kau gila?"

"Kurasa begitu," jawab Yeori sambil melirik jam di dinding kelasnya.

Hanya dalam hitungan menit kelasnya akan bubar dan ia harus mencari cara agar bisa menghindar. Langsung melesat keluar kelas begitu bel pulang berbunyi, misalnya. Sepertinya itu ide bagus.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Eunri keheranan menatap Yeori yang mulai membereskan tasnya.

"Aku harus segera keluar begitu bel berbunyi. Ini kondisi genting, kau tahu tidak?"

"Choi Eunri, Han Yeori!" guru Lee memperhatikan mereka berdua dengan mata terpicing.

Setelahnya mereka tidak lagi bercakap. Eunri serius memperhatikan guru Lee menjelaskan, sementara Yeori sudah duduk manis dengan tas yang sudah siap ia bawa begitu bel berbunyi. Guru Lee mengakhiri pelajarannya lebih awal dan mengumumkan mulai pekan depan mereka harus mengisi formulir pendaftaran ke universitas. Mereka harus sudah memiliki pilihan akan melanjutkan ke mana dan harus mempersiapkan diri untuk ujian masuknya dari sekarang.

Bahasan yang sebenarnya sangat tidak menarik bagi Yeori saat itu karena isi kepalanya sudah penuh dengan bagaimana caranya ia bisa menghindar dari Taehyung.

Tiga menit, dua menit, satu menit. Akhirnya bel tanda sekolah usai berbunyi. Yeori menghela napas lega kemudian langsung ambil langkah seribu begitu guru Lee melangkah meninggalkan kelas.

Langkah Yeori terhenti dan seketika tubuhnya mematung begitu melihat orang yang dihindarinya sedang berdiri di hadapannya. Ia tersenyum simpul saat menemukan Yeori yang tadinya berlari tergesa langsung terdiam.

Taehyung berjalan mendekati Yeori. Bukan Yeori namanya kalau ia tidak mencari seribu cara untuk menghindar. Ia berbalik dan mencoba untuk lari, tetapi langkah lebar kaki Taehyung yang panjang lebih menguntungkan posisi pria muda itu. Ia berhasil meraih ujung tas ransel Yeori sebelum gadis itu melangkahkan kakinya.

[Sudah Terbit] Unpredictable Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang