#6: Aksi Penyelamatan

1.9K 284 13
                                    

"Apa-apaan ini?" gumam Yeori saat ia sedang berjalan menuju kantin sekolah untuk makan siang. Sepanjang koridor menuju kantin, berpasang-pasang mata menatap Yeori dengan berbagai macam ekspresi. Tatapan mata itu terasa menyesakkan napasnya.

"Yang jelas bukan hal yang baik," jawab Eunri saat mereka sudah tiba di kantin sekolah.

"Halo!" sapa Jimin riang yang tiba-tiba ada di belakang mereka.

Yeori menoleh ke belakang dan melihat Jimin tersenyum padanya. Detak jantungnya kembali tidak karuan melihat senyum itu. "Kalian mau makan?" tanyanya ramah sambil menatap Yeori dan Eunri bergantian.

"Ya," jawab Eunri singkat seolah sedang waspada.

"Ayo, bergabung dengan kami," Jimin menggamit lengan Yeori, sementara Eunri masih berdiam di tempatnya. "Ayo, kau juga!" ajak Jimin yang menyadari Eunri masih belum beranjak, tetapi pemuda itu tidak menarik tangan Eunri seperti yang ia lakukan pada Yeori.

Masih dengan wajah bingung Yeori diseret Jimin ke arah meja yang letaknya agak tersembunyi di sudut kantin. Sepertinya itu tempat khusus untuk HSG karena ketiga teman Jimin yang lain sudah menunggunya di sana.

"Mau pesan apa?" tanya Hoseok saat Yeori dan Eunri sudah duduk.

"Tidak usah. Kami ke sini tidak untuk makan," Yeori terpaksa berbohong karena tidak ingin berlama-lama ada di sana. Ia merasa jengah berada di dekat Jimin yang selalu membuat jantungnya berdetak tidak menentu. Juga tidak ingin berlama-lama berada di dekat Taehyung yang dengan melihat wajahnya saja sudah membuatnya kesal setengah mati.

"Tadi Eunri bilang kalian mau makan," protes Jimin.

Yeori langsung melempar tatapan membunuh ke arah Eunri, sementara yang ditatap langsung meringis seolah ingin meminta maaf pada Yeori atas situasi itu.

"Kalau begitu, minum saja," paksa Jungkook.

"Baiklah, air putih saja," ujar Yeori segera.

Awalnya Jungkook agak terkejut mendengar jawaban Yeori. Hanya air putih? Namun, beberapa detik kemudian ia tersenyum seolah paham dengan apa yang sedang Yeori rasakan. "Kau?" tanyanya kemudian pada Eunri.

"Lemon Tea madu," jawabnya sambil tersenyum.

"Oke."

Yeori kembali melempar tatapan membunuhnya pada Eunri, seolah ingin mengatakan, "Awas kau Choi Eunri!". Lalu Eunri pun membalas dengan senyuman penuh wibawa, seolah dengan senyumnya itu Eunri ingin bilang, "aku tidak pernah melewatkan kesempatan untuk ditraktir. Maaf, ya".

Jungkook bangkit dari duduknya. Sepertinya ia yang akan memesan pesanan mereka. Sementara Taehyung masih asik dengan buku yang dibacanya. Tumben sekali terlihat serius dengan hal-hal yang positif.

Baguslah, setidaknya sementara ini si wajah rilakkuma itu tidak akan mengganggunya, begitu pikir Yeori.

"Boleh kutanya sesuatu?" tanya Yeori hati-hati.

"Tanya saja," Jimin tersenyum menatap Yeori seolah sangat menanti apa yang akan ia tanyakan.

"Kenapa kau membawaku ke sini?"

"Hanya ingin menunjukkan pada semua orang kalau kau teman kami," jawab Jimin sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.

Yeori menoleh ke arah Eunri, seolah ingin minta pendapat pada temannya itu mengenai kondisi tersebut, tetapi Yeori tidak mungkin bertanya langsung karena akan didengar oleh mereka.

"Bukankah terang-terangan seperti ini justru merugikan posisi Yeori?" tanya Eunri yang bisa mengerti arti tatapan Yeori.

Eunri melirik ke arah tiga makhluk pria yang sedang menatapnya kini. Detik berikutnya ia tahu seharusnya tidak ikut campur dalam urusan ini, tetapi tatapan Yeori itu seolah memanggilnya untuk membantu.

[Sudah Terbit] Unpredictable Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang