Chapter 5 : Meet With King and Duel

3.3K 274 76
                                    

Dalam perjalanan menuju gerbang pintu masuk utama kerajaan Odelin, Thalia terus menatap Raizar dari samping dan memperhatikan orang seperti apa Raizar itu. Apa ia adalah orang yang miliki maksud tersembunyi? Atau apakah ia adalah mata-mata kerajaan lain? Atau ia benar-benar seseorang yang baik? Itulah hal yang sekarang dipikirkan oleh Thalia tentang sosok Raizar yang begitu misterius.

Setelah tiba di depan Thalia dan Raizar di sambut oleh dua penjaga gerbang yang langsung menghampiri Thalia dengan wajah yang khawatir.

"Hime-sama! Dari manakah Anda? Raja sangat mengkhawatirkan Anda" ucap penjaga gerbang.

"Siapa kau?! Kenapa kau berada di samping Hime-sama?! Cepat katakan!" bentak penjaga gerbang satunya dengan mengangkat pedang dan mengarahkan ke Raizar diikuti penjaga gerbang lainnya.

Thalia nampak panik akan kesalahan pahaman kecil ini karena mengira dia di sandera oleh Raizar, mungkin karena melihat penampilan Raizar yang begitu mencurigakan serta ia juga memakai topeng untuk menutup identitasnya itu juga yang membuat orang semakin menaruh kecurigaan besar padanya.

Diam-diam Raizar akan mencabut pedang putih dengan meletakan tangannya di gagang pedang nya itu, melihat hal itu Thalia langsung mengambil tindakan dengan memegang tangan Raizar yang siap untuk menebas penjaga gerbang itu dan berkata "Maaf, dia adalah orang yang menyelamatkan ku tadi pada saat perang dengan pasukan orc. Jadi aku membawanya masuk karena dia tidak punya tempat tinggal"

Mendengar jawaban Thalia kedua penjaga gerbang itu kembali menyarungkan pedang dan meminta maaf kepada Thalia dan Raizar, karena sudah salah mengira bahwa Raizar adalah orang yang jahat.

Setelah mendapat izin masuk, Thalia dan Raizar pun masuk ke dalam kerajaan Odelin dan melihat pemandangan bangunan-bangunan yang berjejer rapi disamping kiri dan kanan jalan utama menuju istana Odelin. Di tepi jalan juga terdapat lampu lentera yang terang terbaris rapi di sepanjang jalan dengan desain yang unik. Sepanjang jalan utama terdapat banyak bangunan seperti toko senjata, blacksmith, roti, restaurant, toko pakaian kasual, toko pakaian bangsawan, kios buah dan sayuran, toko rempah-rempah, toko yang menjual potion, dan lain sebagainya. Namun kebanyakan sudah tutup karena hari sudah mulai malam.

Sepanjang jalan juga Thalia tak henti menatap Raizar terus walaupun ia dilihat oleh rakyat nya sendiri, sebenarnya Raizar pun menyadari bahwa wanita disampingnya terus menatap dirinya sejak bertemu di luar gerbang, ia ingin bertanya kenapa dari tadi dia melihatnya terus tanpa henti dan tidak menyadari bahwa dia juga dilihat oleh rakyatnya sendiri.

Dalam hati Thalia ingin melihat seperti apa wajah pria yang menyelamatkannya dan penasaran terhadap Raizar yang begitu misterius. Tanpa sadar kedua sudah mencapai pintu masuk istana kerajaan Odelin dan mereka juga menanyakan hal yang sama seperti penjaga gerbang tadi, tak lupa Thalia juga kembali mencegah Raizar untuk menebas prajurit yang sedang mengarahkan pedangnya kepada Raizar, mau tidak mau Thalia kembali menjelaskan kepada dua prajurit istana dan menyuruh mereka memberi tahukan kepada semua prajurit di istana bila melihat sosok yang seperti Raizar untuk tidak mengangkat pedangnya dan memberi tahu bahwa Raizar adalah teman sekaligus tamu Thalia.

Mendengar hal itu salah satu penjaga pintu istana langsung pergi untuk melaksanakan perintah Thalia.

Setelah masuk Thalia menyuruh Raizar untuk langsung menuju kamarnya dengan diantar oleh pelayan dan menyuruh pelayan itu juga mengambilkan makanan untuk Raizar, sementara itu Thalia juga langsung pergi ke kamarnya dan mengambil sebuah buku yang sampulnya terdapat 2 orang kekasih membawa masing-masing pedang emas dan merah.

Thalia langsung melepaskan zirah ringan dengan menanggalkan nya lalu berpakaian kasual dengan kaos warna putih dan rok pendek warna merah, ia langsung berbaring di tempat tidurnya sambil membaca cerita dari buku yang tadi ia bawa tadi dengan senangnya.

I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang