Sekarang Raizar dan Thalia berada di depan pintu masuk istana bersama dengan ayah Thalia dan juga para bangsawan lainnya, termasuk Clink yang sedari tadi menahan air mata kesedihannya karena Thalia yang sudah ia anggap sebagai putrinya. Sekarang ia akan pergi jauh dari Clink.
Hari ini merupakan hari ketiga setelah penikahan Raizar dan Thalia. Mereka berdua sekarang sedang menunggu kereta kuda yang akan mengantarkan mereka berdua menuju Arltesura.
Begitu kereta kuda mereka sudah sampai, Raizar dan Thalia berpamitan kepada Smith yang merupakan ayah Thalia. Mata Smith berkaca-kaca melihat putri kecilnya yang tanpa ia sadari telah tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik.
Ketika giliran Raizar berpamitan. Smith berkata bahwa ia ingin Raizar menjaga Thalia dan menitipkan Thalia kepadanya.
"Aku akan menjaga Lia dengan nyawaku sendiri."
Raizar menaruh tangan kanannya ke bahu Smith. Ia pun senang mendengar jawaban Raizar.
Raizar dengan Thalia mulai berjalan ke kereta kuda dan masuk ke dalamnya.
Kereta kuda yang mengantar mereka berdua memiliki desain mewah dan terkesan elegan dengan warna emas bercampur merah. Kereta kuda itu ditarik oleh 4 ekor kuda berwarna putih suci.
Ketika langkah kereta kuda mulai berjalan. Raizar dan Thalia melambai-lambaikan tangan mereka ke Smith dan para bangsawan.
Perjalanan Raizar dan Thalia begitu unik adalah yang menjadi kursir adalah clone milik Raizar sendiri. Dan mereka berangkat tanpa ada satu prajurit pun yang menemani mereka. Alasannya begitu sederhana, mereka tidak membutuhkannya.
Dengan kekuatan Thalia yang baru. Ia dapat mengalahkan seekor naga besar sekalipun dalam waktu singkat. Di tambah Raizar yang memiliki kekuatan yang melebihi seorang dewa.
Sebenarnya masih ada satu alasan lagi, kenapa mereka tidak ingin dikawal oleh prajurit. Yaitu mereka ingin menghabiskan malam mereka dengan romantis tanpa ada yang mengganggu. Perjalanan ke Arltesura ini menghabiskan waktu 3 hari 2 malam bila mengendarai kereta kuda.
Namun jika Raizar mau, mereka berdua bisa mencapai Arltesura dalam waktu 3 jam dengan menggunakan teleportasi secara terus menerus. Tetapi Thalia menolak dengan keras, ia ingin menghabiskan waktu dengan Raizar, tak peduli itu dimana pun. Asalkan dia bisa bersama Raizar dan dapat melakukan hubungan romantis di setiap malam dengan Raizar juga.
####
Sudah 5 jam sejak Raizar dengan Thalia meninggalkan kerajaan Odelin.
Mereka sekarang sedang bersantai-santai didalam kereta, dengan Raizar yang sedang tidur di pangkuan paha Thalia.
Tentu saja bagi Thalia, ia sama sekali tidak keberatan dan malah Thalia sendirilah yang meminta Raizar untuk tidur di pangkuannya.
Sebagai gantinya Thalia bisa melihat wajah tidur polos milik Raizar. Wajah Raizar terlalu polos untuk menjadi seorang dewa, itulah pendapat Thalia.
Dari tadi Thalia selalu memandang wajah Raizar yang tertidur pulas. Terkadang ia juga memainkan rambut putih salju Raizar yang begitu lembut dan halus. Bahkan rambut Thalia bisa kalah dengan rambut putih salju Raizar.
Thalia yang sekarang mirip seorang ibu yang menyayangi anaknya yang sedang tertidur dengan pulas.
Mereka sekarang berada di wilayah kerajaan Human yang bernama Gravta. Kerajaan ini terletak di sisi barat dari kerajaan Odelin.
Kereta mereka sedang berjalan menuju ibukota kerajaan Gravta, Destavia. Destavia merupakan ibukota kerajaan Gravta sekaligus pusat pedagangan dari tiga kerajaan Human lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]
Fantasia[Status : Ongoing] [Original Story - First Novel] Kirihara Ryai adalah seorang ahli game atau biasa disebut "The Game Master". Gelar yang ia raih bukan tanpa sebab karena Ryai selalu menjadi Top Player No 1 dalam setiap game yang ia mainkan. Dala...