Rucia begitu tidak percaya dengan apa yang dikatakan Thalia. Dan Thalia begitu dengan mudah dan santai menjawab pertanyaan Rucia.
"Apa maksudmu, Thalia-nee chan?" tanya Rucia sekali lagi.
Thalia tersenyum kecil dan menjawab "Dia adalah jelmaan dari Phoenix ku, namanya Phi. Dan aku dengan Raizar sudah memutuskan untuk mengangkatnya menjadi Putri kami."
Sekarang Rucia sudah paham, tidak mungkin juga Thalia memiliki seorang Putri dalam satu hari. Bahkan Thalia masih belum hamil, bagaimana bisa dia memiliki seorang anak dalam satu hari. Itu adalah hal yang mustahil untuk dilakukan.
Raizar yang tadi bermain dengan Phi, kini kembali ke hadapan Rucia, Thalia, Reika dan Frieda. Phi pun terlihatan senang sehabis bermain pesawat dengan dirinya yang digendong Raizar di pundaknya.
"Phi-chan, ini adikku namanya Rucia" Raizar memperkenalkan Phi pada Rucia agar dia bisa akrab dengan keluarganya yang lain.
"Hai, Phi-chan. Aku Rucia, adik dari Onii-chan."
Rucia yang mengulurkan tangannya diterima baik oleh Phi yang menjabat tangan Rucia. Mereka berdua saling tersenyum kecil.
"Raizar, apa nanti kita bisa melanjutkan kencan tadi? Tapi Phi-chan harus diajak juga." tanya Thalia.
Raizar tersenyum kecil dan setuju akan usulan Thalia. Thalia terlihatan senang bisa mengajak Phi untuk ikut dalam kencannya.
"Lia, bisakah kau jaga Phi-chan sebentar? Aku akan menyegarkan badanku dulu" Phi pun diturunkan dengan pelan oleh Raizar dan ia menurunkan Phi di dekat Thalia.
Awalnya Phi tidak mau turun dari gendongan pundak dari Raizar, namun setelah di bujuk oleh Raizar dan juga Thalia. Akhirnya Phi mau turun dengan mata yang berkaca-kaca. Ia pun di tinggal bersama Thalia, Reika, Rucia, dan Frieda. Sementara Raizar pergi untuk menyegarkan diri dulu.
####
"Ahh……"
Raizar sekarang sedang berendam di permandian. Ia begitu merasa segar setelah bertarung dengan Reika.
Itu merupakan pertarungan yang melemahkannya, namun ia seperti melupakan sesuatu yang penting sebelum pingsan. Sesuatu yang menurutnya penting, namun saat ia mengingatnya. Entah kenapa kepalanya mengalami sakit yang luar biasa. Raizar memutuskan untuk tidak mencoba mengingatnya dan percaya dia akan ingat dengan sendirinya.
"Sayang, apa aku boleh masuk?" tanya Thalia dari balik pintu permandian.
Raizar sempat terkejut akan suara Thalia, karena ia tadi sempat melamun sedikit.
"Masuklah" Raizar menenggelamkan badannya hingga batas leher dengan wajah yang menghadap ke langit-langit.
Sekilas ia berpikir bahwa Phi akan bersama Rucia atau dengan Frieda, akan tetapi-
"Ayo, Phi. Kita masuk, Papamu membolehkan."
"Ohh, Phi sedang di sini bersama Lia…dan Phi akan man-ehh Phi!"
Raizar baru menyadari ternyata Phi ikut masuk ke dalam tempat permandian. Dengan cepat Raizar berdiri dan mengenakan jubah handuk berwarna putih yang berada di sampingnya.
Ia juga mengangkat kucing hitamnya yang tadi sempat Raizar mandikan.
"Ara ra, Sayang, kau mau kemana?"
Raizar terlambat sedetik saat akan keluar dari pintu lain, karena Thalia sudah memanggil namanya dengan suara penasaran dan sedikit mengerikan.
Raizar pun menengok ke arah belakang dan melihat dua perempuan cantik dengan tubuh yang seksi, mereka adalah Thalia dan Phi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]
Fantasía[Status : Ongoing] [Original Story - First Novel] Kirihara Ryai adalah seorang ahli game atau biasa disebut "The Game Master". Gelar yang ia raih bukan tanpa sebab karena Ryai selalu menjadi Top Player No 1 dalam setiap game yang ia mainkan. Dala...