Chapter 6 : Lose and Request

2.8K 262 72
                                    

Mata Thalia seolah tak percaya bahwa Raizar memiliki pedang legendaris Scarflare walaupun tidak mirip namun kekuatan dari pedang itu sangat luar biasa.

(Ilustrasi Scarflare milik Raizar, sumber : google)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi Scarflare milik Raizar, sumber : google)

"Apa kau tidak mau menyerang dulu?" tanya Raizar yang membuat Thalia sadar akan lamunannya.

Dengan cepat Thalia maju dan menyerang Raizar menebas secara vertikal, mengetahui itu Raizar menahan serangan Thalia dengan memiringkannya sedikit.

Kedua pedang Thalia dan Raizar saling beradu kekuatan hingga percikan api keluar karena panas yang ditimbulkan kedua pedang itu mencapai 2000° celcius cukup untuk melelehkan baja yang tebal.

Thalia mencoba menggengam pedang scarflarenya dengan kedua tangan berusaha membuat Raizar terlempar atau terluka, namun dengan santainya Raizar menahan pedang Thalia hanya dengan menggunakan satu tangan.

"Hancurkan ia yang menjadi musuh ku, Explosion!"

Dari depan Thalia muncul secercah cahaya di tempat Raizar berdiri, namun Raizar dengan gerakannya berhasil menghindari ledakan api besar dengan melompat mundur. Memanfaatkan debu yang melayang Thalia langsung maju dengan gerakan menusuk ke bayang-bayang milik Raizar ditengah debu yang menutupi area duel itu. Saat berada dalam jarak kurang dari 1 meter Raizar dapat menghindari gerakan menusuk Thalia dengan sedikit menyelongkan badan ke kanan.

"Kirihara martial art, Hempasan Langit"

Pada saat pedang Thalia sudah melewati Raizar dengan cepat ia memegang tangan kanan Thalia dan kerah zirahnya lalu menarik kemudian mengangkat Thalia dan membantingnya ke belakang.

Baanmm...

Tanah yang menjadi tempat terbantingan Thalia mengalami keretakan dan Thalia seperti mengerang kesakitan akibat punggungnya yang paling sakit setelah menerima bantingan dari Raizar.

"Apa kau menyerah, Hime-sama?"

Semua terkejut Thalia masih bisa bangkit dan berdiri setelah mendapatkan bantingan sekeras itu, sementara sang raja hanya berharap Putri nya baik-baik saja.

"Tidak ku sangka, kau bisa menghindari seranganku lalu membantingku sekeras itu. Apa kau tidak lihat musuh mu itu seorang wanita?" tanya Thalia dengan mengambil kuda-kuda lagi sambil tersenyum.

"Maka dari itu aku tidak mau melukai mu dengan parah dan meminimalisirkan luka parah pada dirimu. Namun seperti nya kau tipe orang yang tidak mudah menyerah, benarkah itu?"

"Aku hanya orang yang keras kepala itu saja" jawab Thalia dengan tersenyum.

"Apa yang kau minta bila kau memenangi duel ini, hime-sama?"

"Entahlah, aku sendiri belum memikirkannya. Boleh kutanya tentang sesuatu, Raizar?"

"Silahkan"

"Kenapa kau bisa memiliki Scarflare, Raizar?"

I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang