Chapter 26 : Special Guest

1.1K 67 10
                                    

Sinar mentari telah muncul, memberikan cahaya pada hari yang baru. Begitupula dengan Raizar yang baru bangun dan hanya satu kata untuk pagi yang Indah ini, yaitu...

"Berat..." ucap Raizar.

Raizar merasa tubuhnya tertindih sesuatu yang berat hingga saat ingin duduk, ia tidak mampu mengangkat badannya. Anehnya juga Raizar tidak bisa mengingat kembali kejadian tadi malam saat Thalia dengan Theressa menghampirinya.

Karena penasaran tentang dua gundukan yang ada disamping kanan dan kirinya, Raizar langsung membuka selimut untuk mengetahui apa yang ada dibalik dua gundukan itu.

"Lia? Teressa?" ucap Raizar dengan kebingungan.

Ia melihat Thalia dan Theressa tidur disampingnya dengan telanjang bulat tanpa ada sehelai benang yang menutupinya.

Raizar penasaran tentang apa yang terjadi semalam, hingga Thalia dengan Theressa bisa tidak berpakaian dan mereka tidur bersama dirinya.

"Selamat pagi, sayang..." sapa Thalia dengan manis.

"Pagi, Ryai-ku..." Theressa bangun hampir bersamaan dengan Thalia dan langsung mengucapkan salam pagi dengan sangat manis seraya tersenyum.

Mereka berdua masih menggunakan dada dari Raizar untuk bantal tidurnya dan belum mau memindahkan kepalanya ke bantal yang sesungguhnya.

"Pagi juga, Lia, Teressa" balas Raizar.

"Kau semalam sangat luar biasa, sayang. Aku dan Theressa sampai kelelahan" ujar Thalia dengan senyum nakal.

"Apa sekarang kau ingin melakukannya lagi, Ryai-ku?" goda Theressa dengan tersenyum nakal.

"Memangnya apa yang terjadi semalam, Lia? Dan melakukan apa, Teressa?" tanya Raizar dengan heran dan semakin kebingungan tentang kejadian apa yang terjadi tadi malam.

"Apa kau benar-benar tidak ingat tentang semalam, sayang?" tanya Thalia.

"Apa perlu aku melakukan itu lagi agar kau ingat, Ryai-ku?" seperti biasa Theressa bertanya dengan menggoda dan senyum yang nakal.

"Tidak sama sekali, memangnya apa yang terjadi semalam?" tanya Raizar dengan penuh penasaran, karena ia sendiri tidak ingat sama sekali.

"Tadi malam kita baru saja melakukan apa yang harus dilakukan dimalam pertama pernikahan kita, Ryai-ku. Thalia juga ikut semalam, apa sekarang kau ingat?" jelas Theressa dengan senyum heran akan Raizar yang bisa-bisanya dia tidak mengingat apapun, padahal dia sendiri yang melakukannya pada Theressa dan juga Thalia.

"Hah?!"

Pada saat itu juga, Raizar bagai tersambar petir. Karena sudah melakukan 'itu' dengan dua wanita sekaligus, yaitu Thalia dan juga Theressa.

Thalia dan Theressa sama-sama tersenyum heran pada ekpresi kaget dan tidak percaya dari Raizar, seolah dia tidak melakukan itu.

"Apa kau menginginkan 'itu' lagi, sayang?" tawar Thalia lagi seraya tersenyum nakal

"Aku tidak keberatan jika kau mau melakukan lagi, Ryai-ku" ujar Theressa dengan sama-sama tersenyum nakal seperti Thalia.

"Tidak, terima kasih! Aku pergi dulu! Temui aku diruang keluarga, Lia, Teressa!" ucap Raizar dengan panik seraya memakai pakaiannya yang terlepas di sekitar kasur dan langsung pergi meninggalkan Thalia serta Theressa dikamar tidurnya.

Begitu keluar, Raizar langsung menutup pintu kamarnya dan sambil menenangkan diri serta pikirannya agar tidak lepas kendali lagi seperti tadi malam.

"Selamat pagi, Master..."

"Kirie kah? Pagi juga" Raizar sedikit terkejut mengetahui Kirie datang kekamarnya.

I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang