Maaf bgt author baru bisa up siang ini, karena author jujur kerjainnya mendadak dan author revisi lagi alur serta tulisannya
Okay tanpa banyak basa-basi lagi, silahkan dibaca…
================================
"Jangan sekali-kali menahan diri, Reika, Kirie. Kalian bisa saja terbunuh, jika melakukan itu…" perintah sekaligus saran dari Raizar yang melihat raut muka terkejut dari mereka berdua.
Mengingat musuh mereka bertiga adalah sebuah kerajaan besar dengan kekuatan militer sebanyak 100 ribu, maka mereka harus mengerahkan kekuatan penuhnya.
Sedikit saja lengah akan menyebabkan luka hingga sebuah kematian.
"Apa kalian mendengarkanku???" tanya Raizar lagi yang tidak mendengar jawaban dari Reika dan Kirie.
"Kami mengerti!" jawab mereka berdua yang tersadar akan lamunannya.
Reika sadar saat ini mereka bertiga berada dalam situasi yang sangat buruk sekali. Ia tidak boleh melamun sedetikpun untuk selanjutnya, karena satu detik sekalipun sangat berarti dalam perperangan atau pertarungan.
Sebab satu detik itu bisa menentukan hidup matinya seseorang atau puluhan, ratusan atau bahkan ribuan orang sekaligus. Seperti yang dilakukan oleh Raizar tadi dalam beberapa detik dia dapat membunuh sampai 4 ribu pasukan Ishima dalam sekali seorang saja.
Sebenarnya dalam hati Reika sedikit merasakan keraguan untuk membunuh orang-orang dalam jumlah ribuan dengan tangannya sendiri. Tetapi seperti yang ia dengar dan lihat, bahwa seluruh kerajaan ini berusaha membunuh kakak tercintanya.
Dengan alasan itu sudah cukup membuat Reika terus bertarung untuk melindungi Raizar dari segala bahaya yang ada didepannya. Tak peduli beberapa banyak musuh yang harus dia bunuh, Reika akan terus bertarung sampai titik darah penghabisan.
Seketika Reika melihat kedepan terdapat ratusan pasukan Ishima yang sedang berlari untuk menyerang mereka setelah ledakan besar yang ditimbulkan Excalibur Sword.
"Maafkan aku, Darkness Explosion!!!"
Reika langsung mengeluarkan sihirnya yang membuat ledakan cukup besar dan membentuk cekungan. Hampir keseluruhan dari prajurit yang sedang berlari tadi langsung terbunuh dengan meninggalkan bercak darah dimana-mana.
"Aku akan bertarung demi Master juga, Shadow Clone... Illusion Clone... Double Illusion... Triple Illusion!!" ujar Kirie yang memiliki alasan sama untuk bertarung.
Dia langsung mengeluarkan hal yang mirip dengan Raizar lakukan saat dulu melawan 10 ribu Orc, yaitu skill dari job Assassin Mastery, bahkan Kirie bisa sampai membuat 90 clone yang jumlah sama persis dengan Raizar dulu. Ditambah Vanish Mist yang merupakan skill tingkat menengah dan sama-sama berasal dari Assassin Mastery.
Semua yang dilakukan Kirie tadi adalah berkat hasil latihan kerasnya selama berhari-hari ketika berada di Arltesura. Ia disana belajar bagaimana menjadi seorang sekaligus bertarung sebagai Ninja dari utusan yang disuruh Frieda untuk mengajarinya. Tujuan Frieda melakukan itu adalah untuk membuat Kirie dapat membantu Raizar jika sewaktu-waktu terjadi hal buruk.
Dan sekarang hasil latihannya terbukti kalau Kirie dapat bertarung serta bisa melindungi Raizar dengan kekuatannya sendiri. Selain itu Kirie bisa dikatakan adalah seorang jenius, karena bisa mengeluarkan skill yang cukup sulit, apalagi dia benar-benar masih seorang pemula di Job Assassin Mastery. Tetapi dia sudah banyak menguasai skill-skill hanya dalam beberapa hari saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]
Fantasía[Status : Ongoing] [Original Story - First Novel] Kirihara Ryai adalah seorang ahli game atau biasa disebut "The Game Master". Gelar yang ia raih bukan tanpa sebab karena Ryai selalu menjadi Top Player No 1 dalam setiap game yang ia mainkan. Dala...