Chapter 19 : Confused

1.1K 112 10
                                    

Theressa bingung kenapa si Human itu hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

"Nee, apa kau mendengarkanku?" tanya Theressa sekali lagi.

"Apa kau kesini hanya untuk menanyakan nama dan tujuanku juga?" tanya Raizar dengan mengangkat kepalanya.

Diwajahnya terdapat bercak darah, terutama di kening dan mulutnya yang sedikit mengeluarkan darah. Rambutnya yang sudah acak-acakan dan matanya yang sedikit sayu lemas.

Namun dari semua itu, Raizar masih bisa tersenyum kecil, yaitu sebuah senyuman kemenangan.

"Jika iya, maka semua itu sia-sia" lanjut Raizar.

Theressa bingung kenapa Raizar masih bisa tersenyum dengan keadaannya yang buruk ini, bahkan seperti dia sudah mengalami hal yang yang lebih buruk dari ini.

"Aku kesini untuk melihat keadaanmu saja" balas Theressa dengan diakhiri senyuman manis.

"Hah??"

Raizar tidak mengerti maksud dari Theressa yang bilang menghampiri nya hanya untuk melihat keadaan ia sendiri.

"Bisa kau lihat sendiri kan, bagaimana keadaanku sekarang?" ucap dingin Raizar.

Sementara Theressa hanya menghela nafas panjang, ia mencoba tetap tenang agar bisa menganggapi omongan Raizar yang begitu dingin.

"Baiklah sekarang ikuti aku" Theressa pun melepaskan borgol yang melekat di tangan dan kaki Raizar.

"Tunggu! Kenapa kau melakukan hal ini. Aku bisa saja membunuhmu dalam sekejap mata" ucap bingung Raizar.

Ia tidak tahu kenapa Theressa melepaskan borgol yang melekat padanya dan apa alasan Theressa melakukan hal itu.

"Jika kau melakukan itu, aku hanya perlu menghindarinya saja" balas singkat Theressa.

Setelah itu, Theressa memegang tangan kanan Raizar lalu menariknya keluar dari tempat ia dikurung.

Raizar terpaksa mengikuti tarikan kuat dari Theressa yang menuntutnya keluar dari penjara bawah tanah itu.

Ia tak tahu apa isi pikiran Theressa yang selalu tidak bisa tebak olehnya dan bertindak diluar pemikiran dari orang biasanya.

####

"Apa maksudmu kau dan Onii-chan adalah saudara?! Onii-chan adalah milikku!" pinta Rucia dengan nada marah.

Ia sangat marah hingga menunjuk-nunjuk Reika didepan mukanya. Sementara Thalia hanya bisa duduk di sebrang sambil mencerna setiap ucapan dari Reika.

Thalia, Reika, dan Rucia sedang berada di kamar Thalia dan Raizar. Mereka berdua sedang menanyakan identitas Reika dan apa hubungannya dengan Raizar.

Rucia tidak percaya akan ucapan Reika yang bilang bahwa dia adalah adik dari Raizar juga. Rucia yang merupakan adiknya Raizar merasa sangat marah dan tidak percaya sedikit pun pada setiap perkataan Reika.

"Aku sudah bicara dengan apa adanya, dia adalah onii-chan ku" balas Reika.

"Dengar, aku tidak peduli siapa kau sebenarnya. Tapi jika kau merebut onii-chan ku, aku tidak akan diam saja! Bahkan jika perlu aku sendirilah yang akan membun-"

"Cukup, Rucia!" potong Thalia.

Thalia yang sedari tadi diam, kini angkat bicara. Rucia yang tadi begitu marah, langsung terdiam mendengar perkataan tegas dari Thalia.

Rucia pun duduk di kursi dengan wajah yang masih mengandung kemarahan.

Reika yang mendengar perkataan Thalia, ikut terkejut juga. Ia juga melihat Thalia datang menghampirinya dengan aura yang penuh intimidasi.

I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang