Chapter 27 : Party In Ishima

264 23 14
                                    

Raizar sekarang berada dikereta dalam perjalanan ke kerajaan Ishima, yaitu kerajaan tempat tinggal para Beastskin yang terletak diujung paling timur.

Tentunya ia tidak sendirian, Raizar ditemanin oleh Reika dan Kirie saja. Sementara Shina yang mengundang Raizar tidak ikut karena masih ingin bersama Thalia lebih lama lagi.

Sepanjang jalan Raizar hanya menatap bosan, walau dirinya tidak sendirian. Namun keberadaan Thalia atau Theressa belum cukup tergantikan oleh Reika serta Kirie yang duduk didepannya. Hanya kesunyian yang menemani mereka bertiga dari awal perjalanan.

"Reika..." panggil Raizar.

"Ada apa, O-Raizar?"

Jawab Reika dengan sedikit keliru. Hampir saja ia menyebut "Onii-chan" saat menjawab panggilan dari Raizar. Bagi Reika untuk tidak memanggilnya seperti itu, sangatlah sulit sekali. Sebab dirinya sudah terbiasa memanggil "Onii-chan" karena sebenarnya Raizar adalah kakak kandungnya asli, namun kini sangatlah berbeda sekali. Raizar sekarang sudah kehilangan sebagian besar ingatannya baik didunia sebelumnya atau dunia yang sekarang, itulah info yang Reika dapat dari Thalia saat tengah berkumpul diruang keluarga bersama Thalia, Theressa, Frieda, dan Ailie.

"Kau seorang Dewi kan? Apa kau salah satu dari Dewa-Dewi yang menjebakku?" tanya Raizar dengan serius serta nada yang sedikit terdengar marah.

"Tentu saja tidak! Aku disini untuk menyelamatkanmu, Onii-chan!" jawab Reika dengan teriak, yang tanpa sengaja memanggil Raizar dengan sebutan 'Onii-chan'.

"Onii-chan? Maksudmu itu aku, Reika?" tanya Raizar dengan heran serta memastikan bahwa Reika benar bememberitahukannya sedikitpun.

"Maaf, Raizar. Kau sangat mirip dengan kakakku yang hilang" jawab Reika dengan berbohong, namun ia juga bisa dikatakan jujur.

Reika sekarang harus mulai menjaga mulutnya lebih rapat lagi agar tidak mengucapkan kata terlarang itu didepan Raizar. Karena itu adalah syarat dari Theressa, atas hilangnya sebagian besar ingatan Raizar. Yang berkata bahwa harus Raizar sendirilah yang mengingatnya dan tidak boleh ada yang membantu atau memberitahukannya

"Kakakmu? Seperti apa dia? Hingga kau mengira aku adalah kakakmu itu?" tanya Raizar dengan penasaran.

"Sebenarnya kaulah orangnya, Onii-chan..." jawab di dalam hati dari seorang Reika.

Ia sangat ingin mengucapkan hal itu pada Raizar, akan kebenaran bahwa Raizar adalah kakak kandungnya.

"Bagiku dia kakak yang baik dan pengertian, walau terkadang menjengkelkan, tapi dia sangat baik padaku. Sering menuruti semua egoisanku, kakakku adalah orang paling berharga dihidupku, dia orang yang hebat, dapat diandalkan sekali, d-dan Onii-chan adalah kakak tersayangku, dia segalanya bagiku" jawab Reika disertai dengan tangisan kecil.

Tanpa disadari, Reika menangis didepan Raizar. Penyebabnya adalah orang yang ia bicarakan ada didepan mata kepalanya sendiri, namun bagi Reika Raizar yang sekarang bukan lagi kakaknya yang dulu ia kenali. Seperti dua orang yang berbeda, semua itu gara-gara ingatan Raizar yang hilang dan penyebab hilangnya ingatan itu adalah ulah para Dewa-Dewi yang menjebak kakaknya ke dunia buatannya sendiri serta menghilangkan ingatannya juga.

"Kau boleh menganggapku sebagai kakakmu, Reika" ujar Raizar dengan senyuman kecil.

"Benarkah?" tanya Reika seraya mengusap air mata yang masih tersisa diwajahnya.

"Tentu. Aku tidak keberatan jika dipanggil seperti itu olehmu" jawab Raizar dengan berusaha agar Reika percaya padanya.

"Terima kasih, Onii-chan..." balas Reika dengan diikuti senyuman serta air mata kebahagiaan.

I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang