Chapter 17 : Bad Day

1.5K 139 36
                                    

Mata Raizar begitu tak percaya apa yang sedang lihat sekarang. Ia bagai sebuah surga dan neraka, secara bersamaan.

"Bisakah kau minggir dariku?" tanya Raizar dengan mencoba untuk tetap tenang dan menganalisa keadaan.

"Baik, Master" Kirie kemudian duduk di samping Raizar dan menatap Raizar dengan mata biru langit indahnya itu.

Raizar pun ikut duduk dan memakaikan Kirie selimut dari kasurnya. Sejujurnya badannya sangatlah putih dengan ekor dan telinga berwarna hitam membuat variasi unik dan indah.

"Kamu siapa?" tanya Raizar dengan memastikan bahwa dia itu adalah kucing hitam yang ia pelihara.

"Kirie, Master" jawab Kirie dengan mengangkat kedua tangannya layaknya seekor kucing.

Dia tersenyum manis kepada Raizar yang memasang wajah penuh intimidasi dan tanda tanya.

"Lalu siapa aku?"

"Master adalah Master" jawab Kirie dengan penuh percaya diri.

Sementara Raizar hanya menghela nafas panjang pada permasalahan yang cukup rumit ini. Ia akan tamat bila Thalia melihatnya tidur dengan gadis kucing dengan tubuh terekspos, mungkin Raizar akan mengalami hukuman yang tak pernah ia lupakan.

"Baiklah, sekarang apa yang harus aku jelaskan pada Lia?" gumam Raizar.

"Memangnya apa yang harus kudengar, sayang?"

Dengan sekejap seluruh tubuh Raizar merinding dan bergidik mendengar suara Thalia dari arah belakang.

Raizar menengok ke belakang dan melihat Thalia berdiri dengan tangan dilipat di dada dan wajah yang tersenyum manis.

"Emm, Lia? Bisakan kau mendengar penjelasanku dulu?" tanya Raizar dengan mengeluarkan keringat dingin.

"Kalau begitu tolong jelaskan dengan sangat rinci ya, sayang?"

Raizar menelan ludahnya dan berusaha berhenti berkeringat dingin lalu berkata "Baik! Dia adalah Kirie. Dan di-"

"Aku tidak menanyakan namanya, sayang" potong Thalia.

Raizar bergidik sekali melihat senyuman manis dari Thalia yang membuatnya takut. Ia lebih memilih melawan dewa-dewa daripada menghadapi kemarahan Thalia.

"Baiklah, dia adalah kucing hitam yang waktu dulu kita ambil" jelas Raizar.

"Maksudmu kau kan, sayang?" tanya Thalia.

"I-iya, maksudku aku yang membawanya. Dan waktu kuberi nama, entah kenapa dia berubah wujud menjadi seperti ini" ucap Raizar dengan mengarahkan tangannya ke Kirie.

Sementara Kirie hanya diam dengan wajah bengong serta muka yang sedikit polos. Ia seperti orang yang tidak tahu apa-apa tentang hal ini.

"Sekarang apa kau paham, Lia?" tambah Raizar.

Hawa membunuh disekitar Thalia menjadi berkurang drastis, dia pun tersenyum kecil seperti minta maaf pada Raizar atas salah pahamnya.

"Aku selamat..." pikir Raizar.

Raizar merasa tenang karena Thalia sudah paham atas masalah rumit ini dan bersyukur masih bisa selamat dari kemarahan Thalia yang mungkin menjadi mimpi terburuknya.

"Master..." Kirie memeluk tangan kanan Raizar dan membiarkan tubuhnya sekali lagi terekspos di depan mata Thalia sendiri.

"apa Master mencintaiku?" tanya lanjut Kirie.

Kirie berkata dengan nada manis dengan muka yang memohon disertai mata yang berkaca-kaca.

Sementara Raizar memantung mendengar pertanyaan Kirie yang begitu berani. Bahkan Kirie tidak menganggap keberadaan Thalia yang merupakan istri dari Raizar.

I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang