Raizar benar-benar tidak maksud perkataan ibu Theressa yang bilang ia sudah menikah dengan anaknya, yaitu Theressa.
"Sejak kapan?!" bantah keras Raizar yang sangat tidak setuju dengan ucapan Ratu dari kerajaan Saphire.
"Secara tidak langsung kau telah menikah dengan Theressa, nak Raizar..." jawab ibu Theressa dengan lembut serta senyum misterius.
"Hah? Bagaimana bisa?" tanya lagi Raizar dengan penasaran hal apa saja yang membuatnya secara tidak langsung menikah dengan Theressa.
"Pertama, kau telah melihat Theressa tanpa busana saat dikamar mandi khusus kerajaan.
Kedua, kau juga telah memberikan Theressa bunga Moon Shine Rose. Itu memiliki arti bawa kau sudah melamarnya..."
"Gehh!!!" ucap Raizar didalam hati dengan terkejut.
Ia kembali mengingat-inga apa yang dikatakan ibu Theressa dengan kejadian baru-baru ini terjadi.
Pertama, Raizar secara tidak sengaja melihat Theressa tanpa mengenakan sehelai benang di kamar mandi. Itu merupakan insiden yang Indah sekaligus buruk untuk seorang Raizar.
Kedua, memang benar ia memberikan sepucuk bunga yang ia taruh disela telinganya. Namun Raizar sama sekali tidak mengetahui itu kalau hal yang ia lakukan sama saja sedang melamar Theressa. Yang paling parah karena bunga itulah tujuan serta penyebab Raizar datang ke kerajaan Elf dan ia tidak tahu ternyata bunga itu yang Raizar cari-cari selama ini.
Namun satu hal yang mengganjal dipikiran Raizar, kenapa Theressa tidak memberitahunya kalau pada saat itu ia sedang melamar?
"Terakhir, kau telah berciuman dengan Theressa..." jelas ibu Theressa yang masih tetap tersenyum misterius.
Pada saat itu, hati Raizar bagaikan tertusuk sebuah tombak yang besar dan panjang. Begitulah rasa sakit yang menyerang batin Raizar.
"Theressa, kenapa kau tidak memberitahuku? Dan kenapa juga kau menciumku?!" sekarang Raizar berganti balik bertanya pada Theressa yang sejak tadi masih tersipu malu, karena pembuatannya sendiri.
"Ka-karena... aku..." jawab Theressa dengan terputus-putus dan malu.
"Hah?" tanya Raizar yang tidak terlalu jelas mendengar jawaban dari Theressa.
"Karena aku mencintaimu, Ryai!" Theressa langsung mengatakan tentang perasaannya yang sebenarnya pada Raizar.
"Apa yang kau bicarakan? Sudah kubilang, aku telah mempunyai seorang yang kucintai..." jelas Raizar dengan terpaksa agar Theressa menyerah terhadap perasaanya.
Walau terdengar sangat kejam bagi Theressa untuk menghadapi kenyataan, bahwa Raizar sudah mencintai perempuan lain. Yaitu Thalia.
"Aku tetap selalu mencintaimu!" balas tegas Theressa tanpa ragu sedikitpun. Malahan ia sangat yakin sekali.
"Hah? Kenapa kau berbuat sampai sejauh itu?" tanya heran sekaligus bingung dari Raizar.
Ia tidak mengerti kenapa Theressa tidak menyerah atau memedam perasaannya dan justru ia makin kuat memegang teguh dengan apa yang Theressa yakin.
"Kau bilang kan 'bahwa kebahagiaan harus dikejar', maka aku tidak menyerah sekalipun kau mempunyai 10 atau bahkan 100 istri. Aku akan tetap mencintaimu, meski aku akan menjadi yang kedua untukmu..." jelas Theressa dengan keyakinan hati yang tinggi.
"T-tapi aku-"
"Walaupun kau tidak mencintaiku, selama aku bisa bersamamu itu sudah cukup membuatku bahagia" potong Theressa dengan senyum tulus, itu merupakan senyuman akan kebahagiaan dan bukan kesedihan yang biasa Theressa perlihatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The Game Master : Trapped In My World [ONGOING]
Fantasi[Status : Ongoing] [Original Story - First Novel] Kirihara Ryai adalah seorang ahli game atau biasa disebut "The Game Master". Gelar yang ia raih bukan tanpa sebab karena Ryai selalu menjadi Top Player No 1 dalam setiap game yang ia mainkan. Dala...