24 - duet

58.7K 4.1K 88
                                    

Bulan bersiap di belakang panggung. Ia sudah dirias secantik mungkin, karena setelah Kepala Sekolah selesai membacakan sambutannya, ia dan Bintang akan duet sebagai selingan. Astaga, ini adalah penampilan pertamanya di atas panggung.

Bulan kembali menarik napasnya dalam. Ia masih di dalam kelas yang disulap menjadi ruang ganti. Bulan dapat mendengar ketukan dari luar.

Perlahan, ia berjalan dan membuka pintu. Tepat setelah pintu terbuka sempurna, seorang cowok dengan jas yang dipadukan dengan celana jeans hitamnya itu tersenyum manis pada Bulan. Cowok itu terlihat tampan, meski biasanya memang tampan, sih. Tapi, sekarang lebih. Jas berwarna navy cowok itu tidak dikancingkan, menampilkan kemeja putih polos di dalamnya. Ia memakai sepatu sneakers putih, dan rambutnya sedikit dipolesi pomade. Astaga, kenapa cowok ini harus membuat Bulan terpana sekarang?

Cowok di depannya juga tak kalah terpana kepada bidadari di depannya. Bulan mengenakan dress selutut berwarna sama dengan jasnya. Ya, memang Bintang yang memaksa. Bahkan, ia sendiri yang membelikan baju juga sepatu Bulan. Bulan juga memakai sepatu sneakers putih, sengaja tidak memakai high heels, karena agar couple dengan dirinya. Begitulah ungkap Bintang saat itu. Rambut Bulan terurai ke belakang, dan sedikit dikeriting di bagian bawahnya. Wajah manis juga cantik itu semakin menawan setelah dipoles make up tipis. Astaga, andaikan Bulan ini miliknya, Bintang sudah memeluk cewek itu sekarang juga.

Bulan menggaruk tengkuknya, lantas bertanya, "Jelek ya?"

Bintang menggeleng cepat. "No! You don't look bad, you look very beautiful in my eyes."

Bulan tersenyum simpul. Entah itu gombalan atau bukan, tapi Bulan cukup tersanjung dibuatnya.

"Ayo Lan, kita ke panggung! Sambutannya udah mau selesai," ucap Bintang mencairkan suasana yang entah mengapa malah menjadi awkward.

Bulan mengangguk dan menutup pintu ruang ganti, lalu berjalan bersisian dengan Bintang. Dan dengan beraninya, Bintang menggenggam tangannya, dan berbisik, "Jangan dilepasin."

Dan lagi, Bulan tidak bisa menolak. Kenapa dia jadi selemah ini sekarang?

Tepat saat mereka sampai di area panggung, kepala sekolah turun dari panggung dan pembawa acara kembali mengambil alih.

"Kami ucapkan terima kasih kepada bapak kepala sekolah yang telah memberikan sambutannya. Semoga, dapat memotivasi kita semua."

Bulan tak lagi konsentrasi. Ia grogi tentu saja. Jantungnya berpacu lima kali lebih cepat sekarang. Ia bahkan tak mengindahkan teriakan tertahan dari siswi-siswi yang melihat kedatangan mereka. Tentu saja, di mata mereka, Bulan dan Bintang itu sudah seperti orang berpacaran, atau berumah tangga. Ayolah, semua yang mereka kenakan, dari atas sampai bawah, semuanya couple. Tentu saja siswi-siswi itu iri. Bahkan, mereka mengenakan gelang couple!

"Sebelum melanjutkan sambutan selanjutnya, marilah kita saksikan penampilan dari dua orang siswa SMA Pelita! Bulan dan Bintang!" Ucap pembawa acara disambut dengan teriakan histeris dari penonton. Mereka semua hanya kelewat baper dengan dua orang yang akan duet dengan gaya layaknya suami-istri tapi nyatanya tidak punya hubungan apa-apa itu.

Bintang mengeratkan genggaman tangan Bulan yang kelewat dingin, "Gue ada di samping lo. Jangan pernah takut, anggap aja ini latihan kayak kemaren-kemaren. Suara lo bagus, gak akan ada yang judge lo! Gue yang jamin."

Bulan menarik napasnya. Perkataan Bintang barusan bagaikan energi baginya. Tangannya perlahan menghangat, dan jantungnya perlahan berdetak seirama.

Bintang tersenyum dan menggiring cewek itu menuju ke panggung. Mereka naik ke atas panggung, dan langsung disoraki berbagai teriakan yang membuat Bulan ingin senyum-senyum sendiri.

"Gila gila gila! Kalo HTS sama Bintang gue mah rela!"

"Enak banget sih jadi Bulan!!!"

"Aaaa gue tunggu PJ lo berdua!!!"

"Couple goals anjir!"

"Pacar gue manaaaa pacar gue manaaa"

"Gue iri bangsat!"

"Otw pacaran ini mah!"

"Good luck!!!"

"Penghulunya mana ini?!"

"Yeay! Mempelai udah siap! Tinggal tunggu SAH!"

"Kalo mau nikah bajunya putih! Jangan navy!"

"Shut up!" Ucap Bintang tegas membuat teriakan-teriakan memekakkan telinga itu berganti dengan teriakan tertahan. Bintang tersenyum ketika suasana kembali normal. Kini, ia dan Bulan sudah duduk di atas kursi panjang. Dengan dirinya yang memangku gitar dan Bulan duduk dengan jarak cukup dekat dengannya. Ya, Bulan tidak jadi main piano, tugasnya hanya bernyayi di samping Bintang.

"Sebelum saya mulai, saya ucapkan selamat datang kepada tamu undangan kami. Semoga kalian menikmati tema perpisahan tahun ini, yang memang berbeda dari biasanya."

Suasana masih hening. Bintang menatap ke Bulan, dan cewek itu juga menengok. Seolah tahu maksud dari Bintang, Bulan mengangguk sekali.

"Baiklah, kami berdua akan menampilkan sebuah lagu berjudul, Teman cintaku. Yap, lagunya masih anget kan guys?!" Ucap Bintang sedikit memberi suasana rileks di sana.

Jemari Bintang dengan perlahan, dengan penuh kelembutan, memetik senar gitar yang terdengar indah. Nada lembut singgah di indra pendengarnya. Membuat siapapun, akan terpana. Termasuk Bulan. Bulan melihat bahwa Bintang memainkan lagu ini dengan penuh perasaan. Astaga, Bulan merasa kalah sama cowok ini.

Keduanya bernyanyi dengan lembut, membuat mereka yang baru tahu suara merdu Bulan langsung terpana. Kalau suara Bintang, sudah biasa didengar. Karena cowok itu memang penyanyi cowok andalan di SMA Pelita.

Lagu selesai dilantunkan. Jemari Bintang berhenti bergerak di atas gitar dan gitar itu ia letakkan di sampingnya, lalu ia menatap Bulan lembut. Bulan tersenyum padanya. Bulan senang, ternyata menyanyi di atas panggung tidak sesulit bayangannya. Tapi, percayalah. Dia bisa setenang ini sejak Bintang membisikkan penyemangat kepadanya.

Bintang. Dia memang selalu ada di saat Bulan rapuh, dan selalu bisa membuatnya kembali bangkit meski hanya dengan senyuman cowok itu.

Apakah ia jatuh cinta? Bulan sendiri juga tidak tahu. Karena hatinya masih terisi tujuh puluh persen oleh seseorang di kursi di depan sana, yang sedang menatapnya lekat.

***

See youuu

Jangan lupa buat vote dan comment

Jangan lupa follow ig akuu :v
@zkhulfa_

Bumi, Bulan, Dan Bintang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang