#62

3.1K 336 50
                                    

"Dekkk" teriak bang jinyoung tiba-tiba.

"Aduh bang jinyoung gausah teriak-teriak bikin kaget aja" gue menatap kesal.

"Hehehe maap, abang pinjem hp nya ya? Abang mau ngerjain tugas file-file tugasnya ada di hp"

"Oh yaudah nih hmm..." bang jinyoung mengambil ponselnya.

"Knp?"

"Itu...tadi ada notif tapi suara notif nya beda dari yg lain"

"O-oh trs kamu buka?"

Gue gemetaran bukan main saat banh jinyoung nanya, karena tiba-tiba suaranya berubah menjadi datar membuat gue takut kalo apa yg gue ucap itu salah atau menyinggung privasi bang jinyoung.

"E-engga m-maaf" gue menunduk. Bang jinyoung ga ngomong lagi tetapi sebelum pergi dia mengusap rambut gue.

.
.
.
.

Beberapa jam telah berlalu. Gue cuma nonton trs tiduran ga ada aktivitas lain yg bisa gue kerjain. Gue menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 14.45 WIB.

"Udh pulang sekolah" ucap gue.

Ceklek

Gue menengok ke arah pintu yg terbuka. Terlihat bang daniel yg sedang melepaskan sepatunya, gue langsung pura-pura tertidur.

"Assalamualaikum...loh ini gmn sih ujin sama jinyoung malah ngebiarin si adek tidur disini"

Tiba-tiba badan gue terasa hangat. Bang daniel melepaskan jaketnya untuk menutupi badan gue. Kepala gue terangkat, bang daniel meminjamkan paha nya untuk menjadi bantal.

"Maaf kalo akhir-akhir ini abang suka marah ke kamu" sambil mengelus rambut dan pipi.

"Kamu tau? Kekhawatiran abang trs bertambah setiap hari nya, abang takut kamu pergi ninggalin kita abang ga mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya. Kalo aja kamu tau apa yg menyebabkan kamu hilang kamu pasti akan membenci nenek tua itu"

"Nenek tua itu...abang sangat membencinya! Sampai kapanpun abang ga akan pernah memaafkannya!" akhirnya gue membuka mata untuk melihat bang daniel, wajahnya memerah.

"Jangan marah-marah ntar cepet keriput" bang daniel tersenyum.

"Abang mh msh muda ga akan cepet keriput" dengan gaya sok ganteng padahal emng ganteng:v

"Pede abis" bang daniel tertawa.

"Laper?"

"Iya"

"Yaudah yuk makan abang beli makanan banyak nih"

"Ay--"

Ding dong

Ding dong

Mata bang daniel terbelalak. Wajahnya terlihat kaget dengan suara bel tapi gue langsung menggandeng tangannya sambil tersenyum.

"Itu pasti seonho, samuel sama jennie. Aku yg nyuruh mereka dateng kesini" bang daniel menghela napas. Lalu mengikuti gue yg ingin membukakan pintu.

"NYA---"

"SHHTTTTT!!" bang daniel langsung menyuruh mereka masuk.

***

"Bwang bwoleh nambwah?" tanya seonho yg ikut makan bareng.

"Ambil aja" dan seonho pun mengambil ayam 2 potong lg.

Tiba-tiba...























"WAH APAAN INI?! MAKAN AYAM GA NUNGGUIN JIUN?! JIUN GA DIBAGI?! DURJANA EH MKSDNYA DURHAKA KALIAN!" yah peri ayam datang. Tapi gada satupun yg menghiraukan teriakan bang jiun semuanya fokus kepada makanan.

"YA ALLAH JIUN DIKACANGIN! KALIAN TUH JA--"

"BERISIK!" semuanya kompak dan berhasil membuat bang jiun diam.

"Bang jiun ngambek tuh" ucap bang jinyoung.

"Ya iyalah, yaudah aku mau ngasih ayam nya untung aku minta pesenin satu porsi lg" gue langsung mengambil box berisi ayam khusus untuk bang jiun.

"Abanggg" bang jiun sempet nengok ke arah gue tapi langsung memalingkan muka lg kearah tv.

"Marah nih? Ngambek ceritanya? Yaudah deh ayam nya untuk rose aja" gue mau berbalik badan tapi tiba-tiba badan gue berat.

"Ihh abang berattt" bang jiun meluk gue dari belakang.

"Hehe ga ngambek kok abang tadi cuma bercanda"

"Alesan! Yaudah nih makan!"

"Makasih adekku sayangg" dan bang jiun pun memakannya dengan lahap.

♥♥♥

Sama seperti kemaren hanya ada suara dentingan yg mengisi meja makan. Ga ada satu orang pun yg berbicara.

Bang jisung, bang sungwoon, bang minhyun aku kangen - rose.

"Aku udh kenyang" gue langsung berlari ke kamar karena udh ga kuat menahan air mata.

Sesampainya di kamar gue mengunci pintu dan gue menangis sejadi-jadinya, air mata yg terus mengalir dengan deras.

"BANG JISUNG! BANG SUNGWOON! BANG MINHYUN!" mungkin tetiakan gue tadi keras sampe abang-abang gue terus-menerus mengetok pintu.

"ROSE BUKA PINTUNYA!"

Abang-abang gue berteriak sambil mengedor pintu yg msh terkunci, tapi gue ga peduli.

Jaehwan POV

Sekarang jam 19.30 dan gue baru mau pulang ke apartemen. Dan perasaan gue tiba-tiba aja ga enak jadi gue ngebut bawa motornya.

Beberapa jam kemudian akhirnya nyampe gue langsung lari.

"Assalamu--"

"ROSE BUKA PINTUNYA!" gue kaget bukan main dan langsung menuju ke arah suara.

"Ada apa ini?! Knp kalian teriak-teriak?!"

"Rose--"

"ARRRGGGHHHHHHHHHH!!!" lagi-lagi gue kaget saat mendengar suara rose dari dalam.

"ROSE! ROSE!" gue menggedor-gedor pintu sekencang mungkin.

"Dobrak aja!" usul jinyoung.

Prangg

Semuanya bertatap-tatapan mendengar benda jatuh dari kamar rose karena panik kami langsung mendobrak pintu.

"ROSE?!!"

___________________________________

Tbc.






Bingung mau namatin kek gmn:)



Next.

New Family || Wanna One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang