#41

5.1K 515 96
                                    

Author POV

Di pagi hari~

Seseorang yg selalu bangun pagi untuk menggantikan posisi kedua orangtuanya yg telah tiada. Ya! Jisung. Anak tertua dari keluarga tersebut.

"Hari ini gue harus meluangkan waktu untuk Rose!" Ucapnya.

"Pagi bang" sapa Minhyun yg keliatannya udh mandi.

"Pagi...mau berangkat?" Tanya jisung sekilas melihat Minhyun.

"Hari ga kerja. Mau luangin waktu buat rose" jawab Minhyun. Jisung tersenyum mendengarnya.
"Bang jisung sendiri ga berangkat kerja?"

"Sama. Mau luangin waktu" jawabnya sambil tersenyum diikuti oleh Minhyun.

"Gmn kalo kita buat party? Buat tanda ucapan selamat buat rose karena akhirnya kita bisa berkumpul kembali walaupun tanpa papa dan mama..." Diakhir kata-katanya suara Minhyun mengecil.

"Ok setuju! Ntar gue suruh orang lain beli bahan-bahannya. Hyun, kita semua sedih dengan kepergian papa dan mama tapi kita ga boleh lemah! Apalagi sekarang adek kita udh kembali seharusnya kita menghiburnya, lagipula mungkin dia lg trauma karena kejadian Yuna" jisung mencoba mengembalikan semangat Minhyun.

"Thanks bang, gue bangga punya Abang kek lo yg selalu menyemangati adek-adeknya disaat sedang terpuruk" Minhyun memeluk jisung, jisung membalasnya.

Tiba-tiba...

























































"BANG JISUNG! ROSE KMN?!" teriak seseorang dari lantai atas.

Jisung dan Minhyun langsung berlari ke lantai 3 tepat suara teriakan itu terdengar. Dengan tergesa-gesa dan khawatir.

"Ada apa jin? Knp teriak-teriak?" Tanya Minhyun. Dan saudara-saudaranya pun ikut berkumpul karena teriakan yg kencang itu.

"Rose hilang!" Semuanya langsung masuk kedalam kamar rose.

Daniel seperti melihat sesuatu diatas meja belajar rose. Lalu dia membacanya.

Brukk

Daniel memukul meja dan membuat semua orang yg ada Susan kaget dibuatnya.

"Astagfirullah tuh anak kesambet apaan dah perasaan sensitif mulu untung gue kgk punya penyakit jantung klo gue punya penyakit jantung udh kek ikan yg uring-uringan dilantai karena ga bisa nafas" ucap seongwoo dengan suara pelan sambil mengelus dadanya.

"Lo knp sih niel? Ngagetin aja!" Minhyun.

Daniel menyerahkan surat tersebut dan menatap tajam Sungwoon. Sungwoon yg merasa ditatap sinis dengan adeknya tersebut langsung menghampirinya.

"Knp niel? Lo msh marah sama gue?" Tanya sambil mendekat tetapi Daniel langsung mendorongnya dengan kencang.

Daniel menarik kerah baju Sungwoon. Saudara-saudaranya berusaha untuk memisahkan tapi genggam Daniel pada kerah baju Sungwoon sangat erat.

"Lo!!...gue udh sabar sama Lo! KNP LO BUAT PERJANJIAN SAMA ROSE?! KMN HARUS ROSE YG PERGI?! KNP BUKAN LO AJA?!!!?" Daniel penuh dengan Amarah.

"Niel cukup! Jangan pake emosi! Kita bicarakan baik-baik jangan pake kekerasan!" Minhyun mencoba melerainya tetapi Daniel mengacuhkannya.

"G-gue tau gue salah! Gue minta maaf" Sungwoon tertunduk.

"Maaf? Maaf aja ga cukup buat mengembalikan perasaan rose! Bahkan Lo pernah membuatnya terluka dan Lo ga peduli. Lo lebih peduli dengan adek kesayangan Lo itu yg sekarang mengkhianati lo karena ingin membalas kematian kakaknya yg udh dirusak sama Lo!! Knp Lo ga belain adek kesayangan Lo yg lg dalam skandal besar? Hm? Knp?" Perkataan Daniel membuat Sungwoon sakit walaupun dia merasa pantas untuk mendapatkan kata-kata menyakitkan itu.

New Family || Wanna One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang