Bonchap

3.8K 388 70
                                    

Ini bener-bener last ya:)
Aku kasih bonchap tapi maaf klo sedikit. And thank you for your support

Happy reading guys

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yg menjalankan🙏

--------------------------------------

Suasana di rumah keluarga rose...

Semuanya kembali ke rumah dan berkumpul di ruang keluarga tanpa ada satupun yg berbicara. Mereka terus terisak dengan kepergian rose.

Setelah lamanya mereka menangis sungwoon melihat semua adek-adeknya. Disana tidak ada jisung dan daniel.

"Bang jisung sama daniel kmn?" tanya sungwoon. Tapi tidak ada yg menjawab.

Ceklek

Sungwoon melihat daniel memasuki rumah. Daniel menatap mereka hanya sekilas dan langsung berjalan keatas. Sungwoon yg melihat nya pun kebingungan.

Kmn bang jisung? Bukannya bang jisung ngejar daniel tadi? Tapi kok daniel sendirian? - sungwoon.

Dan tak lama jisung pun ikut berkumpul dengan mereka yg masih menangis. Jisung berusaha tegar untuk menghentikan tangisan adek-adeknya.

Sementara di kamar daniel.

Daniel melemparkan semua barang-barang nya ke lantai. Hingga kamarnya sudah seperti kapal pecah. Serpihan kaca, bantal, selimut dll pun berserakan di lantai.

"Gue udh tau semuanya tapi gue malah pergi menjemput bang jisung! Knp ga ngejagain rose aja?! Daniel bodoh!!!!!" frustasi daniel.

"GUE BENCI BANG JISUNG!" teriakan daniel terdengar sampai bawah hingga saudara-saudaranya berkumpul di depan pintu kamar daniel kecuali jisung.

"Niel! Buka pintunya!!" teriak sungwoon.

"NIEL!!" teriak seongwoo ketika melihat serpihan kaca yg keluar dari bawah pintu.

"Kaca bang!" ucap jihoon.

Sungwoon, minhyun, dan seongwoo langsung berusaha mendobrak pintu sekuat tenaga.

BRAK

Terkejut bukan main. Kamar daniel sangatlah berantakan.

"NIEL!" seongwoo dan minhyun langsung berlari menghampiri daniel yg tergeletak diantara pecahan kaca dengan tangan yg penuh darah.

"NIEL! DANIEL!" teriak seongwoo khawatir.

"Bantu gue bawa daniel ke kamar gue!" seongwoo pun membantu minhyun mengangkat daniel diikuti adek-adeknya.

Ditiduri nya daniel di ranjang milik minhyun. Minhyun segera mengambil barang kedokterannya mengobati daniel.

"Bang jisung...papa...aku...benci kalian" kata yg diucapkan daniel tetapi dengan mata tertutup.

Bang jisung? Knp bang daniel benci bang jisung? Yg membawa Rose pergi bukan bang jisung tapi papa -  minhyun-guanlin.

Apa yang terjadi? Knp daniel jg membenci bang jisung? - sungwoon.

Jisung datang ke kamar minhyun dan berjalan mendekati daniel yg tertidur. Adek-adeknya nya memandang jisung penuh dengan tanda tanya.

"Daniel knp?" tanya jisung.

"Dia menghancurkan seisi kamarnya, dia kena pecahan kaca...dan gue mau nanya, ada apa diantara kalian?" tanya minhyun dengan nada dan wajah yg sangat serius.

"Iya, ada apa? Tadi jg di saat kita langsung lari ke kamar bang niel knp bang jisung diem?" tanya ujin.

"G-gue...ga bisa jelasin sekarang, gue pergi dulu" jisung keluar dari kamar daniel dan pergi keluar rumah.

Semua adek-adeknya bingung sekaligus marah kepada jisung. Bingung dengan apa yg terjadi diantara jisung dan daniel. Dan jg marah knp jisung terlihat ketakutan ketika adek-adeknya meminta penjelasannya seakan ada sesuatu yg dia sembunyikan.

Mereka mengalihkan pikirannya dari jisung ke daniel yg sekarang sedang tertidur karena obat tidur yg diberi minhyun agar bisa tidur dengan tenang.

Jinyoung keluar kamar daniel dengan amarah serta air mata yg berjatuhan. Perasaan sedih yg mendalam dialami oleh jinyoung. Dia baru tersadar bahwa kecurigaannya terhadap jisung ternyata benar. Jinyoung tau alasan daniel membenci jisung. Dan sekarang jinyoung pun ikut membenci jisung.

♥♥♥

Daniel membuka mata nya yg berat, mungkin efek obat. Daniel melihat minhyun dan sungwoon tertidur di sofa kamarnya. Daniel ingin bangun tetapi badannya sangat terasa sakit.

"Sial!" sambil meringis kesakitan.

Daniel mengumpulkan tenaga untuk bangkit dari tempat tidur dan mencabut infusan. Daniel ingin pergi ke bandara, dia tau kmn papa nya akan membawa rose pergi.

Dengan sisa tenaga yg dimilikinya, dia membawa mobil dengan kecepatan yg sangat tinggi. Walaupun rasanya sangat sakit untuk membawa mobil karena hampir seluruh tubuhnya dipenuhi dengan perban.

Setelah sampai di bandara, daniel langsung berlari mencari rose. Daniel meneriaki nama rose terus-menerus. Daniel tidak memikirkan orang-orang sekitar yg sedang memandanginya dengan heran. Seakan mereka mengatakan 'apa dia baik-baik saja?'.

Daniel mencari papan yg menjadwalkan keberangkatan rose dan papa nya. Setelah menemukannya daniel langsung terjatuh lemas. Jadwal keberangkatannya sudah 1 jam yg lalu. Daniel menangis sejadi-jadinya.

Setelah terdiam selama 10 menit sambil menangis akhirnya daniel bangkit dan pergi ke parkiran untuk kembali ke rumahnya dengan perasaan yg sangat sedih.

Seseorang menghampiri nya untuk membantu mengobati luka nya karena perban putihnya terlumuri oleh darah. Tetapi daniel menolak dan segera pergi untuk kembali ke rumah.

Abang harap kamu bisa bahagia dengan kehidupan baru kamu dan abang akan tetap berusaha mencari kamu agar kita bisa bertemu walaupun pasti akan sangat sulit karena berbagai alasan, selamat tinggal dek dan tunggu abang - daniel.

New Family || Wanna One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang