Part 6

1.7K 147 34
                                    


Happy reading guysss....


"Umji-ah, kenapa dari tadi kau menatap meja SeoYun??". Sinb mengejutkan umji yang sedari tadi menatap sebuah meja yang sampai sekarang pemiliknya belum kembali.

"Aku hanya bingung, kemana dia pergi dan kenapa dia pergi selama ini??". Ucap umji sembari memasukan semua alat tulis kedalam tas nya.

"Sejak kapan kau peduli terhadap seseorang??". Eunha pun ikut bertanya sembari menggendong tas nya dan siap untuk pulang.

"Entahlah eonni, hanya saja menurutku SeoYun sedikit berbeda, itu yang membuatku sedikit ingin tau tentang kehidupannya". Balas umji pada Eunha.

"Aishh... Sudahlah kajja kita pulang". Sinb menghentikan percakapan antara Eunha dan umji, lalu mengajak mereka untuk segera meninggalkan kelas. Namun belum sempat mereka melangkah sebuah suara langkah kaki yang begitu cepat terdengar mendekati kelas mereka.

"SeoYun-ah?? Kau baru kembali?? Kemana saja kau?? Kenapa bisa izin selama ini?? Apa kau.... Yaishhh Heyy chankaman heyy". Umji bertanya pada SeoYun yang baru kembali saat jam pelajaran telah usai, namun SeoYun tidak menggubrisnya. Malah ia dengan buru-buru membereskan peralatan sekolahnya, lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Tidak sopan". Ucap Sinb sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sedikit mendramatisir.

Sedangkan eunha dan umji hanya saling bertatapan bingung setelah itu mereka memutuskan untuk benar-benar keluar dari kelas.

Selama diperjalanan menuju tempat parkiran, mereka saling bercanda bahkan tertawa sangat keras sehingga membuat beberapa siswa yang ada disana melirik kearah mereka.

Sesampainya disana Eunha dan Sinb langsung masuk kedalam mobil jemputan mereka sedangkan umji harus menunggu dulu karena ia belum melihat mobil nya terparkir disana.

"Umji-ah, aku duluan eo??". Sinb sedikit berteriak dari dalam mobilnya.

"Aku juga..." Diikuti eunha yang sedikit memunculkan kepalanya.

"Ne sinb-ah, ne eonni. Hati-hati"

Setelah saling melambaikan tangan, mobil sinb dan Eunha pun melaju meninggalkan tempat parkiran yang menyisakan satu orang yang masih menunggu jemputannya.

"Aishh... Lama sekali. Kemana bodyguard bodoh itu??". Umji mengoceh sendiri, kesal menunggu yuju yang belum juga datang.


10 menit kemudian, umji masih setia berdiri disana. Tidak ada niatan untuk berjalan bahkan bergeser sedikitpun dari posisinya sekarang.

"Aaargggghhh menyebalkan sekali... Lihat saja jika dia datang akan ku cakar-cakar wajahnya". Ucap umji sambil membuat pose seperti kucing yang akan mencakar, namun segera berubah seperti biasa setelah melihat dua orang yang menatapnya aneh.

"Ehehehe, wahh kuku ku sudah panjang, harus segera ku potong" Sambungnya sambil tersenyum kikuk pada dua orang tersebut.

Kedua orang tersebut pun masuk kedalam sebuah mobil lalu melaju pergi setelah berhenti sebentar dihadapan umji dan menatap umji datar. Sementara umji tersenyum sambil menganggukan kepalanya malu...

"Aaarghh malu sekali. Semua ini gara-gara bodyguard bodoh itu. Menyebalkan". Belum selesai meluapkan kekesalannya kini umji menghentak-hentakan kakinya ketanah.

"Apa yang kau lakukan??". Ucap seseorang yang suaranya tidak asing lagi bagi umji.

Umji pun menengok pada sumber suara itu dan dia menemukan seseorang yang sedang bersandar pada sebuah mobil sedan hitam dengan kedua tangannya dimasukan kedalam saku celananya, kaki yang sedikit menyilang, rambut dikucir kuda dan kacamata hitam yang terpakai sempurna di matanya serta dasi yang sedikit tertiup angin membuatnya begitu mengagumkan.

I Love My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang