Part 5

1.9K 170 24
                                    




Happy reading guysss....


"Kim Yewon-ah...". Seorang pria paruh baya khas dengan suara bass nya memanggil seseorang dengan nama Kim Yewon.

"NE APPA... CHANKAMAN, AKU SEDANG MENYISIR RAMBUTKU". balas sang pemilik nama dengan sedikit berteriak dibalik pintu kamarnya, dan tak lama ia pun turun lengkap dengan mengenakan seragam sekolahnya.

"Wae Appa?? Kenapa appa memanggilku??". Tanya umji pada Appa nya.

"Ne yeobo, ada apa?? Tidak biasanya kau memanggil Yewon". Sambung nyonya Kim sambil mengambilkan roti tawar dan mengoleskan selai strawberry diatasnya, setelah itu ditaruhnya roti tersebut diatas piring tuan Kim.

"Begini, kemarin teman sekantor Appa menawarkan cincin yang sangat bagus, diatas cincin itu tertera huruf K yang menandakan Kim. Bagaimana jika kita memesan cincin itu dan semua anggota keluarga ini memakai cincin itu sebagai tanda bahwa kita keturunan dari marga Kim??". Ucap Tuan Kim menjelaskan apa yang ingin ia sampaikan.

"Kurasa itu bagus, mungkin aku akan setuju". Umji menyetujui usul Appa nya tersebut.

"Bagaimana denganmu??". Tuan Kim bertanya pada istrinya yang tidak memberikan respon apapun saat ia membicarakan tentang cincin tersebut.

"Cincin itu sangat bagus, aku pernah mencobanya dan sangat terlihat keren saat aku memakainya. Eotteokhae??". Sambung tuan Kim meyakinkan istrinya.

"Arrasseo, aku setuju". Nyonya Kim pun menyetujui usul dari suaminya dan dengan seperti itu, tuan Kim berniat untuk memesan cincin yang pernah temannya perlihatkan padanya.

"Nona... Kajja kita berangkat, ini sudah hampir terlambat". Tiba-tiba yuju datang dengan setelan jasnya yang rapih namun sedikit berbeda karena dia memadukan kacamata hitam yang membuatnya lebih terkesan sangat keren.

Umji sedikit terkejut melihat penampilan yuju yang beda dari biasanya, bahkan umji sedikit melebarkan pandangannya merasa terkesan dengan penampilan yuju hari ini.

"Nona... Nona??". Yuju melambai-lambaikan tangannya dihadapan wajah umji, aneh dengan sikap umji yang seperti itu.

"Yewon-ah". Tuan Kim menyentuh pundak umji yang seketika itu juga membuat umji sedikit terlonjak kaget.

"Ahh ne.. kajja. Tapi sudah ku katakan jangan memanggilku nona. Apa kau tidak mengerti??". Umji kembali dengan sikapnya yang sebenarnya setelah untuk beberapa detik ia dibuat terpana dengan penampilan yuju.

"Ahh ne.. mianhae umji-ah. Kajja kita berangkat"

"Arra... Eomma Appa. Aku berangkat dulu ne. Annyeong". Setelah mengecup kedua pipi orangtua nya, umji pun pamit dan segera pergi menuju mobilnya.

"Tuan, nyonya. Kami berangkat dulu.. annyeong". Yuju pun menyusul umji setelah berpamitan dan mendapat balasan anggukan dari tuan dan nyonya Kim.



🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀



"Kyung... Hubungi Kim, Park, Yoona  Jessica, Ryung dan Kwon untuk segera menghadap padaku". Seseorang bersetelan jas hitam dengan tubuh yang tegap berjalan memasuki sebuah ruangan yang dipenuhi dengan layar-layar yang menampilkan beberapa data penting milik negara.

"Dong-sun, telaah kembali cctv ruang bawah tanah yang menyimpan chip negara kita, aku mendapatkan kabar bahwa chip itu hilang". Lanjutnya sambil terus berjalan dan menunjuk orang-orang yang diberinya tugas untuk segera melakukan apa yang dia perintah kan.

Setelah selesai dengan urusan suruh-menyuruhnya, orang tersebutpun berjalan memasuki ruangannya dan menghempaskan tubuhnya di kursi jabatannya.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?? Pengamanan begitu ketat dan hanya 7 orang termasuk aku yang mengetahui password dari brangkas itu. Jika salah satu dari kalian pelakunya, akan kupastikan kalian mendekam dalam jeruji besi selamanya". Pria tersebut mengoceh pada dirinya sendiri tentang kasus pencurian besar ini.

I Love My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang