Part 12

1K 95 72
                                    


Happy Reading

"Umji-ahh, gwaenchana umm??". SeoYun menatap umji yang sekarang tengah duduk di salah satu kursi di kelas nya.

Umji hanya membalas tatapan SeoYun lekat, sambil terlihat matanya berkaca-kaca, dan tanpa berkata sepatah katapun, umji memeluk SeoYun erat kemudian tangisannya kembali pecah di pelukan SeoYun.

"Uljima. Aku disini, ketika kau siap kau bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi". SeoYun membalas pelukan umji erat, sambil sesekali mengusap kepalanya.

"Tadi hikss... Tadi, ada seseorang yang memukul punggung ku saat aku keluar dari toilet, dan setelah itu aku tidak ingat apa-apa. Kemudian saat aku sadar, aku sudah berada di dalam gudang itu hikss...". SeoYun mendengarkan umji dengan seksama, lalu matanya menatap lurus ke depan dengan pandangan yang cukup tajam.

"Umji-ahh, gwaenchana??". Dari pintu masuk datanglah Eunha dan Sinb, sambil menanyakan keadaan umji.

SeoYun yang mendengar suara mereka berdua langsung menatap mereka satu per satu. Eunha yang merasa terintimidasi langsung menurunkan pandangannya sementara Sinb berjalan menghampiri SeoYun.

"Kenapa kau menatapku seperti itu??". Tanya Sinb pada SeoYun yang masih terus menatapnya.

Tapi SeoYun sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun, dia mengalihkan pandangannya pada umji. Dan mengajak umji untuk pulang.

"Umji-ahh, kajja... Aku akan mengantarkan mu pulang".

Namun Sinb menarik bahu SeoYun sehingga sekarang mereka saling berhadapan.

"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaan ku?? Kenapa kau menatapku dan Eunha Eonni seperti tadi?? Apa kau mau menuduh kami yang melakukan nya?? Kami bahkan tidak tau jika umji ada di dalam, kami bahkan baru saja sampai di depan gudang saat umji berteriak minta tolong, dan kau menuduh kami berdua pelakunya?? Umji percayalah, bukan kami pelakunya, kau percaya kan??". Sinb, mulai emosi dan menatap SeoYun tajam, kemudian memegang tangan umji untuk meyakinkan.

"Pertama, aku bahkan tidak berkata aku mencurigai kalian berdua, kedua jika kau memang tidak merasa melakukan nya, kenapa kau berusaha memberi alasan untuk meyakinkan aku dan Umji??, Itu hanya membuat kau terlihat benar-benar seperti pelakunya yang berusaha menutupi kebenarannya". Ucap SeoYun yang sukses membuat kedua bola mata Sinb melebar.

"Kau!!!". Sinb melayangkan tangannya untuk menampar SeoYun, namun dengan sigap SeoYun menahannya.

"Kau tidak punya hak untuk menamparku, kau bahkan tidak punya kontribusi apapun di hidupku, jadi kau juga tidak punya hak untuk menyentuhku". SeoYun menghempaskan tangan Sinb dan menuntun umji keluar dari kelas tersebut. Namun sebelum keluar SeoYun menatap Eunha yang sedari tadi hanya menunduk, kemudian kembali berjalan meninggalkan mereka berdua.



🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀



Sementara itu di sebuah gubuk kecil, seorang wanita sedang menumbuk sesuatu, terlihat seperti dedaunan yang dicampur beberapa ramuan lainnya.

Dan setelah itu dia membawanya masuk lalu duduk di hadapan seseorang yang tengah terbaring tak berdaya...

Perempuan itu mulai menaruh ramuan yang dia buat pada luka tusuk yang berada di tubuh orang tersebut. Merasakan perih yang cukup parah, laki-laki tersebut terbangun dan mengerjapkan matanya menyesuaikan penglihatannya.

Setelah dia dapat melihat dengan cukup jelas, dia terkejut dengan seseorang yang sedang mengobatinya sekarang.

"Yerin-ssi??!!"
.
.
.
.
.

I Love My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang