Part 9

1.6K 152 42
                                    

Happy reading guysss...




"Cincin siapa itu eonni??". Tanya Sinb pada eunha.

"Itu mmm... Itu cincin miliku, aku tidak memakainya karena aku tidak suka, jadi aku simpan saja didalam loker ku". Jawab eunha memperjelas.

"Ahhh sudahlah, kajja kita ganti baju" sambung eunha mencairkan suasana yang sempat hening karena kejadian sepele tadi.


🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀


"Aaargggghhh sialan, bocah tengil itu selalu saja menggangu rencana kita". Seseorang membuka topeng dan jubah hitam yang ia kenakan kemudian menghempaskan tubuhnya diatas sofa sambil menggerutu tentang gagalnya rencana mereka.

"Tenanglah, kita atur strategi lagi. Dan pastikan rencana kali ini tersusun dengan rapi, sehingga kita dapat segera mengambil berlian itu". Ucap lawan bicaranya yang kini tengah menuangkan segelas bir kedalam gelas.

"Lupakan dulu tentang rencana pencurian berlian itu. Rencana kita sekarang adalah membunuh Park yang menjadi satu-satunya kunci rahasia kita. Jika dia mati maka kita akan aman, dan dengan mudah kita dapat menyusun strategi untuk mencuri berlian itu tanpa harus takut seseorang membuka kedok kita"

"Aku setuju... Secepatnya kita harus melenyapkan laki-laki itu"
.
.
.
.
.
.
.

"Ahahaha, entah kenapa hari ini begitu sangat menyenangkan. Dimulai dari Sinb yang menabrak tiang ring basket, eunha eonni yang terpeleset di tengah lapang dan SeoYu... Ehh mana SeoYun??". Umji mencari-cari sosok SeoYun yang dia yakini berada bersamanya dan hendak pulang bersama.

"Ehh ne... Kemana dia?? Aku baru menyadari nya jika dia tidak ada" Ucap eunha yang juga baru menyadari jika SeoYun tidak.

"Apa dia hantu?? Apa selama ini kita berteman dengan hantu, aku yakin dia Han...."

PLETAK....

Eunha memukul kepala sinb sedikit keras dan membuat si pemilik kepala mengaduh kesakitan.

"Aigoo... Appo eonni" Sinb mengusap-usap kepalanya dan mencari-cari sesuatu, taku-takut jika eunha membuat karya indah berupa benjolan di kepalanya.

"Yaaakk... Kau bicara seenaknya saja, mana mungkin ada hantu cantik, mana mungkin ada hantu pintar. Lagian dia nyata dan bisa disentuh bodoh" Eunha menekan suaranya pada kata "bodoh" yang membuat sinb sedikit tercengang.

"Aaahh sudah-sudah, kajja kita pulang saja... Aku ingin cepat-cepat istirahat". Umji melerai pertengkaran dua makhluk yang ada di depannya, setelah itu berjalan mendahului mereka.

Sesampainya di tempat parkir, terlihat yuju yang sudah berdiri bersandar pada mobilnya sambil memainkan sebuah kotak kecil berisi cincin.

Umji, sinb dan eunha yang melihat itupun, langsung menghampiri yuju.

"Heyy apa yang kau mainkan itu??". Tanya umji pada sang bodyguard nya.

"Mau lihat??" Tanya yuju, membuat umji penasaran.

Umji, sinb dan eunha pun langsung mengangguk bersamaan. Setelah melihat respon ketiganya, yuju pun memperlihatkan cincin yang ia mainkan didalam sebuah kotak kecil tersebut.

"Woahh bagus sekali, darimana kau dapatkan ini??" Tanya umji setelah melihat cincin yang dibawa yuju.

"Ohh ini, aku mendapatkannya dari korban kecelakaan di jalan tadi siang"

Mendengar jawaban yuju, ekspresi eunha berubah menjadi ekspresi seseorang yang ketakutan sekaligus tersirat ketidakpercayaan.

"Mwo?? Apa kau gila?? Kau bukan nya membantu korban itu malah mengambil cincin nya, dasar bodoh. Ehh chankaman, ini seperti cincin milik eu..."

I Love My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang