Tiga belas

246 17 0
                                    

Bel Masuk sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Pelajaran Untuk jam pertama kosong, Karna guru yang mengajar dikelas Lia ini sedang sakit. Entahlah, mereka bingung antara harus Sedih atau Senang, Disatu sisi Gurunya sakit dan di sisi lain juga Mereka bisa terbebas setidaknya untuk dua jam ini.

Keadaan kelas semakin ricuh dan semakin tak karuan, Seketika Meja meja sudah menjadi gendang dadakan oleh Anak Laki laki dikelas Lia. Begini lahh, Ketika guru tidak hadir seketika juga kelas seperti kapal pecah.

Sedangkan murid yang perempuan sudah membuat kelompok, Ada yang Ngerumpi, Bahas drama korea, Kpop Kpop an, Bahas kakak kelas ganteng ini lah itulah.

Tetapi Kinan, Reva, Lia berbeda. Kinan sibuk dengan Lagu lagu dan Headset yang Tercantol ditelinganya, Reva sibuk dengan Ponselnya yang asik dengan scroll scroll Youtube Tentang Horor kesukaannya, Dan Lia sibuk dengan Lamunanya dan segala pikiran pikiran yang ada diotaknya.

Entahlah, Lia sangat gelisah saat ini. Otaknya masih memikirkan perkataan Rudy.




-

Lia berjalan sendirian kearah kantin. Karna Reva dan Kinan sedang mager untuk menemaninya. Biarlah, Lia tak masalah toh ia juga pergi untuk membeli air mineral saja.

Lia berjalan terburu buru, Tanpa memperhatikan sekitarnya. perihalnya gadis itu tidak ingin bertemu dengan Adnan. Karna terakhir Lia bertemu, Adnan malah menjegatnya dan terus saja memintanya untuk kembali dengannya bukan apa apa Lia hanya sudah muak dengan tingkah lakunya.

Tanpa sadar Lia menabrak seseorang hingga membuat tubuh mungil Lia jatuh tersungkur.

"Awwwww."
Pekiknya.
"Sorry sorry gua gak sengaja" Ujar seseorang itu menatap Lia.

Rudy? Ternyata Rudy yang menabraknya.

"Eh Lia, Lo yang gebetannya Reynad itu kan. Sory ya sory" Rudy membantu Lia bangkit dari jatuhnya. Jujur Itu sakit untuk Lia dimana bokongnya duluan yang terhantam oleh lantai kantin.

"Ehh gakpapa kok."

"Sorry ya sekali lagi." ujarnya memohon. Lia hanya mengangguk lalu tersenyum, menandakan ia baik baik saja jadi tak usah berlebihan. walupun itu sakit sih:').
"Oh iya gua mau nanya, Tau gak lo Reynad pergi kemana?" sambungnya serius.

"Reynad?" Lia memincingkan Alisnya. Baru saja ia ingin menanyakan itu pada Sahabatnya Reynad, Malah orang itu lebih dulu menanyakannya.
"Gua malah mau nanya."

"Hmmm, Gua binggung anak itu kemana ya."

"Dia gakngabarin lo?"

"Gak."
"Ohh ya sekali lagi sorry ,gua tinggal ya buru buru banget gua mau ke ruang osis dulu. Lo bener gakpapa kan?"

"Ohh iyaa gakpapa gakappa. Yaudah gih sana ntar ketua lo marah lagi."

"Hahaa yoii gua duluan ya, byeeee!"

"Byeee."  Ujar gadis itu ikut melambaikan tangan.

Kemana Reynad? -Lia

-


Sebelum berangkat sekolah tadi Lia mengecek ponselnya terlebih dahulu. Tapi hasilnya sama, Reynad masih menghilang. Reynad belum juga membaca pesannya ini sudah seminggu ia takada kabar.
Tak mungkinkah jika Reynad sama sekali tidak menyentuh ponselnya? Lia semakin bingung.

Kemana Reynad?Apa dia baik baik aja? Bahkan teman temannya saja tidak ada yang tahu.
Heran dengan keadaan Lia, Reva dan Kinan akhirnya angkat suara.

"Lo kenapa sih Ia!" Sentak Kinan tiba tiba.

Lia Hanya menggeleng, Lalu tersenyum tipis.
"Gua gakpapa kok."

"Gakpapa gakpapa!Lo itu gakbisa bohong sama gua sama Kinan." Cerca Reva.
Geram akan Lia yang akhir akhir ini sering gelisah dan Melamun sendiri. Sebenarnya ada apa? Apa yang sedang dia tutup tutupi.

"Udah maen rahasia rahasiaan? Udah gak ngangep sahabat apa gimana!" Sambung Kinan.

"Gak gituuuu lohh." Lia meraih tangan sahabat sahabatnya. Lia binggung harus mulai cerita dari mana, Ia malu jika Sahabatnya bilang Lia kemakan oleh ucapannya sendiri.

"Iya cerita Aureliaaa!" Sentak.

"Oke oke."
"Gua juga gaktau kenapa gua kaya gini, Intinya hari ketiga Reynad gakada kabar sama sekali." Ujarnya pelan. menunduk malu, Lia tau setelah lia berbicara seperti ini sahabat sahabatnya akan tertawa terbahak bahak. Percayalah!.

Satu

Duaa

Ti..




WAHAHAHAHHAHAA, tawa Kinan dan Reva bersamaan.

Kan apa gua bilang- Lia.

Lia sepontan menutup wajahnya dengan Telapak tangannya. Sungguh Lia malu.

Bunuh gua sekarang -Lia

"Hmm Reynad?" Senyum Mengejek Yang Kinan berikan. Kinan kan sudah bilang cepat atau lambat Lia akan jatuh cinta dengan Reynad, Dan sekarang Semua terbukti.

"Jadi lo gelisah karna Reynad gakada kabar." Sambungnya.

Lia mengangguk, Yang ia katakan benar.
Entah mengapa ia gelisah Reynad tak ada, Biasanya Reynad nonggol tiba tiba , Memberinya kabar tanpa diminta dan sekarang Dia benar benar hilang seperti ditelan bumi.

"Samperin kekelasnya." Tanya Reva.

"Gua udah ketemu Rudy."

"Terus? apa kata dia?"Sambung Kinan.

"Kata Rudy Reynad dari kemaren Gak masuk." Ujar Lia lesu.
"Apa dia ngejauh dari gua ya?'Tebak Lia asal, Entahlah pikiran itu tiba tiba saja terlintas diotaknya.

Seperti ada yang hilang dihidup Lia? Tak melihat Mata elang itu, wajah datar, Dan sikap yang gampang berubah dari sosok laki laki itu? Apakah Reynad marah dengannya? Tetapi alasannya apa? Terakhir bertemu kan biasa biasa saja? Apa Reynad menjauh?, Ahh Memikirkan Reynad membuat Otak Lia semakin tak waras.

Ngerasa kehilangan. Pekik Lia.

"Gakmungkin lah ngejauh sampe gakmasuk sekolah. Gakmaksud amat" Cerca Reva, Ucapan Lia sungguh tak masuk akal.

"Kalo kata gua pasti ada masalah keluarga." ujar Kinan tiba tiba.

"Kan-kan sok jadi cenayang!" Sindir Reva.

"Lo denger ngak sihh gosip-gosip pas kelas sepuluh dulu, kalo mamanya Reynad kecelakaan karna pergokin papanya selingkuh sama cewek laen?" Ujar Kinan menostalagia dua tahun yang lalu.
Benar yang Kinan katakan, Gosip itu sempat jadi tren topik disekolahnya perihal orangtua Reynad.

Apa bener?, batin Lia.

Gua nggak tau masalahnya sebesar apa dan separah apa yang lagi lo hadepin, tapi gua harap semoga lo baik-baik aja Nad.

***

Duhhh Lia ini galau teruss yakk:')
Next?

Maaf jika masih ada kesalahan dalam penulisan dan alur cerita.

-Author:)

AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang