TIGA PULUH SATU

232 14 0
                                    

Gadis itu mengerutkan dahi ketika mengambil ponselnya diatas nakas yang sendari tadi hanya ia mode getarkan saja. Puluhan notif panggilan tak terjawab dari nomor asing? siapa?

Lia meletakkan kembali ponselnya. gadis yang kini berpakaian piyama itu tak begitu penasaran dengan nomor asing yang mencoba menghubunginya berkali-kali.

Melanjutkan lagi kegiataanya, membuka lembar demi lembar novel bersampul pink digenggamannya, Kini buku itulah yang jauh lebih menarik perhatiannya.

Drrttttt.. Drrrttt..

+628-58xxxx is calling...

Gadis itu menghela nafas kasar, lalu menarik tombol hijau.

"Halo,ia? Akhirnya diangkat jugaa ..." Ujar seseorang dari sebrang telpon. Lia memincingkan Alisnya.

"Siapa?"ucap Lia santai yang masih setia dengan aktifitasnya dengan buku bersampul pinknya itu.

"Gua Adnan."

"Dapet nomer gua dari siapa lo!" Cetus Lia dengan suara yang tidak santai.

"Dari Reva." Jawab laki laki singkat.

"Mau apa nelpon gua."

"Mau ngajakin lo jalan. Mau ya?"

"Ngak."

"Bentar doang iaa,jam sembilan balik."

"Ngak.'

"Jam setengah sembilan deh."

"Ngak."

"Delapan delapan.."

"Ngakk!"

"Kenapa sihh iaaaa.." ujar laki laki itu dengan geram.

"Mager."

"Gua mau ngajak lo kesesuatu tempat, gua yakin lo suka. Bentar doanggg pleasee jam delapan kita balik dehhh.."

"Maksa banget sih lo!" Cetus Lia kini menutup novelnya dengan geram, seketika nafsu untuk membaca novel terhenti karna mulut cerewet sang mantan.

"Ya kalo ga gitu lo gakbakal mau jalan sama gua."

"Apa untungnya jalan sama lo?"

"Ckkk, udah sihh ikut ajaa!" Ucap laki laki itu dengan gemas karna kesal dengan sikap tak acuhnya Lia.

"Jam tujuh gua tunggu, jam delapan kita balik."

"Aelahhhh satu jam doangg."

"MAU atau ENGGAK sama sekali!"

"Oke okeee, gua jemputt. Tunggu gua yaa say.."

Tutttt tuttttt...
Dengan sepihak Lia mematikan sambungan telponnya.

"Untung sabarrr!" Seru Adnan kesal memandang ponselnya.

Disisi lain, Lia melihat jam dindingnya, jam menunjukan18.45 , Ia masih ada waktu lima belas menit untuk menganti bajunya.

AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang