Enam belas

228 10 0
                                    


***

Kadang hanya hati yang tau dimana titik ia harus berjuang, dan sampai dimana titik ia harus merelakan. Perjuangkan jika hati merasa ia pantas diperjuangkan, lepaskan jika hati merasa ia tak pantas diperjuangkan. Jangan paksakan diri atau perasaan Karna yang dipaksaan akan berakhir dengan buruk. Dua minggu lebih Reynad menghilang. Dan belum.ada satupun kabar darinya.

Sekarang hari minggu dan tentu saja sekarang hari Libur. Yang dilakukan Lia sekarang adalah berjalan jalan ditaman sendirian. Untuk kali ini ia ingin sendiri saja.

Lia duduk dibangku taman yang terletak tak jauh dari komplek rumahnya. Entahlah saat ini pikirannya sesak akan si pemilik mata elang itu dan hari ini adalah dua minggu dimana Reynad menghilang tanpa jejak.
RINDU, Kata itu yang mungkin Lia katakan jika Lia bertemu dengan Reynad sekarang. Jujur Lia sangat merindukan sorotan mata tajamnya.

Tess,
Lagi lagi air matanya mengalir tanpa disadari. Dengan cepat Lia menghapus kasar cairan bening itu,tak ingin ada seseorang yang melihatnya sedih.

Cengeng amat sihh - Lia

"Udah lah gakusah dipikirin." Ujar seseorang tiba tiba dari belakang Lia, Membuat Lia sontak kaget.
"Mending sama gua." Sambung laki laki itu yang kini sudah duduk disamping Lia.
Adnan.

Lia memutar bola matanya malas, tak berniat menjawab ucapan laki laki yang notabe sang mantan itu.
Entahlah dengan Adnan yang tiba tiba datang membuat mood Lia semakin buruk, akhirnya Lia memutuskan untuk pergi meninggalkan ia yang kini duduk disampingnya, baru berdiri.dan belum sempat melangkah , dengan kecepatan kilat adnan mencekal pergelangan tangannya. Lia berusaha melepaskan tanganyaa itu tapi semakin Lia ingin melepaskan tangannya, Adnan malah semakin kencang menggengamnya.

"L.E.P.A.S!" Tekan Lia.

"Kenapa sih ia lo gakmau dengerin penjelasan guaaa!" Seru Adnan memelas.
"Gua sayang sama lo iaa." Sambungnya.

"L.E.P.A.S!!" Tekan Lia mengulang kalimatnya.

"Lo gak tau kan Reynad udah ada cewe?"

Deg


"Reynad gak sebaik apa yang lo pikirin ia! Dia itu brengsek! Dia bajingan yang suka maenin cewe! Gua gakmau lo kecewa iaa"

"Terus lo pikiir lo baik? Lo jauh lebih brengsek nan! Lo lebih bajingan!" sentak Lia mengebu gebu. Gadis itu melepas paksa pergelangan tangannya lalu pergi meninggalkan Adnan. Dan kini tercetak jelas sekali raut kecewa mendalam yang menghiasi wajah gadis itu.

Apa itu bener nad?, guman Lia

Sesak, satu kalimat yang kini mewakili perasaan Lia. Bohong! Jika bilang dia baik baik saja.

Tanpa bisa dibendung lagi, air mata yang sendari tadi ia tahan dikelopak matanya lolos keluar begitu saja. Mengapa sesakit ini?
Apa benar? Apa benar Reynad sudah memiliki pacar? Tetapi mengapa mendengar itu hati Lia seakan tak terima?

Disisi lain, Adnan menatap marah punggung Lia yang sudah menjauh pergi.

"Gua bakal buat lo balik lagi sama gua Aurelia."


***


Jangan lupa vote yaaaaa.
Pendapat tentang part inii.

-Author

AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang