Bab 46 : Penyesalan Harry Adinegoro

125 10 2
                                    

Malam itu Harry Adinegoro  mengunci diri di dalam ruang kerjanya. Tak ada yang berani mengganggunya. Padahal rumahnya sedang ramai para pelayat. Tapi laki - laki itu tak berminat untuk bergabung.

Matanya menatap sedih Thropy juara 1 Karya Ilmiah, atas nama Grey Fernanda Adinegoro., yang terpampang  megah di meja kerjanya, pihak panitia lomba mengirimkan untuknya karena Grey tidak bisa hadir pada acara penyerahan thropy.

Buku Diary Grey yang diberikan Rosaline tempo hari, membuat laki - laki itu semakin penuh penyesalan setelah  membaca isinya.
Anaknya itu, padahal sering dia pukuli, dia sakiti hatinya, tapi sedikitpun tidak ada rasa benci atau dendam.

Dear Diary, 
21 Januari  2021

Papa gue orang hebat, dia seorang Public Figure, semua orang menghormatinya. Gue bangga dengan Papa. Memang Papa orangnya keras, tapi gue tau Papa ingin mengajari gue agar menjadi anak yang kuat, dan tidak mudah menyerah, biar bisa sukses seperti Papa

Karena itu gue sayang dengan Papa. He is my idol.

*****

Dear Diary,
25 November  2021

Hari ini gue liat Papa ngejemput Kak Tristan dari les Taekwondo. Dengan gue, Papa selalu menjawab "Papa gak bisa," "Papa sedang sibuk," "Papa sedang meeting," setiap kali gue minta jemput. Tapi ternyata sesibuk apapun, Papa bisa jemput Kak Tristan.

Yah, maybe perhatian Papa lebih fokus pada Kak Tristan yang pintar, jawara Taekwondo, dan punya banyak prestasi.

Maybe gue sering terlewatkan oleh Papa, karena Papa malu punya anak Bipolar seperti gue

*****

Please Papa, Grey ingin Papa ngeliat Grey sekali aja,  jangan terus - terusan dianggap aib keluarga.

I am still your son, aren't I? Grey  juga ingin dipeluk Papa, ingin dijemput Papa pas pulang sekolah, pulang les, having lunch together, pergi jalan - jalan dengan Papa, makan es krim, main basket bareng, nonton film bareng.

Rasanya bangga Pa, jika bisa bersama Papa, 'coz Papa is my idol.

*******

Dear Diary,
12 February 2022

Satu - satunya alasan kenapa gue tetap bertahan di rumah karena gue ingin bisa ngebanggain Papa, mempersembahkan piala - piala kemenangan itu untuk Papa, nunjukin pada Papa kalo gue juga bisa berprestasi walau menderita Bipolar.

*****

Mata Harry Adinegoro tampak berkaca - kaca. Hati laki - laki itu begitu perih saat menemukan halaman Diary Grey yang berisi curahan hati Grey tentang Alicia.. Bahkan Grey juga tak pernah membenci Alicia, walaupun seberapa kasarnya Alicia memperlakukan Grey.

2 April 2022
Dear Diary,

Hari ini, untuk yang kesekian kalinya, rasanya sakit banget. Gue hanya ingin sarapan selayaknya, di meja makan bersama Kak Tristan. Tapi Mama ngebuat gue harus merangkak memunguti makanan di lantai jika ingin makan. Itupun makanan sisa.

Lapar. Udah dari tadi malam gue gak makan. Perih perut gue, gak bisa diajak kompromi. Terpaksa gue lakuin juga. Memunguti makanan.

No, I am not crying. Siapa bilang gue nangis.
Papa bilang, seorang Adinegoro harus kuat, gak boleh cengeng.

Gue cuma sedih. Orang tua tempat anaknya kembali, tempat dipeluk jika dia lelah. Tapi kenapa di rumah ini, gue cuma bisa bermimpi untuk ngedapetin semua itu?

Gue sadar diri kok gue bukan anak kandung Mama. But God, di setiap sujud, gue selalu berdoa agar Mama dibukain pintu hatinya, biar notice,  kalo anak Mama bukan cuma Kak Tristan, masih ada anaknya satu lagi yang ingin dipeluk juga, ingin disayang juga.

Baby Grey ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang