16 - Sebagian

14.1K 461 1
                                    

Gladien hanya menutup matanya tanpa terlelap kedalam mimpi

ia baru ingat, perutnya belum ia isi dari siang tadi, bahkan perutnya pun terus merintih meminta makanan untuk asupan energinya

gerakan tubuhnya membuat ranjangnya tergoyang, ia terduduk dan melirik kesamping

"dia seperti anak kecil" gumam Gladien melihat Alden yg tertidur dengan bantal yg di peluknya tanpa bantal di kepala

Ia beranjak turun dari ranjang, melirik sekilas jam yg bertengger di tangannya . sudah pukul sebelas lewat dua puluh tiga menit

Ia mencari sesuatu didalam tasnya. Dengan kecewa, Gladien merutuki kecerobohannya. Kenapa di saat seperti ini tasnya tidak ada makanan?

"Kau belum tidur?" suara seseorang membuatnya berhenti dan melirik dengan pelan-pelan

"aku lapar" ujar Gladien to the point

"kenapa tidak bilang?" ujar Alden menuruni ranjang dan melangkah mendekati sebuah tas hitam yg tergeletak disamping tasnya

"makan ini" ujar Alden menyodorkan dua bungkus roti pada gadis didepannya

Gladien menerima sebuah roti dari tangan Alden dengan percaya

"aku hanya butuh satu bungkus saja" ujar Gladien menatap Alden yg berdiri disampingnya

Angin malam menyerbak kedalam kulit mereka berdua yg sedang memakan rotinya

hanya ada keheningan yg melanda ketika sebuah suara alden memecahkan dinginnya malam ini tanpa kebisingan

"bagaimana dengan bandmu?"

Gladien melirik lalu melanjutkan makannya lagi

"Tidak buruk. Kenapa kau keluar dari band mu sendiri?" tanya Gladien

"kau sudah tahu?" tanya Alden dengan wajah dinginnya

"ya aku tahu, setelah kau membawaku ke padang rumput dibelakang sekolah"

"kau sudah selesai?" tanya Alden membuang bekas wadah roti itu kedalam sebuah tempat sampah

"kau sudah mengantuk?" disusul gladien membuang bekas wadahnya ketempat sampah

"besok kita harus sudah keluar dari hotel ini" ujar Alden merebahkan tubuhnya diranjang

To Be Continued

Pervert Brothers ( End ) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang