19 - Suatu Kepuasan

20.6K 479 1
                                    

Suara pintu Rumah sakit begitu saja terbuka. Tatkala semua orang disana memandang kearahnya.

Nathaniel melangkahkan kakinya terburu-buru. Edgar, sang kakak menatapnya tegas.

"Keadaannya sudah lebih membaik. kau tak usah khawatir tentang ayah" ujar Edgar

"Kita bicara di luar" Titah Nathaniel, Edgar berpamitan dan melangkah keluar dari rumah sakit.

Taman belakang, tepatnya mereka berhenti.
Nathaniel berdiri masih memunggungi sang Kakak. Ia melirik sekilas lalu membuka suaranya perlahan.

"Serangan?" Edgar mengerutkan dahinya, bingung.

"Serangan seseorang pada Ayah kita bukan?" Tanya Nathaniel sekali lagi.

Edgar berdehem dan mensejajarkan tempatnya berdiri dengan Nathaniel. Melirik sekilas kearah Adiknya dan menghembuskan napasnya kasar.

"Kemarin Gladien datang ke rumah sakit" Ujar Edgar

"Dia bertemu dengan dua orang pria?" Tanya Nathaniel hati-hati

Lagi-lagi Edgar di buat terkejut. Ia mengerutkan Alis dan berpikir. Benar, dia baru ingat. Nathaniel ahli Komputer, Sadap-menyadap atau entahlah. Yang ia tahu Nathaniel bisa apapun kalau masalah Komputer.

"Kau mengecek layar monitor, Nathaniel?"

Nathaniel melirik sekitar. Tidak banyak orang yang melintas. Hanya anggukan yang di balasnya.

"Alden kemana?" Tanya Nathaniel

"Sedang bersama Adik kita di suatu tempat" Balas Edgar

Mereka terduduk menatap jalanan hingga Malam menunjukan pukul dua belas malam.

Sejuk di pagi hari memang tidak pernah mengecewakan. Edgar dan Nathaniel tertidur di samping kedua orangtuanya dengan wajah lelah.

Pukul Delapan pagi, Mereka kaget karena ada suara pintu yang terbuka.

Alden menatap kedua kakaknya yang kacau balau. Botol minuman berserakan di meja Kamar. Berbeda dengan Gladien yang langsung menghambur ke pelukan sang Ibu.

Ia terlalu takut untuk di tinggalkan. Ia sekarang sudah ada di sisi Ibunya. Tapi, entah kenapa Perempuan yang tengah berbaring di Ranjang Rumah Sakit ini lagi-lagi meninggalkan dirinya secara tragis.

Alden memunguti Sampah-sampah yang ada di meja. Membuangnya ke dalam Tong Sampah dan melirik kedua kakaknya yang sudah berdiri tegap dengan pandangan sayu.

"Kau datang?" Tanya Edgar

"Yeah, kau bisa lihat sendiri" Jawab Alden dengan menunjukan tubuhnya yang mengunjungi Kedua orangtuanya

"Kita bicara di luar" Ujar Nathaniel mendahului mereka berdua.

TBC

Pervert Brothers ( End ) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang